Uji Independent Sample T-Test

cii 4. Variabel ROE tidak signifikan dengan Asymp. Sig 2-tailed uji dua sisi α = 0.05 maka H o ditolak, variabel ROE tidak berdistribusi dengan normal dengan P-value = 0.000 5. Variabel BOPO tidak signifikan dengan Asymp. Sig 2-tailed uji dua sisi α = 0.05 maka H o ditolak, variabel BOPO tidak berdistribusi dengan normal dengan P-value = 0.000 6. Variabel LDR tidak signifikan dengan Asymp. Sig 2-tailed uji dua sisi α = 0.05 maka H o ditolak, variabel LDR tidak berdistribusi dengan normal dengan P-value = 0.000 Dari hasil pengujian normalitas data diketahui bahwa variabel NPL, ROA, ROE, BOPO, dan LDR tidak berdistribusi normal sedangkan variabel CAR berdistribusi dengan normal. Selanjutnya uji beda Mann Whitney akan digunakan pada variabel-variabel yang tidak berdistribusi dengan normal sedangkan uji beda Independent Samples T-Test akan digunakan pada variabel yang berdistribusi dengan normal yaitu variabel CAR.

D. Uji Independent Sample T-Test

Uji ini digunakan pada variabel rasio keuangan yang berdistribusi normal, dari hasil pengujian normalitas data diketahui bahwa rasio keuangan yang berdistribusi dengan normal hanya variabel CAR. Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif variabel CAR Group Statistics 40 11.6150 11.83827 1.87180 70 19.0470 7.61402 .91005 BANGKRUT bangkrut sehat CAR N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ciii Pada output tabel grup statistik terlihat bahwa rata-rata rasio CAR pada perusahaan kondisi bangkrut adalah 11.6150 kali sedangkan untuk kelompok perusahaan yang tidak mengalami kebangkrutan sehat adalah 19.0470 kali. Secara absolute jelas bahwa rata-rata rasio CAR antara perusahaan kondisi bangkrut dan tidak bangkrut sehat berbeda. Untuk melihat apakah perbedaan ini nyata secara statistik akan dijelaskan pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Uji Beda Independent T-Test Variabel CAR Pada tabel 4.9 terlihat bahwa F hitung dengan levene’s test pada variabel CAR dengan asumsi varians sama adalah 11.412 dengan probabilitas 0.001. karena probabilitas P-value = 0.001 α = 0.05 maka H dapat ditolak yang berarti varian rasio keuangan CAR perusahaan yang bangkrut berbeda dengan perusahaan yang tidak bangkrut sehat. Dari hasil t-test dapat dijelaskan bahwa nilai t hitung = 4.005 t tabel = 1.982 didapat nilai t tabel dari distribusi t uji dua sisi, df = 108 dan untuk asumsi varian sama probabilitas 0.000 uji dua sisi α = 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata rasio keuangan CAR perusahaan yang bangkrut berbeda signifikan tidak identik dengan rata-rata rasio CAR perusahaan yang tidak mengalami bangkrut sehat. Independent Samples Test 11.412 .001 -4.005 108 .000 -7.43200 1.85560 -11.11012 -3.75388 -3.571 57.792 .001 -7.43200 2.08130 -11.59849 -3.26551 Equal variances assumed Equal variances not assumed CAR F Sig. Levenes Test for Equality of Variances t df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference Lower Upper 95 Confidence Interval of the Difference t-test for Equality of Means civ Dari hasil levene’s test dan t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara varian rasio keuangan CAR pada perusahaan kelompok yang bangkrut dan yang tidak bangkrut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rata-rata rasio keuangan CAR untuk perusahaan kelompok bangkrut dan yang tidak bangkrut, maka H a diterima yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara perusahaan kelompok bangkrut dan yang tidak bangkrut sehat. E. Uji Mann-Whitney U Uji ini dilakukan pada variabel-variabel rasio keuangan yang tidak berdistribusi normal berdasarkan hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.10 Hasil Uji Beda Mann-Whitney Test Statistics a 1181.500 503.000 570.000 1366.000 454.000 2001.500 1323.000 1390.000 2186.000 1274.000 -1.359 -5.581 -5.164 -.212 -5.886 .174 .000 .000 .832 .000 Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. 2-tailed NPL ROA ROE BOPO LDR Grouping Variable: BANGKRUT a. Sumber : Data diolah, 2008. Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel-variabel rasio keuangan yang tidak berdistribusi normal berbeda antara perusahaan yang mengalami kondisi bermasalah bankrut dan kondisi yang tidak bermasalah sehat dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Rata-rata rasio keuangan NPL berbeda signifikan antara perusahaan yang bangkrut dan yang sehat dengan nilai Z hitung = -1.359 dan ditunjukkan dengan asymp. Sig. dua sisi = 0.174 α = 0.05. cv 2. Rata-rata rasio keuangan ROA berbeda signifikan antara perusahaan yang bangkrut dan yang sehat dengan nilai Z hitung = -5.581 dan ditunjukkan dengan asymp. Sig. dua sisi = 0.000 α = 0.05. 3. Rata-rata rasio keuangan ROE berbeda signifikan antara perusahaan yang bangkrut dan yang sehat dengan nilai Z hitung = -5.164 dan ditunjukkan dengan asymp. Sig. dua sisi = 0.000 α = 0.05. 4. Rata-rata rasio keuangan BOPO berbeda signifikan antara perusahaan yang bangkrut dan yang sehat dengan nilai Z hitung = -0.212 dan ditunjukkan dengan asymp. Sig. dua sisi = 0.832 α = 0.05. 5. Rata-rata rasio keuangan LDR berbeda signifikan antara perusahaan yang bangkrut dan yang sehat dengan nilai Z hitung = -5.886 dan ditunjukkan dengan asymp. Sig. dua sisi = 0.000 α = 0.05. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata rasio keuangan ROA, ROE dan LDR pada bank bermasalah dan bank sehat. Untuk rasio NPL signifikansi 0.174 dan rasio BOPO signifikansinya 0.728. Kedua rasio tersebut mempunyai nilai lebih besar dari 0.05 maka dapat diartikan bahwa NPL dan BOPO tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara bank bermasalah dan bank sehat.

F. Analisis Regresi Logistik