cxii
G. Interpretasi
Dari hasil perhitungan uji beda yang dilakukan dengan Independent Samples T-Test dan Mann Whitney dapat disimpulkan bahwa rasio keuangan
CAR, ROA, ROE, dan LDR kelompok perusahaan yang bermasalah dan kelompok perusahaan yang tidak bermasalah sehat secara statistik terdapat
perbedaan yang signifikan dan mendukung hipotesis I dalam penelitian ini sedangkan untuk rasio NPL dan BOPO tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara bank bermasalah dan bank sehat. Hasil persamaan regresi logistik dalam penelitian ini menunjukkan daya
klasifikasi ketepatan prediksi keseluruhan sebesar 81.8 dengan klasifikasi untuk kelompok industri perbankan yang mengalami kebangkrutan sebesar
60.0 dan untuk industri perbankan yang tidak mengalami kebangkrutan sehat sebesar 94.3 ini ditunjukkan dengan classification table pada output
SPSS dengan cut-off value 0.50 dan mendukung hipotesis II dalam penelitian ini yang berarti bahwa rasio keuangan dapat digunakan dalam memprediksi
kondisi kebangkrutan pada perusahaan perbankan yang go public. Nilai koefisien Nagelkarke R Square menjelaskan bahwa dalam model
regresi ini kemampuan rasio keuangan dalam menjelaskan kebangkrutan dan kondisi perusahaan sehat sebesar 47.5.
Dengan perhitungan yang terdapat pada wald stastistic menunjukkan bahwa hanya 2 variabel saja yang berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen : bank yang bermasalah bangkrut dan bank yang tidak bermasalah
cxiii sehat yaitu variabel ROA dan BOPO dan variabel lainnya tidak signifikan.
Persamaan regresi yang dibentuk adalah sebagai berikut :
Tafsiran pada regresi logistik : 1.
Angka negatif dianggap probabilitas 0 2.
Angka positif lebih dari satu dianggap probabilitas 1 3.
Angka positif di antara 0 sampai 1, probabilitas sesuai dengan angka yang ada.
Nilai konstanta sebesar -2.746 dianggap probabilitas 0 karena bernilai negatif yang berarti jika tidak ada perusahaan perbankan yang sehat sebagai
kontrol maka kemungkinan perusahaan perbankan yang mengalami kebangkrutan semua.
Koefisien variabel ROA sebesar 1.384 menjelaskan bahwa setiap kenaikan satu unit pada Return On Asset ROA dianggap probabilitas 1 maka
kemungkinan besar perusahaan akan sehat dan kemungkinan kecil mengalami kebangkrutan dengan pengaruh persamaan positif sebesar 1.384 dan
kemungkinan terjadi 3.992 kali kejadian dari perusahaan perbankan yang mengalami kebangkrutan dimana variabel lain dianggap konstan.
Koefisien variabel BOPO sebesar 0.040 menjelaskan bahwa setiap perubahan kenaikan pada Beban Operasional Terhadap Pendapatan
Operasional BOPO dianggap probabilitas 0.040 maka kemungkinan besar perusahaan perbankan akan sehat dan kemungkinan kecil perusahaan
Bangkrut = -2.791 + 1.107 ROA + 0.036 BOPO
cxiv perbankan mengalami kebangkrutan dengan pengaruh persamaan positif
sebesar 1.040 kali kejadian dari perusahaan perbankan yang mengalami kebangkrutan.
Dari hasil di atas dijelaskan juga bahwa secara persamaan regresi logistik binary hubungan antara rasio keuangan dengan kemungkinan perusahaan akan
sehat memiliki pengaruh positif sedangkan hubungan antara rasio keuangan dengan kondisi kebangkrutan perusahaan perbankan berbanding terbalik.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica Almilia dan Herdinigtyas 2005 bahwa rasio keuangan CAMEL dapat
memprediksi kondisi kebangkrutan perusahaan perbankan yang berjudul analisis rasio CAMEL terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga
perbankan periode 2000-2002. Hasil dari penelitian ini adalah rasio keuangan CAMEL merupakan variabel yang signifiakn untuk memprediksi kondisi
kebangkrutan perusahaan perbankan. Dengan melihat penelitian sebelumnya tampak jelas bahwa rasio-rasio
keuangan dapat memprediksi kondisi bermasalah bangkrut perusahaan dan kondisi kesehatan perusahaan perbankan dan terdapat perbedaan yang
signifikan antara rasio keuangan perusahaan kondisi sehat dan yang mengalami kebangkrutan. Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.
cxv
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dari penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada perusahaan-perusahaan
perbankan ditemukan 9 perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan 13 perusahaan tidak mengalami kebangkrutan sehat sebagai kontrol selama
periode 2002-2006. 2.
Rasio CAR, ROA, ROE, dan LDR berbeda signifikan berdasarkan hasil uji beda rata-rata Mann-Whitney U dan Independent Sample T-Test antara
perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan perusahaan yang sehat. Sedangkan rasio NPL dan BOPO tidak ada perbedaan yang signifikan
antara perusahaan yang mengalami kebangkrutan dan perusahaan yang tidak mengalami kebangkrutaan sehat.
3. Daya klasifikasi ketepatan prediksi secara keseluruhan sebesar 81
dengan klasifikasi untuk kelompok perusahaan yang mengalami kebangkrutan sebesar 64,4 dan untuk perusahaan yang yang sehat
sebesar 93,8 ini membuktikan bahwa dengan menggunakan regresi logistik rasio keuangan CAMEL dapat digunakan untuk memprediksi
kondisi kebangkrutan perusahaan-perusahaan.