lv Kebangkrutan akan cepat terjadi di negara yang sedang mengalami
kesulitan ekonomi, karena kesulitan ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya sudah sakit kemudian
semakin sakit dan bangkrut. Perusahaan yang belum sakitpun akan mengalami kesulitan dalam pemenuhan dana untuk kegiatan operasional akibat adanya
krisis ekonomi tersebut. Proses kebangkrutan tidak semata-mata disebabkan oleh faktor ekonomi tetapi juga disebabkan oleh faktor yang lain yang sifatnya
non ekonomi Almilia dan Herdinigtyas, 2005:133. Suatu perusahaan yang mengalami kebangkrutan memiliki penyebab yang
berbeda dari satu situasi ke situasi yang lain. Namun demikian, pengertian penyebab kebangkrutan akan memberikan pemahaman yang mendasar untuk
menghindari gagalnya bisnis dan melakukan perbaikan apabila restrukturisasi memang diperlukan untuk menghindari gagalnya suatu usaha.
2. Penyebab Kebangkrutan Perusahaan
Untuk menentukan faktor apa yang menyebabkan suatu perusahaan bangkrut adalah bukan suatu pekerjaan yang mudah, karena terjadinya
kebangkrutan itu adalah akibat dari beberapa faktor yang terakumulasi sehingga mempercepat proses terjadinya suatu kebangkrutan. Harnanto,
1998:487 menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya suatu kebangkrutan yaitu:
a. Karakteristik sistem ekonomi, sistem perekonomian masyarakat atau
negara yang menyebabkan adanya kebangkrutan. Terdapat beberapa alasan atas adanya fenomena tersebut antara lain:
lvi 1
Sistem perekonomian bebas memberikan keleluasaan bagi setiap individu untuk menekuni dunia bisnis sehingga memungkinkan
masuknya orang-orang yang tidak berpengalaman dan tidak terlatih dalam bisnis tertentu, sehingga yang mereka tekuni rentan
terhadap kebangkrutan. 2
Dalam perekonomian yang cenderung bebas ketatnya persaingan adalah suatu hal yang bersifat keharusan. Untuk memenangkan
persaingan didunia bisnis maka diperlukan kemampuan bersaing dan adaptasi yang cukup tinggi.
b. Faktor intern perusahaan, meliputi:
1 Kredit yang diberikan kepada para pelanggan terlalu besar.
Dalam upaya meningkatkan volume penjualan dan menghindarkan terjadinya iddle kapasitas, perusahaan melakukan penjualan kredit
baik melalui saluran distribusinya maupun secara langsung kepada para konsumen dengan persyaratan kredit lunak. Akan tetapi, nilai
pemberian kredit tersebut terlalu besar maka dalam jangka pendek akan mengganggu likuiditas karena terlalu over investment pada
piutang dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan tidak tercapainya tujuan perusahaan.
2 Manajemen yang tidak kompeten.
Lemahnya kualifikasi personalia manajemen dan kurangnya kemampuan, pengalaman, keterampilan, sifat cepat tanggap dan
lvii inisiatif dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan perusahaan
sehingga mempercepat proses menuju kearah kebangkrutan. 3
Kekurangan modal kerja. Hasil penjualan yang tidak memadai dan tidak menutup harga
pokok penjualan dan biaya operasional lainnya yang berkelanjutan akan menyebabkan kebangkrutan.
4 Penyalahgunaan
wewenang dan
timbulnya kecurangan-
kecurangan. Rendahnya kualitas individu dari pelaku di perusahaan dan
kurangnya pengawasan yang baik memudahkan terjadinya penyalahgunaan wewenang dan timbulnya kecurangan-kecurangan
sehingga menimbulkan suasana kerja yang tidak sehat dan dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
c. Faktor ekstern perusahaan meliputi faktor-faktor yang tidak bisa
dikendalikan perusahaan: 1
Kecelakaan atau bencana alam yang menimpa perusahaan. Terjadinya kecelakaan atau bencana alam dapat merugikan
perusahaan baik dari segi materiil ataupun non materiil sehingga mempengaruhi jalannya aktivitas perusahaan.
2 Situasi politik yang tidak stabil
Kondisi politik dan pemerintahan yang tidak stabil dapat menyebabkan hambatan terhadap aktivitas perusahaan sehingga
kelangsungan usahanya dapat terpengaruh.
lviii 3
Kebijakan pemerintah. Salah satu hal yang juga cukup penting adalah pengaruh adanya
kebijakan pemerintah yang mutlak harus dipenuhi. Disisi lain apabila perusahaan belum siap dalam melaksanakan kebijakan tersebut maka
dapat mempengaruhi aktivitas perusahaan tergantung dampaknya bagi perusahaan itu.
3. Indikator Penting dalam Memprediksi Kesulitan Keuangan