Hal tersebutlah membuat ibu Nuraini ini tidak mau lagi untuk melakukan protes ke pihak manapun karena ketika teman yang lain sesama pedagang diajak untuk
kompak dalam melakukan aksi protes saja tidak ada yang pernah mau. Padahal jika seandainya nanti setelah protes tersebut membuahkan hasil yang merasakan adalah
sama-sama dan bukan hanya ibu ini. Memang pandangan ibu tersebut sangat bijak karena tidak mau mengambil tindakan sendiri-sendiri.
5.2. Kasus Lowongan Pekerjaan
Kehadiran pariwisata pada dasarnya harus dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat. Kesempatan ini merupakan peluang untuk memperoleh pekerjaan yang
lebih baik. Dalam menjalankan usaha yang tumbuh dibutuhkan tenaga kerja, dan makin banyak wisatawan yang berkunjung makin banyak pula jenis usaha yang tumbuh
sehingga makin luas pula lapangan kerja yang tercipta. Lapangan kerja yang tercipta tidak hanya yang langsung berhubungan dengan pariwisata, tetapi juga di bidang yang
tidak langsung berhubungan dengan pariwisata. Berdasarkan hal tersebut di atas, pariwisata mempunyai potensi besar dalam menyediakan lapangan kerja bagi para
tenaga kerja yang membutuhkan lapangan kerja baru. Dari pernyataan yang tercantum diatas itu memang seharusnya yang dirasakan
oleh masyarakat yang tinggalnya di sekitar objek wisata, apabila perkembangan pembangunan objek wisata terjadi di suatu daerah. Namun yang terjadi dari
perkembangan pembangunan yang terjadi di objek wisata Pantai Cermin dengan keberadaan Theme Park disana sangat berbanding terbalik dengan apa yang disebutkan
di atas. Memang sebelum pembangunan Theme Park di lokasi objek wisata Pantai
Universitas Sumatera Utara
Cermin dimulai, masyarakat sudah tahu terlebih dahulu bahwa akan terjadi perkembangan pembangunan objek wisata disana. Dari situ masyarakat sebenarnya
sangat berharap akan terjadi perubahan terutama dalam memperoleh pekerjaan dan perluasan lapangan kerja bagi masyarakat setempat yang nanti dapat merubah nasib
mereka bersama keluarga mereka. Karena seperti apa yang kita ketahui bersama berkembangnya pembangunan objek pariwisata disuatu daerah akan menyerap tenaga
kerja serta memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat, misalnya dalam memperoleh kesempatan untuk membuka usaha di lokasi objek wisata. Apalagi di objek
wisata Pantai Cermin saat ini disertai dengan fasilitas penginapan hotel dan restoran seharusnya bisa menjadikan masyarakat setempat sebagai pegawai pekerja untuk
menjaga bentuk dan kerapian setiap kamar yang ada di hotel tersebut Dengan kehadiran objek wisata Theme Park bertaraf internasional tersebut
bukan menjadi merupakan kesempatan kerja yang baik bagi masyarakat setempat justru Theme Park mempekerjakan masyrakat setempat khusus dusun I hanya sebagai buruh
kasar dan tenaga harian saja, selain itu sebagai tukang kebun, klining service, merawat kolam renanng dan koleksi kebun binatang yang ada. Yang menyebabkan Theme Park
tidak mempekerjakan masayarakat setempat pada bagianposisi yang lumayan karena syarat yang ditentukan tidak terpenuhi sehingga lebih memilih orang yang berasal dari
kota Medan untuk posisi yang lumayan tesebut. Menurut informasi dari masyarakat setempat karena yang menjadi sayarat utama untuk menjadi pegawai di Theme Park
harus menguasai dan fasih dalam menggunakan bahasa Inggris agar dapat melayani dengan baik ketika wisatawan yang datang dari luar negeri. Tidak hanya itu menurut
pandangan masyarakat setempat adanya kerja sama antara Bupati Serdang Bedagai H.
Universitas Sumatera Utara
T. Erry Nuradi dengan pihak pemilik Theme Park yang mana Bupati tersebut merupakan putera daerah kota Medan yang secara otomatis lebih mendahulukan para
pelamar dari kota Medan. Masyarakat mengira dengan kehadiran Theme Park akan menjadi sumber
pendapatan tersendiri bagi mereka untuk dijadikan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Sementara itu manusia ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun
material. Kebutuhan pokok atau dasar basic needs merupakan kebutuhan yang sangat penting, guna kelangsungan hidup manusia baik itu teridiri dari kebutuhan atau
konsumsi individu makanan, perumahan, pakaian maupun keperluan pelayanan sosial tertentu air minum, transformasi, kesehatan, serta pendidikan. Adanya seperangkat
kebutuhan yang harus dipenuhi manusia demi kelangsungan hidupnya mendorong untuk bekerja sebagai upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Namun hal tersebut tidak mereka dapatkan dari kehadiran objek wisata Theme Park di objek wisata Pantai Cermin, bahkan dalam hal perluasan lapangan kerja janji
kemudahan untuk bekerja sebagai pegawai di objek wisata Theme Park itu sama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat setempat. Hal tersebut sesuai kasus dengan apa yang
dialami oleh ibu Nuraini ketika anaknya ingin mencoba melamar menjadi salah seorang pegawai di Theme Park mengingat apa yang telah dijanjikan oleh mereka. ternyata
harus menjalani seleksi dan harus memberikan sejumlah uang. Dengan memenuhi semua persyaratan itupun belum dijamin bisa masuk dengan melihat pengalaman anak
dari kerabat ibu ini, Buk Nurani, Pedagang 45 Tahun berkata: “Sebelum hadirnya Theme Park di objek wisata Pantai Cermin pada
dasarnya kami mengira akan memberikan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat beserta anggota keluarga mereka dalam pengelola objek
wisata. Tetapi pada kenyataannya setelah berdirinya Theme Park di objek
Universitas Sumatera Utara
wisata pantai Cermin justru semakin merugikan kami, selain penghasilan kami jauh berkurang. Selain itu perhatian para pengunjung wisata telah berbagi ke
objek wisata Theme Park, jadi kami harus patuh terhadap peraturan yang diterapkan oleh pihak Theme Park. Yang paling menyedihkan lagi janji mereka
mengenai kemudahan untuk menjadi pegawai di Theme Park itu tidak ada sama sekali, malah sebaliknya jika pemuda setempat ingin bekerja di Theme Park
harus memberikan bayaran sebesar Rp. 500.000 sebagai syarat untuk bisa bekerja di sana, namun belum dijamin bisa masuk karena harus melalui ujian
seleksi juga. Hal tersebut yang membuat mereka berat untuk memberikannya, terpaksa harus mencari pekerja di luar daerah”.
Kebanyakan dari anggota keluarga pedagang pergi mencari pekerjaan dengan
merantau. Apalagi untuk bisa bekerja menjadi pegawai di Theme Park harus mengeluarkan uang untuk membayar sogokan dengan jumlah yang ditetapkan oleh
pihak Theme Park yang sangat memberatkan mereka, dan terpaksa harus menyuruh anak mereka untuk pergi merantau. Padahal dulu sebelum pembangunan Theme Park
selesai masyarakat diberikan iming-iming janji oleh pihak Theme Park yaitu dengan berjanji masyarakat nantinya gampang untuk masuk kerja menjadi pegawai Theme
Park. Sembari melakukan wawancara dengan informan, penulis mendengar pembicaraan pedagang yang lain yang menyatakan bahwa salah satu anggota kelurga
dari mereka yang merupakan anak dari pedagang itu sendiri merantau ke Malaysia dan sekarang telah memperbaiki taraf hidup kelurga yang ditinggalkan,padahal sebelumnya
keadaan ekonomi mereka sangat sulit. Dari janji lowongan kerja yang disampaikan oleh pihak Theme Park kepada
masyarakat, menurut masyarakat itu merupakan salah satu wujud akal-akalan dari pihak Theme Park agar seluruh lapisan masyarakat sekitar Desa Pantai Cermin Kanan apalagi
yang tinggalnya dekat dengan objek wisata tersebut setuju dan tidak ada yang keberatan atas rencana perkembangan pembangunan objek wisata, bahkan atas rencana
Universitas Sumatera Utara
pembangunan objek wisata ancol Theme Park yang lengkap dengan fasilitas hotel yang mana tidak atas sepengetahuan masyarakat setempat.
Faktor utama yang menyebabkan anggota keluarga masyarakat para pedagang di objek wisata Pantai Cermin pada umumnya sering merantau dengan berbagai alasan dan
tujuan. Karena pengaruh tekanan ekonomi menyebabkan pemuda-pemudi sering merantau untuk mencari pekerjaan ke luar daerah bahkan sampai ke luar negeri
misalnya ke Batam bahkan ke Malaysia bila sumber-sumber pendapatan tidak ada di daerah sendiri. Apalagi bagi pemuda setempat yang sudah lama menamatkan
sekolahnya belum juga mendapatkan pekerjaa terpaksa memilih jalan satu-satunya untuk pergi merantau. Ada berbagai macam motif seseorang pergi merantau, yang
paling utamanya ialah ingin mencari pekerjaan dan bisa menghasilkan uang, ada pula karena ingin melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi, ada yang sekedar
ingin tahu atau sekedar mencari kesenangan dan lainnya. Dari pengalaman merantau ini ternyata berdampak positif terhadap pengalaman terhadap pendewasaan diri si perantau.
Merantau memberi pengalaman atau dapat berinteraksi dengan lingkungan luar sehingga ketika mereka kembali ke kampung halaman sendiri yang dekat dengan
kawasan objek wisata kehadiran wisatawan bukan sesuatu pandangan asing. Hal ini beralasan karena dengan merantau, mereka mendapat memperoleh pengalaman dan
pengetahuan tentang kebiasaan-kebiasaan yang ada di luar daerah asal. Merantau juga memberikan kesempatan guna membangun relasi dengan orang lain. Selain itu,
masyarakat dapat menggali berbagai informasi yang dapat mendukung pembangunan kawasan wisata bahari yang terletak di Pantai Cermin.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Kasus Persepsi Masyarakat Terhadap Sarana Hotel atau Penginapan