Kasus Persepsi Masyarakat Terhadap Sarana Hotel atau Penginapan

5.3. Kasus Persepsi Masyarakat Terhadap Sarana Hotel atau Penginapan

Kehadiran fasilitas hotel 7 yang dapat bersifat disfungsional negatif bagi masyarakat dimana menurut pandangan informan, nanti setelah adanya hotel tersebut sering disalah gunakan oleh wisatawan. Akibat lain yang dikhawatirkan dapat muncul melalui kehadiran fasilitas hotel adalah munculnya fenomena-fenomena baru yakni: rusaknya nilai-nilai budaya daerah, juga rusaknya nilai-nilai moral remaja putera-puteri masyarakat setempat, komersialisme serta terjadinya sikap ikut-ikutan pada masyarakat setempat. Orang-orang yang menggunakan rumah penginapan adalah orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda-beda sehingga gaya dan aktivitas yang mereka tunjukkan ada kalanya tidak sesuai dengan situasi dengan kebiasaan masyarakat setempat yang dapat dilihat dari cara berpakaian para pengunjung maupun perilaku berpacaran seperti berpeluk-pelukan sambil berjalan yang bisanya dianggap tabu pada suatu daerah yang mana bagi masyarakat sekitar objek wisata Pantai Cermin adalah tabu. Pemikiran masyarakat terhadap hotel atau penginapan: Orang-orang yang berkunjung ke Theme Park kadang-kadang membutuhkan jasa hotel penginapan, tetapi munculnya hotel ini memberi imej ataupun pada latar belakang dan perilaku yang berbeda yang diterima oleh masyarakat. Adanya pemikiran masyarakat tentang hal yang nantinya diakibatkan oleh hadirnya hotel atau penginapan di daerah mereka dikarenakan adanya isu atau kejadian-kejadian yang sering dilihat masyarakat melalui layar televisi Universitas Sumatera Utara yang menanyangkan mengenai berbagai efek negatif yang sering ditimbulkan kehadiran hotel. Diantaranya mereka ada yang datang ke sebuah hotel dengan membawa wanita yang bukan pasangan sahnya. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pola pikir bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hotel tersebut. Saat penulis bertanya kepada informan apakah sebelumnya masyarakat tahu akan rencana pembangunan objek wisata. Menurut informasi dari Bapak Mahmud M, Wiraswasta 70 Tahun: “Awalnya kami memang tahu bahwa di objek wisata Pantai Cermin ini akan ada pembangunan objek wisata oleh investor dari luar negeri, yang ada dibenak kami adalah hanya sekedar membagun dan merenovasi saja. Bukan seperti yang terjadi saat ini yang ada bangunan objek wisata ancol yang lengkap dengan hotelnya”. Hal yang menjadi kekhawatiran masyarakat setempat pada dasarnya kepada wisatawan yang datang dari luar kota yang berencana untuk menginap ataupun membutuhkan jasa penginapan hotel. Sebab wisatawan yang datang berkunjung umumnya memiliki latar belakang dan perilaku yang berbeda. Kenyataan diantaranya mereka ada yang datang dengan membawa wanita yang bukan pasangan sahnya. Terlihat ketika hal yang tidak lazim terjadi dimana wisatawan yang datang membawa pasangannya yang, misalnya saja lelakinya sudah separuh baya dengan membawa pasangan yang sangat muda. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan pola pikir bagi masyarakat sekitar bahkan dapat membuat mereka bertindak ikut-ikutan melakukan tindakan seperti itu. 7 Hotel adalah bangunan atau kompleks bangunan dalam praktek kepariwisataan, juga ada tempat tinggal sementara yang tidak berupa bangunan, seperti tempat berkemah atau caravan. Universitas Sumatera Utara Seandainya masyarakat setempat tahu akan rencana pembangunan hotel maka sebelumnya mereka tidak akan pernah setuju. Adanya bentuk penolakan dari masyarakat setempat yang tidak mau memberikan tanda tangan bukti setuju didirikannya hotel, sehingga pihak Theme Park tersebut mengambil kebijakan dengan meminta tanda tangan ke desa tetangga dengan memberikan sejumlah uang agar mereka mau menanda tanganinya. Senada dengan pernyataan Buk Tati, Wiraswasta 50 Tahun. “Memang sebelumnya kami memang tahu akan didirikan objek wisata ancol di Pantai Cermin, tapi kami tidak pernah tahu akan didirikan hotel di kawasan wisata ini. Kami tidak suka dengan pendirian hotel tersebut karena kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pelacuran, ngesum, dan lain-lain seperti yang sering kita dengar adanya penginapan akan berpengaruh besar pada masyarakat terkhusus bagi pemuda setempat”. Ketidaksetujuan masyarakat terhadap pihak Theme Park menimbulkan kebijakan yang dilakukan oleh suruhan pihak Theme Park tersebut. Menurut informan hal yang mereka lakukan karena, sesuai dengan pernyataan Buk Tati, Wiraswasta 50 Tahun “Karena diantara masyarakat sekitar objek wisata Pantai Cermin terutama Dusun I banyak yang tidak setuju rencana didirikannya hotel, maka banyak diantara kami tidak mau memberikan tanda tangan yang menyatakan setuju, oleh sebab itu orang suruhan dari pihak Theme Park pergi ke masayarakat dusun sebelah untuk minta tanda tangan tersebut dan dengan memberikan sejumlah uang agar mereka mau memberikan tanda tangan yang menyatakan setuju akan didirikannya hotel yang natinya ditunjukkan kepada pihak Theme Park”. Menurut informasi yang diperoleh dari masyarakat setempat menyatakan bahwa terjadi penolakan dan protes terhadap pengolola fasilitas penginapan hotel waktu sebelum didirikan. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidaksetujuan masyarakat terhadap Universitas Sumatera Utara adanya fasilitas hotel tersebut untuk mencegah serta menghindarkan dampak yang tidak dinginkan akan datang akibat hadirnya fasilitas penginapanhotel. Dampak perubahan yang terjadi akibat dari hadirnya fasilitas penginapan hotel menghasilkan kondisi masyarakat yang beranekan warna. Gambaran ini dapat terlihat dari reaksi masyarakat dalam menanggapi kehadiran fasilitas penginapanhotel yang ada. Walaupun terjadi peristiwa aksi protes pernah terjadi tidak mengurangi atau menghalangi perkembangan fasilitas penginapanhotel yang merupakan bagian dari objek wisata Theme Park. Hal ini disebabkan sikap tindakan reaksi dari masyarakat yang tidak terlalu berpengaruh fatal misalnya dengan tidak melakukan aksi perusakan fisik pada hotel tersebut dari setiap anggota masyarakat, disisi lain juga ada anggapan dari masyarakat jika kehadiran penginapan hotel, jika nantinya fasilitas hotel tersebut sama sekali tidak berpengaruh menganggu ke dalam bentuk ekonomi dan ketentraman mengapa harus dipermasalahkan. Dengan demikian perkembangan atau peningkatan ativitas suatu masyarakat dapat berdampak pada masyarakat lain. Peningkatan jumlah wisatawan yang membutuhkan akomodasi penginapan berakibat pada peningkatan rumah penginapan. Peningkatan rumah penginapan berdampak pada unsur-unsur di dalam masyarakat, seperti hubungan-hubungan sosial diantara masyarakat dan lain sebagainya. Dampak yang ditimbulkan suatu perubahan dapat berakibat positif dan negatif, menguntungkan atau merugikan, dikehendaki atau tidak dikehendaki. Perubahan yang terjadi akibat dari kontak-kontak dari kebudayaan luar, dapat mempengaruhi perubahan sikap dan tingkah laku penduduk setempat. Benturan nilai dapat menimbulkan ketidaksenangan, Universitas Sumatera Utara kebencian dan bahkan menimbulkan kemarahan penduduk bila dampak-dampak yang tidak diinginkanpun terjadi. Demikian halnya dengan Desa Pantai Cermin Kanan yang merupakan salah satu desa bagian dari Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki potensi lokasi pariwisata. Perkembangan lokasi pariwisata di desa ini mengakibatkan munculnya suatu sub sistem baru yakni keberadaan fasilitas penginapan hotel. Kehadiran fasilitas penginapan hotel ini merupakan suatu umpan balik dari pihak pengusaha Theme Park demi memenuhi kebutuhan para pengunjung. Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa pertumbuhan fasilitas penginapan hotel yang ada semakin meningkat. Situasi ini berkembang hingga membentuk akses baru bagi masyarakat yang pada umumnya adalah nelayan, buruh wiraswasta kadang kala beralih menjadi calo agen dalam mencari pengunjung serta berdagang.

5.4. Kasus Protes Pendirian Mesjid oleh Pengelola Objek Wisata Theme Park