Tinjauan Pustaka Dampak Pembangunan Objek Wisata Ancol Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus Desa Pantai Cermin Kanan, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai)

yang terkait agar pengelolaannya dapat berkelanjutan secara optimal dan membuahkan hasil yang memuaskan tanpa ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Khususnya dalam rangka menekan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif kegiatan operasional fasilitas rekreasi di objek wisata Pantai Cermin.

1.5. Tinjauan Pustaka

Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan kepada kita alam yang indah serta isi yang dikandung di dalamnya yang diupayakan untuk dimanfaatkan untuk kemajuan dan kemakmuran umat manusia. Dalam mengusahakan dan mengelola alam ini manusia saling ketergantungan antara satu dengan yang lain, baik, tumbuhan, air, dan lainnya kesemuanya saling memiliki Koentjaraningrat 1987;74. Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamannya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pelajaran pariwisata adalah suatu pelajaran untuk keluar dari keadaan biasanya dan ini dipengaruhi dari keberadaan ekonomi, fisik dan kesejahteraan sosial wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata Happy Marpaung 2002:13. Daerah yang potensial menjadi daerah tujuan wisata dalam pengembangannya harus memperhatikan unsur-unsur pengembangan pariwisata di daerah tujuan wisata diantaranya adalah obyek wisata sebagai daya tarik wisata seperti lansekap pantai, dan prasarana wisata seperti hotel, rumah makan, dan fasilitas permainan laut. Pembangunan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat Universitas Sumatera Utara tidak hanya terbatas pada sektor ekonomi saja tetapi meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk di dalamnya kebutuhan akan rekreasi. Salah satu kebutuhan akan rekreasi adalah melakukan kunjungan ke obyek wisata yang salah satunya adalah obyek wisata bahari. Pembangunan merupakan suatu usaha responsif manusia terhadap lingkungannya. Apakah itu lingkungan sosial, ekonomi, ataupun lingkungan alamnya. Pembangunan itu berarti juga sebagai usaha yang dilakukan secara sadar dan mendasar untuk menciptakan kondisi yang lebih baik. Esensi dari pembangunan itu adalah menciptakan sesuatu yang berguna yang belum ada menjadi ada meningkatkan yang telah ada. Dan tujuan akhir dari pembangunan itu adalah bagi manusia karena manusia ialah subjek dan objek pembangunan tersebut Astrid, 1984. Dari tujuan akhir pembangunan yang diperuntukkan bagi manusia tersebut sangat berkaitan dalam rangka meningkatkan status sosial. Status sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status Koentjaraningrat 1977:35-36. Sosial ekonomi merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara luas. Untuk melihatnya dapat dijadikan indikator seperti: penghasilan, pendidikan, sandang, pangan dan sebagainya disesuaikan dengan keperluan suatu konsep penelitian yang dilakukan. Adanya pembangunan pariwisata pada beberapa daerah berarti sumber-sumber yang biasanya digunakan oleh penduduk setempat sekarang harus dibagi dengan para wisatawan, hingga situasi demikian ini tidak dapat menimbulkan benih-benih sakit hati, Universitas Sumatera Utara khususnya pada masyarakat setempat yang merasa tidak diuntungkan secara langsung oleh adanya kegiatan pariwisata itu. Meningkatnya benih-benih dendam tersebut dapat terjadi pada penduduk setempat pada saat sumber-sumber yang disebut sebagai sumber milik umum common resources harus dibagi atau sepenuhnya tidak bisa digunakan oleh penduduk setempat Butler R.W dalam J. James Spilane Keselarasan antara alam dan lingkungan sangat dibutuhkan antara satu dengan yang lain, dimana di dalamnya terkandung sistem nilai yang disebut kebudayaan, yang mana budaya merupakan hasil pola pikir manusia yang dituangkan ke dalam tingkah lakunya sehari-hari yang menjadi pedoman bagi dirinya yang berasumsikan larangan dan peraturan yang memberikan sangsi bila dilanggar, yang kesemuanya diwujudkan dalam mengelola lingkungan mereka Spreadly 1972: 38. Interakasi perjalanan yang dikatagorikan sebagai pariwisata yang tidak lepas dari unsur-unsur manusia yang saling berhubungan ataua berinteraksi satu dengan yang lain. Hal ini disebabkan adanya prasarana-prasarana yang memungkinkan manusia saling berinterkasi secara intensif sehingga menimbulkan kontak-kontak budaya. Oleh karena itu pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan seseorang atau sekelompok orang dari daerah asalnya yang akan menimbulkan adanya interaksi berlangsung ditempat tujuan. Interkasi yang berlangsung di suatu tempat sudah tentu melibatkan para warga baik secara individu maupun kelompok yang merupakan interaksi yang langsung diwujudkan dalam berbagai cara yang merupakan seperangkat ciri-ciri yang dimiliki oleh para anggotanya yang diwujudkan dalam berbagai tindakan melalui kebudayaan. Menurut Suparlan 1986:78 kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan Universitas Sumatera Utara pengetahuan manusia yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi untuk menciptakan serta mendorong terwujudnya kelakuan. Happy Manurung 2002:19 sesuai perkembangan, kepariwisataan seharusnya bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. Pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui kuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata. Dalam tambahan, perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Hal tersebut dilakukan melalui pemeliharaan kebudayaan, sejarah dan taraf perkembangan ekonomi dan suatu tempat tujuan wisata yang masuk dalam pendapatan untuk wisatawan akibatnya akan menjadikan pengalaman yang unik dari tempat wisata. Pada waktu yang sama, ada nilai-nilai yang membawa serta dalam perkembangan kepariwisataan. Sesuai dengan panduan, maka perkembangan pariwisata dapat memperbesar keuntungan sambil memperkecil masalah-masalah yang ada. Dari uraian di atas dapat dilihat dampak sosial budaya muncul ketika terdapat aktivitas proyek yang akan diterapkan pada suatu masyarkat. Bentuk interkasi ini mempengaruhi keseimbangan pada suatu sistem. Pengaruh itu bisa positif bisa pula negatif, hal ini dapat diuji dari kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Dapat disimpulkan bahwa dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan masyarakat akibat aktivitas pembangunan atau menurut PP 271999 disebut sebagai rencana kegiatan atau usaha yang termasuk di dalamnya cara hidup way of life. Kepercayaan dan unsur lain masyarakat Hamdani, 1999. Universitas Sumatera Utara Sebuah penelitian yang dilakukan pengembangan pariwisata di Yogyakarta itu tentunya akan membawa dampak terhadap kehidupan masyarakat, terutama masyarakat di sekitar objek-objek wisata. Dampak yang mungkin muncul ini merupakan konsekuensi dari pengembangan atau pembangunan pariwisata yang membawa pengaruh pada perubahan-perubahan sosial ekonomi. Dampak yang muncul ini mungkin menguntungkan positif dan mungkin juga merugikan negatif. Selain itu juga sebuah penelitian yang dilakukan Erawan di Bali, yang mana pembangunan objek wisata di Bali dengan tujuan khusus agar menciptakan pemerataan kesejahteraan masyarakat Bali. Namun disisi lain pengembangan objek wisata di Bali juga mendatangkan keuntungan maupun kerugian tersendiri yang dapat dilihat dalam tiga kategori yaitu: pengaruh ekonomis, pengaruh sosial, pengaruh lingkungan. I Nyoman Erawan 1994:30-31 keuntungan dan kerugian pariwisata dalam arti sempit hanya mengambil kenikmatan perjalanan dan kunjungan sebagai motivasinya, sedangkan dalam arti luas mencakup segala macam motivasi tersebut adalah sangat luas dan bervarisasi, karena pariwisata ini mempunyai pengaruh pada berbagai segi kehidupan orang dan masyarakat, baik pada bidang sosial-ekonomi yang besifat kuantitatif maupun kualitatif, pada bidang politik, kebudayaan maupun lingkungan hidup. Pada hakikatnya ada dua bidang pokok yang sangat dipengaruhi yaitu bidang- bidang ekonomi, dan sosial dimana masing-masing bidang ini dapat dirinci lebih lanjut dalam beberapa kategori. Universitas Sumatera Utara Pengaruh Ekonomis Pariwisata juga memiliki efek penyebaran spread effect pada sektor-sektor lainnya seperti sektor pertanian, sektor pengolahan bahan pangan, kerajinan tangan, sektor bangunan dan lain-lain. Namun masalah khusus dapat timbul dalam sektor terakhir ini yakni ketika pembangunan besar-besaran construction booms berakhir maka akan timbul penganggguran. Maksudnya ialah pada saat pembangunan hotel-hotel dan sebagainya maka tenaga kerja yang diperlukan meningkat dengan cepat, namun setelah pembangunan ini selesai timbul pengangguran yang besar pula bagi tenaga kerja tersebut Emmanuel de Kadt dalam I Nyoman Erawan, 1994. Pengaruh Sosial Pengaruh pariwisata dalam bidang sosial yang terpenting ialah pada gaya hidup masyarakatnya atau penduduk di daerah penerima wisatawan tersebut sebagai akibat adanya kontak langsung secara terus-menerus antara penduduk setempat dengan para wisatawan tersebut. Keadaan seperti ini disebut sebagai efek demonstratif Demonstration Effect yang dalam hal ini bila diartikan dengan cara yang sedikit berbeda, yaitu perubahan sikap, gaya hidup, nilai-nilai atau tingkah laku yang diakibatkan hanya karena sering-seringnya masyarakat setempat bergaul dengan melihat pola hidup wisatawan tersebut di daerah yang dikunjungi. Sebagai contoh Emanuel de Kadt, 1979;65 dalam I Nyoman Erawan,1994 pengaruhnya yang paling mudah dan sering-sering terlihat adalah pola konsumsi masyarakat lokal yang cenderung berubah dan meniru pola konsumsi para wisatawan tersebut. Universitas Sumatera Utara Terkait dengan pengaruh yang ditimbulkan oleh hadirnya objek wisata di suatu daerah Parsudi Suparlan 1985; 107 menyatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk hidup dan makhluk sosial saling berhubungan dalam menciptakan tindakan-tindakan terhadap lingkungannya. Brown 1965 dan Malinowski 1933 dalam Koentjaraningrat menjelaskan bahwa perkembangan kajian ekologi manusia keseluruhan berkaitan dengan hal material, dimana dijelaskan dan dilihat keberagaman yang ada saling terintegrasi yang saling menyesuaikan antara satu dengan yang lainnya sehingga terbentuk perubahan yang kompleks secara fungsional.

1.6. Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode holistik. Cara menganalisa suatu