Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sebelum Kehadiran Theme Park

membuat wisatawan yakin, tenang, aman selama mereka berada di obyek wisata tersebut. Akan tetapi apabila suatu obyek wisata tidak dikembangkan atau ditangani dengan baik atau tidak direncanakan dengan matang, dapat menyebabkan kerusakan baik secara lingkungan maupun dampak-dampak negatif terhadap ekonomi maupun sosial.

4.1. Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Sebelum Kehadiran Theme Park

Pada kondisi kehidupan sosial dan ekonomi yang dibahas bukanlah hanya bagaimana kondisi mereka pedagang sebelum hadirnya Theme Park, melainkan juga akan digambarkan bagaimana rona awal kehidupan sosial dan ekonomi pedagang, wisatawan, juga masyarakat setempat sebelum hadirnya Theme Park di objek wisata Pantai Cermin. Kehidupan sosial ekonomi masyarakat, wisatawan, terkhusus pedangang yang membuka usaha di lokasi objek wisata Pantai Cermin sangat baik “menurut informasi yang diperoleh dari pedagang”, dengan kata lain semua aspek-aspek sosial dan ekonomi mereka berjalan dengan baik dan normal. Seperti selayaknya orang yang berdagang dengan memiliki fasilitas pribadi yang dapat disewakan, modal dan keuntungan dapat dinikmati sendiri tanpa harus mendapat gangguan dari pihak manapun, baik sistem pendapatan, hubungan sosial antar sesama para pedagang, dan hubungan sosial antara pedagang dengan wisatawan serta hubungan masyarakat yang tinggal sekitar objek wisata tersebut dengan wisatawan serta pelaksanaan aktivitas pariwisata selama ini di lokasi wisata tersebut berjalan dengan baik. Universitas Sumatera Utara Dengan masyarakat setempat baik yang beretnik batak jawa, maupun di luar etnik batak jawa etnik Tionghoa, Melayu, Jawa, Mandailing, Karo, dan Minang terdapat hubungan baik dan saling memberikan perhatian. Terbukti mereka masing- masing masuk perkumpulan perwiritan dan STM serikat tolong menolong di daerah tersebut yang dikelola oleh masyarakat setempat. STM ini sangat dirasakan pentingnya ketika seseorang sedang melangsungkan acara pesta. Dari uraian diatas maka dibawah ini akan lebih dijelaskan lagi kondisi sosial ekonomi pedagang sebelum hadirnya Theme Park di objek wisata Pantai Cermin.

4.1.1. Kondisi Sosial Ekonomi Pedagang

Kondisi sosial ekonomi pedagang di lokasi objek wisata Pantai Cermin yang terletak di Desa Pantai Cermin Kanan tepatnya dusun I dengan jumlah orang yang berdagang di sana ada sebanyak 30 orang. Mereka mengatakan bahwa sebelum kehadiran Theme Park mereka berdagang sangat lancar dalam menjual barang dagangannya, seperi makanan mie goreng, nasi goreng, indomie, dan lain sebagainya dan minuman air kelapa muda, berbagai jenis es, minuman kaleng dengan berbagai jenis merek, dan lain sebagainya malah kadang-kadang lebih dari sekedar untung. Hal ini bisa mereka katakan karena jika diperkirakan antara modal yang mereka keluarkan untuk membeli barang dagangan dengan harga yang mereka tentukan untuk dijual kepada pengunjung. Apalagi jika hari-hari besar dan liburan maka saat-saat itu objek wisata Pantai Cermin akan dipadati oleh pengunjung secara otomatis barang dagangan merekapun akan cepat habis terjual maka perputaran uang mereka pun akan lebih cepat dengan memperoleh untung yang lebih banyak. Universitas Sumatera Utara Dasil hasil wawancara terhadap beberapa informan, sebelum hadirnya Theme Park di objek wisata Pantai Cermin para pedagang yang membuka usahanya disana digolongkan pada ekonomi baik menengah dengan kata lain mereka merasa cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, atau mereka tidak mengalami kesulitan-kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari . Cukup dengan penghasilan dari berjualan di objek wisata Pantai Cermin yang mereka peroleh setiap harinya dan jikalau ada penghasilan lain sampingan, seperti suami mereka yang berprofesi sebagai nelayan penangkap ikan ataupun buruh bangunan dan upah hasil suami mereka tersebut dapat ditabung sebahagian untuk persediaan untuk sekolah anak-anak mereka jika ingin melanjut ke jenjang yang lebih tinggi.

4.1.2. Hubungan Sosial Antar Sesama Para Pedagang

Hubungan sosial merupakan hubungan timbal balik antara sesama pedagang, juga hubungan para pedagang dengan masyarakat yang lain. Yang mana di dalam hubungan tersebut tidak terlepas dari interaksi, komunikasi dan kerja sama antara keduanya. Kehidupan hubungan sosial diantara sesama pedagang pada masa sebelum hadirnya objek wisata Ancol Theme Park ke Objek Wisata Pantai, yang membawa dampak terhadap kondisi sosial dan ekonomi, masyarakat terkhusus kepada para pedagang terjalin sangat akrab dan kompak. Rasa toleransi yang tinggi dan kerja sama diantara mereka cukup kuat seperti dalam hal membantu teman mereka yang pada saat keadaan ekonominya kurang dengan meminjamkan uang mereka bagi para sesama pedagang. Tidak hanya itu hubungan para pedagang dengan masyarakat di sekitar objek Universitas Sumatera Utara wisata Pantai Cermin terjalin akrab dan bahkan sampai ke lingkungan desa tetangga mereka saling berinteraksi.

4.1.3. Hubungan Sosial Antara Pedagang Dengan Wisatawan

Pada bagian ini hubungan sosial antara pedagang dengan wisatawan tidak menjadi sesuatu hal yang saling membutuhkan satu sama lain dalam kurun waktu yang lama, melainkan hubungan yang terjalin diantara mereka tidak lebih selayaknya hubungan antara pembeli dan penjual. Dalam kegiatan pariwisata hubungan antara penjual dan pembeli pedagang dengan pengunjung wisata terjalin dengan baik, terlebih bagi penjual harus berperan sebisa mungkin sebagai penjual sekaligus tuan rumah yang ramah agar menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung wisata dalam membeli barang dagangannya. Dapat pula dilihat untuk di sekitar objek wisata Pantai Cermin, dalam kenyataannya intensitas kontak antar wisatawan dengan penduduk setempat pedagang sebelum hadirnya Theme Park di sana belum begitu gencar sebelum kehadiran Theme Park berbeda dengan sekarang dengan kehadiran wisatawan akan membawa perubahan kepada masyarakat. Paling tidak ada dua sebab mengapa intensitas interaksi wisatawan dengan masyarakat setempat di sekitar objek wisata Pantai Cermin ini kurang. Pertama, lokasi objek wisata Pantai Cermin dan sekitarnya terpisah dari perkampungan. Pada umumnya pengunjung hanya datang sekedar ingin melihat Theme Park, tetapi tidak melihat aktivitas masyarakat di sekitarnya. Kedua, pada umunya para pengunjung yang terdiri dari rombongan telah terikat oleh jadwal dari paket-paket wisata yang harus dikunjungi selain Pantai Cermin dengan jadwal waktu pendek apalagi ada beberapa Universitas Sumatera Utara lokasi objek yang terdapat di Kecamatan Pantai Cermin yang sering membuat para wisatawan ingin sekaligus mengunjungi beberapa lokasi objek wisata yang ada disana. Disamping itu pada umumnya para pengunjung khususnya wisman yang datang secara rombongan dengan paket kunjungan yang terjadwal dan terbatas waktunya tidak menginap. Oleh karena itu interaksi antara wisatawan mancanegara dengan masyarakat setempat terjadi hanya dalam kurun waktu yang singkat.

4.2. Kehidupan Sosial dan Ekonomi Setelah Kehadiran Theme Park