Pranata Trusts Terkait dengan Pengakuan Keberadaan Harta Terpisah dalam Hukum Perdata Indonesia

dan ketentuan penutup, dengan meniadakan pengaturan mengenai trusts business. 225

A. Pranata Trusts Terkait dengan Pengakuan Keberadaan Harta Terpisah dalam Hukum Perdata Indonesia

Analisis yang diberikan di atas memperlihatkan bahwa di Indonesia, sebagai negara yang yang mengakui keberadaan tradisi hukum Eropa Kontinental, dengan kodifikasi hukum dan sistem hukum yang tidak mengenal sistem peradilan equity court of equity tidaklah menjadikan Indonesia sebagai negara yang tidak mengenal bentuk-bentuk equity. Bentuk-bentuk equity yang sudah dimasukkan atau ditransplantasikan ke dalam aturan hukum yang berlaku, ke dalam kodifikasi yang ada ternyata juga ditemukn di Indonesi. Keberadaan bentuk-bentuk equity dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata memungkinkan dikenalnya pranata trusts yang bertumpu pada hubungan kepercayaan fiduciary relation dalam lapangan hukum harta kekayaan. Pengakuan akan pemilikan bersama oleh lebih daru satu orang tanpa menjadikan hubungan hukum yang ada sebagai suatu badan hukum, dengan hanya mencatatkan kepemilikan pada diri satu orang saja merupakan awal pengakuan keberadaan hubungan kepercayaan fiduciary relation dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Kepemilikan bersama oleh lebih dari satu orang dalam hubungan ini, dalam hukum kebendaan disebut dengan kepemilikan bersama dalam kesatuaan badan hukum. Selain itu, dalam 225 Charles Zhen Qu, “The Doctrinal Basis of the Trust Principle in China’s Trust Law”, hlm. 2, http:www.findarticles.comparticlemi_qa3714is_200307ai_n9294180print 8 November 2005. Universitas Sumatera Utara ketentuan-ketentuan yang berlaku, dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dapat juga ditemukan bentuk-bentuk fidusia lainnya seperti fideicommissum, yang bersumber pada janji untuk kepentingan pihak ketiga. Tidak hanya sampai di situ, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata juga mengakui eksistensi suatu harta terpisah, yang bukan badan hukum dan karenanya tidak dapat dipailitkan. Hubungan hukum yang ada ini mendasari eksistensinya pada pemilikan bersama yang diatur dalam Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, sebagaimana disebutkan di atas. Di samping Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yang berlaku umum dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, perkembangan institusi pasar modal di Indonesia, juga menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia juga telah mengakui pranata-pranata trusts di dalam berbagai lembaga dan instrumen efek sebagaimana dapat dilihat dalam UUPM. Seperti ditunjukkan dalam analisis yang dilakukan di atas, pada umumnya keberadaan trusts dalam UUPM juga didasarkan pada : a. Keberadaan harta kekayaan milik lebih dari satu orang yang diserahkan kepemilikannya dalam bentuk penitipan kolektif dan pengurusannya kepada dua pihak yang berbeda. Kedua pihak ini dalam konsepsi hukum Indonesia bertindak selaku trustee pemilik dan trustee pengurus. b. Pemberian wewenang pelengkap yang sebelumnya ditarik dari tangan beneficiary, seperti halnya dalam bewindvoering. c. Janji untuk kepentingan pihak ketiga, yaitu investor publik yang merupakan beneficiary yang ditunjuk dalam perjanjian yang dibuat tersebut. Universitas Sumatera Utara Fakta tersebut di atas menunjukkan bahwa pada kenyataannya pranata trusts dalam konsepsi trusts-equity pada tradisi hukum Anglo Saxon, memperoleh bentuknya dalam konsepsi trusts yang netral yang tidak lagi bertumpu pada sistem equity, melainkan bentuk-bentuk equity yang telah masuk dan ditransplantasikan ke dalam kodifikasi kitab undang-undang. Dalam konsepsi trusts yang netral, harta kekayaan dalam trusts trusts corpus yang merupakan harta kekayaan yang terpisah, berdasarkan konsepsi umum yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata terwujud dalam bentuk : a. Harta kekayaan yang merupakan subjek hukum sendiri sebagai suatu badan hukum ; 226 b. Harta kekayaan yang tercatat atas nama salah satu atau lebih pemilik semula settlor, yang dengan dilakukannya penyerahan berubah statusnya menjadi beneficiary ; atau salah satu atau lebih pengurus trustee ; atau salah satu atau lebih penikmat beneficiary yang pada mulanya bukan settlor; tetapi merupakan harta terpisah, yang tidak masuk ke dalam budel waris ataupun budel pailit pemilik semula, pengurus atau penikmat ; 227 c. Harta kekayaan yang tercatat atas nama penikmat sebagai pemilik, akan tetapi dalam melakukan tindakan hukum yang terkait dengan pengurusan khusus, dalam hal ini terkait dengan kegiatan pembebanan dan pengasingan, memerlukan bantuan pihak lain sebagai pengurus khusus trusts bewind ; 228 226 Hal ini ternyata dalam bentuk perkumpulan yang berbadan hukum. 227 Hal ini ternyata dalam konsepsi persekutuan dengan harta kekayaan yang tercatat atas nama salah satu sekutu dalam persekutuan. 228 Bewindvoering. Universitas Sumatera Utara d. Harta kekayaan yang tercatat atas nama trustee pemilik semata-mata dengan pengurusan ada pada pihak lain yang dinamakan dengan trustee pengurus. Perlakuan hukum yang berbeda terhadap trusts corpus tersebut juga dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk hukum lain di luar Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, misalnya dalam ketentuan berikut. a. Undang-Undang Perseroan Terbatas, yang memperlakukan trusts corpus sebagai harta kekayaan mandiri, yaitu harta perseroan terbatas sebagai badan hukum b. Undang-Undang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang PKPU ; 1. Memperlakukan harta pailit sebagai harta terpisah kurator, dan 2. Memperlakukan harta dalam PKPU sebagai hart yang tetap tercatat atas nama pemilik dan penikmat, tetapi untuk melakukan tindakan hukum terkait dengan harta dalam PKPU tersebut diperlukan bantuan pihak lain sebagai pengurus khusus yang disebut dengan Pengurus dalam PKPU bewindvoering ; c. Undang-Undang Dana Pensiun memperlakukan trusts corpus sebagai harta kekayaan mandiri sebagai suatu badan hukum d. Undang-Undang Yayasan memperlakukan trusts corpus sebagai harta kekayaan mandiri sebagai suatu badan hukum e. Undang-Undang Wakaf yang memperlakukan trusts corpus sebagai harta kekayaan terpisah yang mandiri sebagai subjek hukum mandiri Universitas Sumatera Utara

B. Tuntutan Perhitungan dan Pertanggungjawaban Pengurus Trustee menurut Hukum Acara Perdata