B. Tuntutan Perhitungan dan Pertanggungjawaban Pengurus Trustee menurut Hukum Acara Perdata
Salah satu hal yang terpenting sehubungan dengan kegiatan pengurusan harta kekayaan milik orang lain adalah persoalan perhitungan dan
pertanggungjawaban perdata sehubungan dengan pengurusan yang telah dilakukan tersebut. Reglemen Indonesia yang Diperbaharui Het Herziene
Indonesisch Reglement
229
yang diberlakukan berdasarkan Undang-Undang Darurat No. 1 Tahun 1951 sebagai undang-undang, yang berlaku di Indonesi
dewasa ini tidaklah mengenal gugatan atau tuntutan yang terkait dengan persoalan perhitungan dan pertanggungjawaban perdata dari seorang pengurus. Gugatam
mengenai perhitungan dan pertanggungjawaban perdaata tersebut dapat ditemukan dalam Reglemen Acara Perdata Reglement op de Rechtsvordering
atau Rv.
230
Gugatan perhitungan dan pertanggungjawaban dalam hukum acara menurut Rv. harus diperiksa dalam suatu acara perdata biasa.
dalam ketentuan Bab V mulai dari Pasaal 764 hingga Pasal 787 di bawah judul ”Van het doen van rekening en verantwoording” atau ”Perhitungaan
dan Pertanggungjawaban”.
231
Putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan yang menolak perhitungan dapat dimajukan upaya
hukum banding.
232
229
Stb. 1941 No. 44.
230
Stb. 1847 jo. Stb. 1849 No. 63.
231
Pasal 764 Rv.
232
Lihat Pasal 766 Rv.
Putusan yang mengabulkan tuntutan atau gugatan perhitungan dan pertanggungjawaban ini harus dilaksanakan di hadapan Hakim Pengawas
Universitas Sumatera Utara
yang diangkat dalam putusan tersebut.
233
Dalam hal gugatan perhitungan dan pertanggungjawaban dikabulkan pada tingkat banding, perhitungan dilakukan di
hadapan hakim yang pertama kali memeriksa perkara tersebut, atau dalam hal ditentukan lain oleh hakim dilakukan menurut cara yang disebutkn dalam putusan
banding tersebut.
234
Jika pada hari yang telah ditetapkan untuk perhitungan, tergugat yang dikalahkan tidak menghadap atau hadir dan melakukan perhitungan,
dapat segera dilakukan penyitaan dan penjualan barang-barang tergugat tersebut sampai dengan suatu jumlah yang ditentukan oleh hakim dalam putusannya.
235
Sebaliknya jika penggugat yang dimenangkan tidak hadir dalam proses perhitungan tersebut, maka perhitungan dilanjutkan dengan kewajiban bagi pihak
penggugat untuk menyetujui atau membantah hasil perhitungan dalam jangka waktu satu bulan setelah ia diberitahukaan mengenai hasil perhitungan tersebut.
236
Setiap perselisihan yang lahir dari hasil perhitungan tersebut akan diputuskan dengan membuat seluruh jumlah peneriman dan pengeluaran serta ditentukan
saldonya.
237
Penjelasan mengenai gugatan perhitungan dan pertanggungjawaban tersebut memperlihatkan bahwa Hukum Acara Perdata memberikan mekanisme
perhitungan dan pertanggungjawaban perdata sehubungan dengan kegiatan pengurusan yang dilakukan oleh seorang pengurus terhadap harta kekayaan yang
diurus olehnya tersebut. Gugatan perhitungan dan pertanggungjawaban perdata tersebut dapat dikenakan kepada :
233
Pasal 765 ayat 1 Rv.
234
Pasal 766 Rv.
235
Pasal 765 ayat 2 Rv.
236
Pasal 770 Rv.
237
Pasal 772 Rv.
Universitas Sumatera Utara
a. trustee yang melakukan kegiatan pengurusan atau pengelolaan terhadap harta
kekayaan pihak lain, seperti halnya terhadap MI pada pasar modal, dan b.
pada umumnya setiap pihak yang melakukan kegiatan pengurusn dan pengelolaan, termasuk di dalamnya lembaga kustodian LPP, PPE dan BK
yang menerima penitipan kolektif dan lembaga bewindvoering yang ternyata dalam fungsi Wali Amanat dalam UUPM.
Ketentuan mengenai gugatan perhitungan dan pertanggungjawaban ini, meskipun tidak diatur dalam Reglemen Indonesia yang diperbaharui, tetap dapat
dijadikan sebagai pedoman untuk melindungi kepentingan dari orang perorangan yang harta kekayaannya diurus oleh pihak lain, ketika pengurus ini tidak mau
memberikan laporan perhitungan dan pertanggungjawaban setelah selesainya pengurusan yang dilakukan. Hak gugatan ini sudah dimasukkan dalam Rancangan
Undang-Undang Hukum Acara Perdata yang tengah disiapkan oleh Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-Undangan Departemen Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
C. Pelacakan Benda yang Hilang dan Penggantin oleh Pengurus Trustee dalam Hukum Perdata Indonesia