3. pihak yang menyerahkan benda tersebut settlor, kehilangan kewenangannya
atas benda tersebut; 4.
adanya pihak yang memperoleh kenikmatan beneficiary atau suatu tujuan penggunaan benda tersebut, yang dikaitkan dengan kewajiban trustee untuk
melaksanakannya 5.
adanya unsur kepercayaan fiduciary component dalam penyelenggaraan kewajiban trustee tersebut, khususnya yang berkaitan dengan benturan
kepentingan. Dengan berdasarkan pada kedua “set” ciri-ciri dan karakteristik tersebut di
atas, dapatlah ditelusuri berbagai macam bentuk pranata hukum di negara-negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental yang menyerupai trusts di negara-negara
dengan tradisi hukum Anglo Saxon.
B. Transplantasi Trusts pada Negara-negara yang Menganut Sistem Hukum Eropa Kontinental
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, trusts merupakan suatu pranata hukum yang unik, yang sampai saat ini masih belum dapat diperoleh kesamaan
pandang antara kalangan ahli hukum dari negara-negara dengan tradisi hukum Anglo Saxon dan negara-negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental; bahkan
diantara kalangan ahli hukum yang bertradisi hukum Eropa Kontinental itu sendiri belum ada kesepakatan mengenai eksistensi pranata serupa trusts dalam tradisi
hukum Eropa Kontinental, khususnya dalam kitab undang-undang hukum perdata mereka, meskipun telah pula diakui adanya pranata fidusia dan sejenisnya yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai ciri-ciri, karakteristik dan kegunaan yang serupa dengan trusts di negara-negara yang bertradisi hukum Anglo Saxon.
Dalam Bab I telah dikatakan bahwa pergaulan dalam dunia yang semakin intensif telah mengakibatkan masuknya atau bercampurnya berbagai macam
institusi danatau pranata hukum dari negara yang satu ke negara yang lain. Masuknya pranata hukum tersebut, dari satu negara ke negara yang lain disebut
dengan nama transplantasi hukum. Salah satu tranplantasi hukum yang telah terjadi adalah masuknya trusts yang bernuansa atau bersumber dari negara-negara
dengan tradisi hukum Anglo Saxon ke negara-negara yang bertradisi hukum Eropa Kontinental. Transplantasi trusts tersebut sebagian terjadi di negara-negara yang
berada dalam mixed-jurisdiction
171
1. Transplantasi Trusts ke dalam Kitab Undang-Undang Code
seperti Lousiana, Quebec, South Africa dan Scotland sedang yang lainnya terjadi karena masuknya pranata-pranata ekonomi,
khususnya pranata finansial yang mengglobal, yang mau tidak mau juga membawa akibat masuknya pranata hukum yang menyertai pranata ekonomi dan
finansial tersebut, seperti di China.
Seperti telah dijelaskan di muka, trusts yang berkembang di negara-negara dengan tradisi hukum Anglo Saxon dan pranata fidusia yang serupa dengan trusts
yang dikenal dengan nama Civil Law Trusts, meskipun keduanya disebut dengan nama trusts tidaklah berarti keduanya seratus persen sama. Istilah Civil Law
171
Lihat William Tetley, Q.C, “Mixed jurisdictions: “Common Law vs Civil Law codified and uncodified”, 2000 60 La. L. Rev. 677-738. Dalam halaman 680 tulisan tersebut, dikatakan
bahwa “Common LawCivil Law mixed jurisdictions include Lousiana, qu Ebec, St. Lucia, Puerto Rico, South Africa, Zimbabwe formerly Southern Rhodesia, Bostwana, Lesotho, Swaziland,
Namibi, the Philippines, Sri Lanka formerly Ceylon, and Scotland”.
Universitas Sumatera Utara
Trusts diperkenalkan untuk membedakannya dengan trusts yang berkembang di negara-negara dengan tradisi hukum Anglo Saxon.
Civil Law Trusts, seperti telah dijelaskan di muka, adalah pranata-pranata hukum yang dikenal dalam tradisi hukum Eropa Kontinental yang bersumber pada
hukum Romawi yang sejak semula telah memiliki ciri-ciri dan atau karakteristik hukum yang serupa dan memiliki fungsi yang mirip dengan trusts yang bersumber
pada tradisi hukum Anglo Saxon. Selain Civil Law Trusts, perkembangan dunia telah mengakibatkan masuknya trusts yng berkembang di negara-negara dengan
tradisi hukum Anglo Saxon ke dalam negara-negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental. Trusts masuk ke dalam berbagai cara dalam negara-negara dengan
tradisi hukum Eropa Kontinental yaitu, ada yang masuk langsung ke sumbernya, yaitu dalam kitab undang-undang hukum perdata, maupun yang masuk dengan
membentuk undang-undang tersendiri.
Provinsi Quebec Kanada Provinsi Quebec Kanada adalah salah satu wilayah hukum yang civil code-
nya memasukkan trusts sebagai satu titel tersendiri, yaitu dalam Titel VI Buku IV tentang Property. Titel VI sendiri diberi judul Certain Patrimonies by
Appropriation. Quebec Civil Code QCC memuat rumusan, yang dalam bahasa Perancis
disebut fiducie, dan padanannya dalam Bahasa Inggris disebut dengan trust.
172
Menurut ketentuan Quebec Civil Code:
173
172
Tony Honore, “On Fitting Trusts into Civil Law Jurisdictions”, hlm. 2.
Universitas Sumatera Utara
A trust results from an act whereby a person, the Settlor, transfers property from his patrimony to another patrimony constituted by
him which he appropriates to a particular purpose and which a trustee undertakes, by his acceptance, to hold and administer.
Ketentuan yang diberikan dalam Pasal 1260 QCC memperlihatkan bahwa
yang dinamakan dengan trusts adalah suatu pemisahan harta kekayaan tersendiri oleh settlor. Harta kekayaan yang terpisah ini separate patrimony dibuat dengan
atau untuk tujuan tertentu, yang pengelolaan atau pengurusannya diserahkan kepada trustee.
2. Transplantasi Trusts ke Dalam Undang-Undang Tersendiri
a. Trusts di Skotlandia
Skotlandia adalah salah satu negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental, yang tidak mengenal kodifikasi. Di Skotlandia tidak ditemukan
kodifikasi dalam bentuk kitab undang-undang. Walau demikian, konsepsi hukum yang berkembang di negara Skotlandia menunjukkan bahwa negara tersebut
adalah negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental. Dalam konsepsi hukum perdata Skotlandia, suatu hak dalam hukum harta
kekayaan senantiasa dapat dilihat dari dua sisi. Pertama dari sisi kualitas yang melekat pada hubungan hukum yang melekat pada pemilikan tersebut. Kedua dari
sisi isi atau muatan yang terkandung dalam hak tersebut. Seperti halnya jual beli dalam konsepsi hukum Skotlandia, trusts adalah
juga suatu perbuatan hukum yang didasarkan pada suatu perjanjian yang bertujuan
173
Ibid., hlm. 9
Universitas Sumatera Utara
untuk menyerahkan atau memindahkan hak milik atas suatu benda dari pemilik sebelumnya kepada pemilik yang baru.
b. Trusts di Afrika Selatan South Africa
Afrika Selatan merupakan salah satu negara dengan tradisi hukum Eropa Kontinental yang memungkinkan dibentuknya trusts melalui dua macam cara,
yaitu :
174
1 menyerahkan kepemilikan atas benda tersebut ke tangan trustee ;
2 menyerahkan kepemilikan atas benda tersebut ke tangan beneficiary bewind
trusts.
c. Trusts di Louisiana
Louisiana adalah salah satu negara bagian di Amerika Serikat, yang seperti halnya Quebec di Kanada dan Afrika Selatan, meskipun mempunyai hukum
perdata yang bertradisi hukum Eropa Kontinental, sering kali disebut sebagai negara dengan sistem hukum yang bercampur mixed jurisdiction.
175
Secara sederhana yang dinamakan trusts di Louisiana adalah Disebut
dengan sistem hukum yang bercampur karena di samping berlakunya kaidah- kaidah dan konsepsi-konsepsi hukum Eropa Kontinental, berlaku juga kaidah-
kaidah dan konsepsi-konsepsi hukum yang bertradisi Anglo Saxon.
176
174
Diatur dalam Trust Property Control Act TPCA 1988.
175
Tetley, op cit., hlm. 680.
”a relationship that results from the transfer of title of property to a person to be
176
Marvin E Owen, “Louisiana Trusts”, LM. 1, 1 Januari 2003”, http:www.meocpa.com.
trusts.html .
Universitas Sumatera Utara
administered by that person as a fiduciary for the benefit of the one making the transfer”. Jika seseorang menyerahkan sebidang tanah dengan rumah di atasnya
kepada kakaknya dengan ketentuan bahwa kakaknya itu akan melakukan pengurusan atas rumah itu untuk kepentingannya, trusts sudah tercipta ketika
kakaknya menerima tanah dan rumah tersebut. Dalam hal ini kakaknya sebagai trustee menjadi pemilik dari rumah tersebut.
C. Ciri-ciri Karakteristik Pranata Serupa Trusts dan Trusts dalam Tradisi Hukum Eropa Kontinental