Hipotesis Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

46 4. Observed variables diukur tanpa ada kesalahan. 5. Model yang dianalisis diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori dan konsep-konsep relevan. Langkah ketiga adalah pendugaan parameter atau perhitungan koefisien jalur antar variabel. Perhitungan pengaruh yang ditunjukkan dengan anak panah satu arah menggunakan perhitungan regresi variabel yang dibakukan secara parsial pada masing-masing persamaan. Dari perhitungan ini diperoleh koefisien jalur sebagai pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta pengaruh secara keseluruhan. Langkah keempat adalah pemeriksaan validasi odel. Valid tidaknya model tergantung dari terpenuhi atau tidaknya asumsi yang melandasi, seperti yang dilakukan dalam langkah kedua. Terdapat dua indikator valid tidaknya model, yaitu koefisien determinasi secara total dan terpenuhinya teori trimming Agusty, 2002. Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan: R m 2 = 1 - P 1 2 , P 2 2 , ... P n 2 , Interpretasi terhadap R m 2 dilakukan sama dengan interpretasi dalam koefisien determinasi R 2 pada analisis regresi. Teori trimming dimaksudkan untuk menguji kebermaknaan test of significance setiap koefisien jalur yang sudah dihitung. Jika demikian, perhitungan diulang kembali dengan cara menghitung jalur yang menurut hasil pengujian ternyata tidak bermakna atau tidak signifikan. Langkah pengujiannya adalah dengan terlebih dahulu menyusun hipotesis statistik atau sering disebut hipotesis operasional. 47 Langkah kelima adalah dengan melakukan interpretasi atas hasil analisis berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Yaitu berapa besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel. Variabel mana saja yang paling dominan, dalam arti yang memberikan pengaruh paling besar atau pengaruh paling kuat terhadap variabel endogen yang dikonfirmasikan.

E. Dasar Pengambilan Keputusan

1. Koefisien Determinasi Adjusdted R Square

Koefisien Determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dengan kata lain koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel independent menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Bila nilai koefisien determinasi sama dengan 0 R 2 = 0, artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan oleh X sama sekali. Sementara apabila R 2 = 1, artinya variasi dari Y secara keseluruhan dapat diterangkan oleh X. Dengan kata lain bila R 2 = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi.

2. Uji Signifikansi Parsial t-test

Uji statistik-t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Menurut Husaini dan Purnomo 2006: 149 uji t digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata, maka uji rata-rata digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan beberapa rata-rata Damanhuri, 200 berikut: bi = koefisie sb = kesalah sb adalah ke matematis sebaga se adalah sta Dimana e 2 Pengambilan tabel, dengan ket a. Jika t-hitung b. Jika t-hitung Sedangkan adalah dengan ke a. Jika probabilit 009: 49. Untuk menghitung t hitung digunakan rum sien variabel ke i ahan standar kesalahan standar error dari koefisien regresi den gai berikut: tandar error sampel yang dirumuskan sebagai ber 2 dirumuskan sebagai berikut: lan keputusan berdasarkan perbandingan t-hitung etentuan sebagai berikut. t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. pengambilan keputusan berdasarkan tingkat ketentuan: ilitas signifikan 0,05, maka Ho diterima dan Ha xY b Y a Y e − − = 2 2 48 mus sebagai engan rumus erikut: ng dengan t- t signifikan a ditolak.