113 penurunan dividen akan direspon publik berupa kenaikan penurunan
harga saham perusahaan tersebut. Suku bunga SBI memiliki pengaruh langsung terhadap harga saham
sebesar -0.188. Hal ini berarti bahwa pada saat suku bunga SBI tinggi, perusahaan yang memiliki hutang yang besar cenderung dihindari oleh
investor sehingga permintaan terhadap saham rendah dan berpengaruh terhadap penurunan harga saham. Temuan ini sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh J. Pring 1988 tentang terdapatnya pengaruh suku bunga terhadap tingkat saham, dan konsisten dengan pandangan yang
menyatakan bahwa tingkat bunga memiliki pengaruh terhadap harga saham, seperti Fischer dan Jordan 1995 dalam Wiguna 2008, Bolten
dan Weigand 1998 dalam Wiguna 2008, Vinocur 1998 dalam Wiguna 2008. Pengaruh tidak langsung dari suku bunga SBI terhadap harga
saham melalui kebijakan dividen adalah tidak signifikan. Sehingga pengaruh total suku bunga SBI terhadap harga saham adalah -0.188.
114
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengujian pada substruktur I diketahui variabel Struktur
Kepemilikan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen, sedangkan variabel Tahapan Daur Hidup
Perusahaan dan variabel Financial Leverage memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan
manufaktur. 2.
Hasil pengujian pada substruktur II diketahui variabel Struktur Kepemilikan dan variabel Kebijakan Dividen memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan variabel Tahapan Daur Hidup Perusahaan dan variabel Suku Bunga SBI
memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap Harga Saham pada perusahaan manufaktur.
3. Hasil penghitungan pengaruh langsung dan tidak langsung diketahui
bahwa faktor yang berpengaruh langsung dan signifikan terhadap harga saham adalah Struktur Kepemilikan, Tahapan Daur Hidup
Perusahaan, dan Suku Bunga SBI. Sedangkan faktor yang berpengaruh tidak langsung dan signifikan terhadap harga saham
115 adalah struktur kepemilikan, tahapan daur hidup perusahaan, dan
Financial Leverage.
B. Implikasi
Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis dua variabel eksogen yaitu Kebijakan Dividen dan Harga Saham terhadap
variabel endogen yaitu Struktur Kepemilikan Institutional Ownership IO, Tahapan Daur Hidup Perusahaan Retained Earnings on Total Equity
RETE, Financial Leverage Debt to Equity Ratio DER, dan Suku Bunga
SBI pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI pada periode 2005 sampai dengan 2009.
Penelitian ini memberikan implikasi bagi akademis sebagai bahan acuan atau referensi dalam memahami kebijakan dividen dan harga saham, serta
faktor-faktor yang mempengaruhinya pada suatu investasi. Penelitian ini juga dapat mencerminkan dan memperkaya informasi ilmiah mengenai kebijakan
dividen dan harga saham. Bagi investor, pertimbangan mengenai kebijakan dividen dan harga
saham, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya menjadi penting sebelum melakukan atau membuat kebijakan investasi. Begitu juga bagi perusahaan
itu sendiri sebagai pertimbangan dan masukan dalam pengelolaan perusahaan, sehingga tercapai kinerja yang optimal.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan penelitian ini dapat membuka peluang bagi penelitian lanjutan di masa yang akan datang.
116 Agar dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif,
berikut keterbatasan dan saran penulis bagi penelitian selanjutnya. 1.
Penelitian yang relatif pendek yaitu hanya 5 tahun 2005-2009, yang mengakibatkan hasil yang kurang mendalam dan memuaskan. Untuk
penelitian selanjutnya dapat menggunakan periode penelitian yang lebih panjang agar memperoleh hasil yang lebih baik.
2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel pada perusahaan-perusahaan
manufaktur dengan teknik purposive sampling, menurut Neuman 2003 teknik ini memiliki keterbatasan dalam menggeneralisir temuan penelitian.
Penelitian selanjutnya dapat menggunakan sampel penelitian yang lebih banyak agar diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat dan dapat
digunakan sebagai dasar generalisasi. 3.
Koefisien determinasi dalam penelitian ini berkisar 32 untuk substruktur I dan 37 untuk substruktur II. Hal ini menunjukkan adanya faktor lain
yang mungkin belum masuk dalam penelitian ini. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan variabel-variabel independen lain yang
belum dimasukkan dalam model penelitian ini.