Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA
45 2007 dalam aplikasi penghitungannya. Tujuan dari analisis jalur adalah
menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel independen terhadap variabel dependen.
Langkah pertama dalam anallisis jalur Damanhuri, 2009: 43-48 adalah
dengan merancang paradigma penelitian berdasarkan fakta, konsep, dan teori. Berdasarkan pada teknik yang dipilih maka dikembangkan model empiris
penelitian sebagai berikut. Y
1
=
Y
1
X
1
+
Y
1
X
2
+
Y
1
X
3
+
Y
1
X
4
+
1
1 Y
2
=
Y
2
X
1
+
Y
2
X
2
+
Y
2
X
3
+
Y
2
X
4
+
Y
2
Y
1
+
2
2 Keterangan:
= residual Y
1
= dividend yield perusahaan i periode t Y
2
= closing price perusahaan i periode t X
1
= kepemilikan institusional pada perusahaan i periode t X
2
= nisbah laba ditahan terhadap total ekuitas pada perusahaan i periode t X
3
= Debt to Equity Ratio pada perusahaan I periode t X
4
= suku bunga SBI Langkah kedua
dalam analisis jalur adalah memeriksa asumsi-asumsi yang melandasi analisis jalur. Asumsi yang melandasi analisis jalur Hair,
Anderson, Tatham, dan Black, 1998 dalam Nasarudin, 2004: 505 adalah: 1.
Hubungan antar variabel adalah berbentuk linier dan bersifat aditif. 2.
Model yang dipertimbangkan adalah model rekursif. 3.
Semua variabel minimal dalam skala ukuran interval.
46 4.
Observed variables diukur tanpa ada kesalahan. 5.
Model yang dianalisis diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori dan konsep-konsep relevan.
Langkah ketiga adalah pendugaan parameter atau perhitungan koefisien
jalur antar variabel. Perhitungan pengaruh yang ditunjukkan dengan anak panah satu arah menggunakan perhitungan regresi variabel yang dibakukan
secara parsial pada masing-masing persamaan. Dari perhitungan ini diperoleh koefisien jalur sebagai pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta
pengaruh secara keseluruhan. Langkah keempat
adalah pemeriksaan validasi odel. Valid tidaknya model tergantung dari terpenuhi atau tidaknya asumsi yang melandasi, seperti
yang dilakukan dalam langkah kedua. Terdapat dua indikator valid tidaknya model, yaitu koefisien determinasi secara total dan terpenuhinya teori
trimming Agusty, 2002. Total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh model diukur dengan:
R
m 2
= 1 - P
1 2
, P
2 2
, ... P n
2
, Interpretasi terhadap R
m 2
dilakukan sama dengan interpretasi dalam koefisien determinasi R
2
pada analisis regresi. Teori trimming dimaksudkan untuk menguji kebermaknaan test of significance setiap koefisien jalur yang
sudah dihitung. Jika demikian, perhitungan diulang kembali dengan cara menghitung jalur yang menurut hasil pengujian ternyata tidak bermakna atau
tidak signifikan. Langkah pengujiannya adalah dengan terlebih dahulu menyusun hipotesis statistik atau sering disebut hipotesis operasional.