Analisis deskriptif variabel struktur kepemilikan

65 2005 2006 2007 2008 2009 DER 79.30 72.60 75.82 85.67 106.99 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 Sumber: Data diolah, 2010. Gambar 4.3 Rata-rata DER Perusahaan dalam satuan persentase d. Analisis deskriptif variabel suku bunga SBI Menurut Wiguna dan Mendari 2008: 132, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia adalah suatu nilai dalam bentuk presentase yang digunakan untuk menandakan sertifikat bank Indonesia yang diterbitkan oleh bank sentral sebagai salah satu surat berharga, dimana nilai tersebut merupakan balas jasa atas investasi dalam sertifikat bank Indonesia tersebut. Data tingkat suku bunga SBI dalam penelitian ini diperoleh dari situs www.bi.go.id. Dalam 5 tahun terakhir diperoleh suku bunga SBI; 12.75 di tahun 2005, 9.75 di tahun 2006, 8.00 di tahun 2007, 10.83 di tahun 2008, dan 6.46 di tahun 2009. Jadi, suku bunga tertinggi terjadi di tahun 2005 12.75 sedangkan terendah terjadi di tahun 2009 6.46. 66 Selama tahun penelitian tersebut, suku bunga SBI terlihat bergerak menurun dari tahun ke tahun, hanya pada tahun 2008 mengalami peningkatan namun mengalami penurunan di tahun 2009. Hal ini saat suku bunga SBI mengalami penurunan atau rendah akan mendorong hasrat individu untuk menginvestasikan uang dalam saham meningkat sedangkan investasi dalam tabungan atau deposito akan berkurang sehingga permintaan terhadap saham akan meningkat yang mana hal ini akan berakibat pada penurunan harga saham. Agar lebih mudah dipahami dan komunikatif, berikut ini adalah grafik Suku Bunga SBI periode 2005-2009. 2005 2006 2007 2008 2009 SBI 12.75 9.75 8.00 10.83 6.46 12.75 9.75 8.00 10.83 6.46 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 Sumber: Data diolah, 2010. Gambar 4.4 Suku Bunga SBI

e. Analisis deskriptif variabel kebijakan dividen

Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai 67 dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan retained earnings guna pembiayaan investasi di masa dating. Menurut Murhadi 2008 pengukuran kebijakan dividen dapat berupa dividend yield. Dividend Yield DY diperoleh dengan membandingkan antara dividend per share dan share price Coyle, 2002: 17. Nilai DY perusahaan manufaktur per tahun bersumber dari laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan dalam situs www.idx.co.id. Selama tahun penelitian 2005-2009 diperoleh nilai rata-rata DY tertinggi sebesar 5.92 2008 dan terendah sebesar 3.45 2006. DY dalam 5 tahun penelitian ini terlihat fluktuatif berubah-ubah atau naik- turun, hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dimana DY pada tahun 2005 adalah 4.44, 2006 turun menjadi 3.45, pada tahun 2007 naik menjadi 3.62, dan pada tahun tahun 2008 naik menjadi 5.92 namun mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 4.41. Pergerakan DY yang naik-turun ini akan berdampak pada fluktuasi harga saham. Menurut Black 1976, saat pembayaran dividen oleh perusahaan meningkat maka pemegang saham akan menginterpretasikan peningkatan ini sebagai signal bahwa pihak manajemen memiliki prediksi arus kas yang tinggi, sebaliknya penurunan pembayaran dividen diinterpretasikan sebagai antisipasi manajer terhadap terbatasnya arus kas di masa yang akan datang. Sehingga, penurunan ataupun peningkatan pembayaran dividen oleh perusahaan akan memberikan signal positif ataupun negatif bagi