hidup  dan  berkembang  pada  era  atau  kehidupan  modern  dengan ditandai pada perlunya penguasaan teknologi.
36
C.  Penelitian Relevan
Topik  penelitian  tentang  perpustakaan  sekolah  sebelumnya  sudah pernah  diteliti  oleh  beberapa  peneliti,  berikut  ini  peneliti  akan
memaparkan beberapa penelitian yang sejenis : Penelitian  sejenis  yang  sama  pernah  diteliti  oleh  Utari  Setyani
Ma’ruf    mahasiswa  UIN  Sunan  Kalijaga  Yogyakarta  pada  tahun  2013 dengan  judul  penelitian  “Peranan  Perpustakaan  Sekolah  Sebagai  Pusat
Sumber  Belajar  Bagi  Siswa  di  SMAN  9  Wonosari”.  Penelitian  ini bertujuan  untuk  mengetahui  strategi  apa  yang  dilakukan  dalam
mengoptimalkan peran perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar bagi  siswa  SMAN  2  Wonosari.  Secara  garis  besar  tujua  peneitian  ini
hampir  sama  dengan  penelitian  yang  peneliti  lakukan,  sama-sama  ingin mengetahui sejauh apa peran perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar.
Hanya saja terdapat perbedaan yaitu, penelitian ini tidak membahasa peran guru  dan  koleksi  apa  saja  yang  membantu  dan  menunjang  perpustakaan
sekolah sebagai sumber belajar. Penelitian  sejenis  yang  selanjutnya  pernah  diteliti  oleh  Ika  Dewi
Ratna Sari mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012 dengan judul penelitian “Tanggapa Guru Terhadap Peranan Perpustakaan Sekolah
Dalam  Meningkatkan  Kualitas  Pembelajaran  Di  SMAN  3  Yogyakarta”.
36
Sudarnoto Abdul Hakim, Perpustakaan dan Pendidikan : Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar, Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora, h. 98-
108.
Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mendeskripsikan  tanggapan  guru  terhadap peranan  perpustakaan  sekolah  dalam  meningkatkan  kualitas  pembelajaran
di  SMAN  3  Yogyakarta.  Perbedaan  penelitian  ini  dengan  penelitian  yang peneliti lakukan yaitu terletak pada, penelitian ini lebih terarah pada sejauh
apa  peranan  guru  terhadap  perpustakaan  sekolah  dalm  meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah.
BAB III GAMBARAN UMUM SMAN 9 KOTA TANGERANG SELATAN
A.  Gambaran Umum Tentang SMAN Negeri 9 Kota Tangerang Selatan 1.  Profil SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
SMAN  9  Kota  Tangerang  Selatan  adalah  sekolah  dengan  akreditas “A”  yang  berdiri  pada  tanggal  26  April  2006.  SMAN  9  Kota  Tangerang
Selatan  juga  sebagai  sekolah  model  SKM-PBKL-PSB,  sudah  meraih penghargaan Adiwiyata tingkat  provinsi. SMAN 9 Kota Tangerang Selatan
beralamat  Jalan  Hidup  Baru  No.31  Rt.0901  Desa    Serua,  Kecamatan Ciputat,  Kota  Tangerang  Selatan  Propinsi  Banten  Kode  Pos  15414,
TeleponFaksimili 021 74638445021 74630701.
2.  Visi  dan  Misi,  Tujuan,  dan  Nilai-Nilai  SMAN  9  Kota  Tangerang Selatan
a.  Visi “Mewujudkan  insan  yang  berkarakter  positif,  kreatif,  inovatif,  dan
menguasai  IPTEK  yang  berbudaya  lingkungan,  serta  bangga  sebagai Bangsa Indonesia”
b.  Misi 1  Menumbuh kembangkan kultur positif berdasarkan IMTAK.
2  Membudayakan  sikap  kreatif,  inovatif,  menguasai  IPTEK,  dan peduli lingkungan.
35
3  Mewujudkan  Life-Skill  peserta  didik  dengan  memerdayakan Multiple-Intelegence.
4  Memanfaatkan  lingkungan  dan  Information  Communication Technology ICT sebagai media pembelajaran.
5  Menjadikan  peserta  didik  sebagai  bagian  dari  komunitas  global yang mampu bekerjasama secara individu maupun kelompok.
c.  Tujuan 1  Menghasilkan  insan  cerdas,  insan  kamil  dan  paripurna  serta
meningkatkan kunatitas lulusan yang diterima di PTN setiap tahun. 2  Menjadikan  sekolah  sebagai  tempat  pembentukan  karakter  dan
penyadaran budaya lingkungan hidup. 3  Memiliki  kurikulum  diversifikasi  yang  mengedepankan  nilai-nilai
budaya karakter dan lingkungan serta berbasis ICT. 4  Mewujudkan  Life  Skill  peserta  didik  dengan  memberdayakan
multiple-intelligent  melalui  proses  pembelajaran  yang  bersifat kontekstual.
5  Memiliki  pemahaman  tentang  pendidikan  sebagai  profesi  dalam melaksanakan  kerangka  moral,  legal  dan  etika  bekerja  yang
berkaitan dengan profesi pendidik. 6  Warga  sekolah  memiliki  kemampuan  ICT,  dan  berkomunikasi
dalam berbahasa Inggris secara aktif. 7  Memiliki sistem informasi sekolah berbasis ICT.