majalah, bulletin surat kabar, pamflet, guntingan artikel, peta, bahkan dilengkapi juga dengan alat-alat pandang-dengar seperti overhead
projector, slide projector, filmstrip projector, televisi, video tape recorder dan sebagainya. Semua ini akan memberikan informasi atau
keterangan yang diperlukan oleh murid-murid. Oleh sebab itu perpustakaan sekolah memiliki fungsi informatif.
c. Fungsi Tanggung Jawab Administrasi Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan
sekolah, di mana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke
perpustakaan sekolah harus menunjukkan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan membawa tas, tidak boleh menggangu
teman-temannya yang sedang belajar. Apabila ada murid yang terlambat mengembalikan buku pinjamannya didenda, dan apabila
ada murid yang telah menghilangkan buku pinjamannya harus menggantinya, baik dengan cara dibelikan di toko, maupun
difotokopikan. Semua ini selain mendidik murid-murid ke arah tanggung jawab juga membiasakan murid-murid bersikap dan
bertindak secara administratif. d. Fungsi Riset
Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa di dalam perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka. Adanya bahan pustaka
yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat melakukkan riset,
yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan. Misalnya seorang murid ingin meneliti tentang kehidupan
orang-orang pada abad ke 17 yang lalu, atau seorang guru ingin meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tubuh
seorang bayi, maka mereka murid atau guru dapat melakukan riset literatur atau yang dikenal dengan sebutan “Library Research”
dengan cara membaca buku-buku yang telah tersedia di dalam perpustakaan sekolah.
e. Fungsi Rekreatif Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. Ini tidak
berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu. Selain itu, fungsi rekreatif berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat
dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang seperti pada waktu istirahat, dengan membaca buku-buku cerita, novel, roman, majalah,
surat kabar, dan sebagainya.
26
Dari uraian di atas maka jelaslah bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai pusat informasi, edukatif,
rekreasi, penelitian, yang bertujuan membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa.
26
Ibrahin Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Bumi Aksara, 2006, h. 7-8
5. Koleksi Perpustakaan
a. Definisi Koleksi Perpustakaan Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar haruslah mempunyai
koleksi-koleksi yang dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar disekolah, koleksi yang dimiliki juga harus sesuai dengan kebutuhan
informasi para siswa dan guru. Definisi dari koleksi itu sendiri yaitu, sumber daya perpustakaan
madrasah untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi para penggunanya, misalnya kebutuhan para siswa memperoleh literatur
yang dicarinya sehubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru.
27
Selanjutnya Yusuf Pawit menjelaskan, koleksi perpustakaan sekolah adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik
berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang
bersangkutan.
28
Menurut pedoman umum penyelenggaraan perpsutakaan sekolah, jumlah koleksi dasar perpustakaan sekolah minimal 1000 judul, terdiri
dari berbagai bahan disiplin ilmumata pelajaran sesuai sekolah yang bersangkutan. Koleksi dasar perpustakaan sekolah yang dimiliki harus
27
Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, h. 41
28
Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Kencana, 2010, h. 9
selalu ditambah, sehingga ratio 1 siswa 10 judul untuk SD, 12 judul SLTP, dan 14 judul untuk SLTA dapat tercapai.
29
b. Fungsi Koleksi Perpustakaan Sekolah Noerhayati mengungkapkan fungsi koleksi secara umum dapat
disebutkan seperti berikut : a Fungsi pendidikan
b Fungsi Penelitian c Fungsi Relevan
d Fungsi Umum
30
c. Jenis Koleksi Perpustakaan Sekolah Menurut Yusuf Pawit jenis-jenis koleksi perpustakaan sekolah
dapat dikelompokkan sebagai berikut : a Koleksi Buku
Koleksi buku terbagi menjadi : 1 Buku-buku Nonfiksi
Buku-buku nonfiksi yaitu buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan budaya sekitar kita. Berikut
ini adalah contoh buku yang tergolong ke dalam kelompok buku-buku nonfiksi :
1. Buku Teks atau Buku Pelajaran 2. Buku Teks Lengkap
29
Rizal Saiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, h. 75-76
30
Noerhayati S, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Bandung : Alumni, 1987, h. 135- 136
3. Buku penunjang 4. Buku Referns atau Rujukan
5. Kamus 6. Ensiklopedia
7. Buku Tahunan 8. Buku Pedoman, Buku Petunjuk
9. Direktori 10. Almanak
11. Bibliografi 12. Indeks
13. Abstrak 14. Atlas
15. Dokumen Pemerintah b Buku-Buku Fiksi
Buku-Buku fiksi yaitu buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Buku-buku fiksi ditulis
berdasarkan kehendak atau khayalan pengarangnya saja. 1 Koleksi Bahan Bukan Buku
Koleksi bahan bukan buku adalah bahan atau koleksi yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan
berupa buku. Jenis koleksi bahan bukan buku antara lain sebagai berikut :
1. Terbitan Berkala Majalah dan Surat Kabar 2. Pamflet
3. Brosur 4. Guntingan Surat Kabar
5. Gambar atau Lukisan 6. Globe
c Koleksi Bahan Pandang Dengar Audiovisual Koleksi bahan
pandang dengar adalah koleksi
perpustakaan yang dibuat atas hasil teknologi elektronik bukan hasil bahan hasil dari cetakan dari kertas. Contohnya adalah
sebagai berikut : 1. Film Suara
2. Kaset Video 3. Tape Recorder
4. Slide Suara
31
B. Sumber Belajar Learning Resource
1. Definisi Sumber Belajar
Defini sumber belajar dalam pengertian sempit adalah, misalnya: buku-buku atau bahan-bahan cetak lainnya.
Media edukasi mengutip dari AECT 1977, AECT mengartikan sumber belajar yaitu :
31
Pawit M. Yusuf, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta : Kencana, 2010, h. 9-23