lebih  dari  satu  jawaban,  maka  dari  itu  frekuensi  yang  ada  pada  tabel  ini bertambah menjadi 155.
Selanjutnya  penulis  akan  membahas  apa  alasan  responden  yang tidak  pernah  membacamemanfaatkan  koleksi  perpustakaan  sekolah.
Berikut  ini  tabel  yang  membahas  tentang  alasan  siswa  yang  tidak  pernah membacamemanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah.
Tabel 4.36 Alasan Tidak Pernah MembacaMemanfaatkan Koleksi
Perpustakaan Sekolah Alternatif Jawaban
F
Koleksi tidak lengkap 3
50 Sudah memiliki koleksi yang dibutuhkan
1 16,7
Tidak memerlukan koleksi yang ada di perpustakaan Koleksi tidak mutakhir
Bisa memperoleh infromasi ditempat lain 2
33,3 Jumlah
6 100
Dari  tabel  di  atas  terlihat  sebagian  responden    50  responden menjawab  koleksi  tidak  lengkap.  Jadi  alasannya  siswa  tidak  pernah
membacamemanfaatkan  koleksi  perpustakaan  sekolah  yaitu  karena merasa koleksi yang ada di perpustakaan tidak lengkap.
Koleksi  yang  tersedia  di  perpustakaan  sekolah  seharusnya  bisa membantu  dalam  kegiatan  para  siswa.  Pada  tabel  ini,  penulis  ingin
mengetahui  sejauh  mana  koleksi  perpustakaan  sekolah  dalam  membantu kegiatan  belajar  para  siswa.  Berikut  ini  tabel  koleksi  membantu  kegiatan
belajar.
Tabel 4.37 Koleksi Membantu Kegiatan Belajar
Alternatif Jawaban F
Sangat membantu 17
19,1 Cukup membantu
71 79,8
Tidak membantu 1
1,1 Jumlah
89 100
Dapat  dilihat  dari  tabel  di  atas,  sebagian  besar  responden  79,8 merasa koleksi yang telah dimanfaatkan sudah cukup membantu.
Pada  pembahasan  koleksi  fiksi  ini,  peneliti  ingin  mengetahui menurut  para  responden  apakah  pemenuhan  koleksi  fiksi  novel,  cerpen,
dsb  sudah  cukup  sesuai  dengan  kebutuhan  masing-masing  responden. Berikut ini tabel Jumlah koleksi fiksi novel, cerpen, dsb.
Tabel 4.38 Jumlah Koleksi Fiksi novel, cerpen, dsb
Alternatif Jawaban F
Sangat cukup 9
10,1 Cukup
61 63,6
Tidak cukup 19
21,3 Jumlah
89 100
Dari  tabel  di  atas,  dijelaskan  bahwa  sebagian  besar  responden 63,6  menjawab  koleksi  fiksi  di  perpustakaan  sekolah  SMAN  9  Kota
Tangeran Selatan sudah cukup. Pembahasan  tentang  koleksi  selanjutnya,  jumlah  koleksi  non-fiksi
buku teks pelajaran, dsb. Penulis selanjutnya  juga  ingin mengetahui dan memaparkan apakah menurut para responden koleksi non-fiksi buku teks
pelajaran  yang  ada  di  perpustakaan  sekolah  SMAN  9  Kota  Tangerang
Selatan sudah cukup memadai atau belum cukup bagi para siswa. Berikut
tabel jumlah koleksi non-fiksi buku teks pelajaran, dsb
Tabel 4.39 Jumlah Koleksi Non-Fiksi buku teks pelajaran, dsb
Alternatif Jawaban F
Sangat cukup 17
19,2 Cukup
56 62,9
Tidak cukup 16
17,9 Jumlah
89 100
Dari  tabel  di  atas,  62,9  responden  mengatakan  bahwa  jumlah koleksi  non-fiksi  buku  teks  pelajaran,  dsb  cukup  bagi  kebutuhan
informasi mereka.
C.  Pembahasan
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  diperoleh  dari  jawaban  resonden pada  kuesioner  yang  diberikan  oleh  penulis,  mengenai  pendangan  siswa
terhadap  perpustakaan  sebagai  learning  resource  disimpulkan  bahwa, responden  usdah  menjadikan  perpustakaan  sebagai  sumber  belajar.  terlihat
dari  seluruh  responden  100  sudah  pernah  mengunjungi  perpustakaan. Pernyataan  ini tidak sesuai dengan  hasil observasi awal  yang penulis  lakukan
kepada  sebagaian  siswa,  bahwa  sebagian  siswa  tersebut  belum  memahami betul  apa  yang  dimaksut  dengan  sumber  belajar  dan  belum  menjadikan
perpustakaan sebagai sumber belajar mereka. Frekuensi  siswa  mengunjungi  perpustakaan  sekolah  terbilang  cukup
sering,  yaitu sebanyak 1 kali dalam seminggu dengan berbagai  kegiatan  yang dilakukan.  Dengan  keseluruhan  jumlah  siswa  sebesar  1100  dan  dengan
frekuensi berkunjung ke perpustakaan sebanyak 1 kali dalam seminggu, maka dapat dihitung  sekitar  255  siswa  yang  mengunjungi  perpustakaan  perharinya.
Jika dilihat dari luas ruangan perpustakaan SMAN 9 Kota Tangerang Selatan yaitu  sebesar  72  m
2
,  luas  ruangan  ini  belum  memadai  untuk  mendukung frekuensi  kunjungan  siswa  sebanyak  1  kali  dalam  seminggu.  Hal  ini  juga
sesuai  dengan  ketentuan  dari  Standar  Nasional  Perpustakaan  SNP,  yaitu  : “Perpustakaan  menyediakan  gedungruangan  yang  cukup  untuk  koleksi,  staf,
dan pemustakanya dengan ketentuan bila 1 sampai 6 rombongan belajar seluas 56 m
2
, 7 sampai 12 rombongan belajar seluas 84 m
2
, 13 sampai 24 rombongan belajar  seluas  112  m
2
.  lebar  minimal  5  m
2
.
37
Kegiatan  yang  paling  sering dilakukan  oleh  sebagian  besar  siswa di  perpustakaan  sekolah  yaitu  membaca
buku, ada yang melakukan kegiatan lainnya seperti membuat cerpen dan juga menggunakan  fasilitas  internet.  Responden  menjadikan  perpustakaan  sebagai
sarana  pemenuhan  kebutuhan  informasi  mereka.  Fasilitas  yang  disediakan perpustakaan  sekolah  sebagai  sarana  yang  dapat  menunjang  perpustakaan
sebagai  sumber  belajar  sudah  cukup  membantu  para  siswa,  layanan  yang paling sering digunakan oleh para siswa  yaitu layanan referensi. Perpustakaan
dapat  dikatakan  sebagai  sumber  belajar,  karena  keberadaannya  sudah  cukup membantu pemebuhan  kebutuhan  informasi  para  siswa.  Selain  bertanya  pada
guru  dan  internet,  perpustakaan  juga  sudah  menjadi  tempat  pemenuhan kebutuhan  informasi para siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa
seluruh  siswa  belum  mengetahui  gambaran  perpustakaan  sebagai  sumber
37
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan, Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011, h. 26
belajar.  Hal  ini  dapat dilihat  dari  temuan  baru  yang  penulis  dapatkan,  bahwa belum  semua  siswa  yang  mengetahui  tentang  konsep  sumber  belajar  karena
adanya perbedaan dari hasil kuesioner dan hasil pada observasi awal. Peran guru dalam menjadikan perpustakaan sebagai learning resource
bagi para siswa  juga  sangat  penting, guru perlu memberikan motivasi  kepada siswa  agar  siswa  mau  memanfaatkan  bahan  pustaka  yang  disediakan  oleh
perpustakaan sekolah sebagai pemenuhan kebutuhan belajar. Keterlibatan guru SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dalam menjadikan
perpustakaan  sebagai  sumber  belajar  cukup  berperan.  Dapat  dilihat  dari jawaban  responden  yang  mengatakan  guru  mereka  sudah  pernah  mengajak
mereka  berkunjung  ke  perpustakaan  dan  sudah  memberikan  pengertian tentang  keberadaan  perpustakaan  sekolah,  kemudian  guru  juga  sudah  mau
merekomendasikan  para  siswa  mencari  bahan-bahan  untuk  tugas  mereka  di perpustakaan.  Guru  juga  sudah  pernah  mengajak  siswa  melakukan  kegiatan
belajar  di  perpustakaan,  kegiatan  yang  paling  sering  dilakukan  yaitu  diskusi bersama.  Frekuensi  kegiatan  belajar  pun  sudah  cukup,  yaitu  2-3  kali  dalam
sebulan. Penjelasan  yang  didapat  melalui  wawancara  dengan  guru,  guru  sudah
pernah  mengajak  siswa  mengunjungi  perpustakaan  sekolah,  frekuensi berkunjung  ke  perpustakaan  kebanyakan  guru  jarang  mengajak  siswa
mengunjungi  perpustakaan  biasanya  hanya  sekali  dalam  sebulan.  Kemudian guru  juga  belum  sepenuhnya  merekomendasikan  kepada  para  siswa  untuk
mencari  tugas  diperpustakaan  dan  masih  jarang  melakukan  kegiatan  belajar
diperpustakaan.  Menurut  penjelasan  dari  beberapa  guru,  bahwa  adanya kurikulum  baru  2013  yang  sumber  belajar  nya  biasanya  didapatkan  dari
internet,  maka  guru  menyesuaikan  dengan  kurikulum  dan  kebutuhan  materi belajar siswa. Guru bahasa Indonesia yang masih tetap merekomdasikan untuk
mencari tugas di perpustakaan sekolah. Selanjutnya  ketersedian  koleksi  perpustakaan  sekolah  SMAN  9  Kota
Tangerang  Selatan  agar  dapat  menjadi  learning  resource  bagi  siswa,    dari kuesioner  yang  disebarkan,  responden  sebagian  besar  sudah  pernah
menggunakan  koleksi  perpustakaan  sekolah  sebagai  penunjang  kegiatan belajar  mereka.  Koleksi  yang  biasa  digunakan  oleh  para  responden  yaitu
koleksi  fiksi  novel,  cerpen,  dsb,  responden  merasa  koleksi  yang  tersedia  di perpustakaan  sekolah  sudah  cukup  membantu  dalam  pemenuhan  infromasi
mereka. Hal  ini  sesuai  dengan  jumlah  koleksi  perpustakaan  sekolah  SMAN  9
Kota Tangerang Selatan, yaitu berjumlah 1.139  judul yang terdiri dari koleksi fiksi,  koleksi  non-fiksi,  koleksi  referensi,  koleksi  buku  teks  buku pelajaran.
Jumlah  koleksi  yang  dimiliki  oleh  perpustakaan  sekolah  SMAN  9  Kota Tangerang Selatan  ini sudah sesuai dengan pedoman umum penyelanggaraan
perpustakaan  sekolah,  jumlah  koleksi  dasar  perpustakaan  sekolah  minimal 1000  judul,  terdiri  dari  berbagai  bahan  disiplin  ilmumata  pelajaran  sesuai
sekolah yang bersangkutan. Koleksi dasar perpustakaan sekolah yang dimiliki