Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

diperpustakaan. Menurut penjelasan dari beberapa guru, bahwa adanya kurikulum baru 2013 yang sumber belajar nya biasanya didapatkan dari internet, maka guru menyesuaikan dengan kurikulum dan kebutuhan materi belajar siswa. Guru bahasa Indonesia yang masih tetap merekomdasikan untuk mencari tugas di perpustakaan sekolah. Selanjutnya ketersedian koleksi perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan agar dapat menjadi learning resource bagi siswa, dari kuesioner yang disebarkan, responden sebagian besar sudah pernah menggunakan koleksi perpustakaan sekolah sebagai penunjang kegiatan belajar mereka. Koleksi yang biasa digunakan oleh para responden yaitu koleksi fiksi novel, cerpen, dsb, responden merasa koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah sudah cukup membantu dalam pemenuhan infromasi mereka. Hal ini sesuai dengan jumlah koleksi perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, yaitu berjumlah 1.139 judul yang terdiri dari koleksi fiksi, koleksi non-fiksi, koleksi referensi, koleksi buku teks buku pelajaran. Jumlah koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan ini sudah sesuai dengan pedoman umum penyelanggaraan perpustakaan sekolah, jumlah koleksi dasar perpustakaan sekolah minimal 1000 judul, terdiri dari berbagai bahan disiplin ilmumata pelajaran sesuai sekolah yang bersangkutan. Koleksi dasar perpustakaan sekolah yang dimiliki harus selalu ditambah, sehingga ratio 1 siswa 10 judul untuk SD, 12 judul SLTP, dan 14 judul untuk SLTA dapat tercapai. 38 38 Rizal Saiiful Haq, Manajemen Perpustakaan Madrasah, Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, h. 75-76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di Perpustakaan Sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Siswa SMAN 9 Kota Tangerang dapat dikatakan sudah menjadikan perpustakaan sekolah sebagai Learning Resource sumber belajar dalam menunjang kegiatan belajar. Hal ini dapat dilihat dari seluruh 100 responden sudah pernah mengunjungi perpustakaan sekolah. Sebagian besar dari responden 51,9 sudah menjadikan perpustakaan sebagai sumber utama dalam memenuhi kebutuhan infromasi melalui koleksi yang tersedia di perpustakaan sekolah. Kegiatan yang dilakukan oleh sebagian besar siswa saat berkunjung ke perpustakaan sekolah yaitu membaca buku yang ada di perpustakaan. Frekuensi siswa mengunjungi perpustakaa sekolah juga sudah cukup sering, yaitu 1 kali dalam seminggu. 2. Keterlibataan para guru dalam menjadikan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar di SMAN 9 Kota Tangerang Selatan sudah cukup berperan. Hal ini dibuktikan dengan para guru yang sudah mau mengajak siswanya untuk mengunjungi perpustakaan 77 dengan intensitas cukup sering 1 kali dalam seminggu. Para guru juga sudah pernah memberikan penjelasan tentang keberadaan perpustakaan dan mengajak siswanya untuk mencari bahan-bahan pelajaran di perpustakaan. Kegiatan yang siswa dan guru lakukan di perpustakaan sekolah biasanya yaitu mencari bahan untuk tugas pelajaran, ini sesuai dengan jawaban dari responden sebagian besar 56,3. Guru yang sering mengajak siswanya dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar yaitu guru bahasa Indonesia. 3. Ketersediaan koleksi yang terdapat di perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan dalam menunjang proses belajar sudah cukup membantu. Dengan jumlah koleksi fiksi dan non-fiksi yang sudah cukup jumlahnya untuk kebutuhan belajar masing-masing siswanya.

B. Saran

Dari penelitian yang penulis lakukan, ada beberapa saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisa data, antara lain sebagai berikut: 1. Sebaiknya para guru semakin meningkatkan lagi perannya dalam menjadikan perpustakaan sebagai Leraning Resource sumber belajar bagi para siswanya. Karena bagaimanapun keberhasilan sebuah perpustakaan sebagai sumber belajar tidak terlepas dari peran para guru. Bagi guru yang belum pernah mengajak siswa ke perpustakaan sekolah dan belum menjadikan perpustakaan sebagai sumber belajar dalam proses belajar bagi para siswanya, diharapkan bisa melakukan hal tersebut dikemudian hari. 2. Koleksi yang ada di perpustakaan sekolah SMAN 9 Kota Tangerang Selatan memang sudah cukup jumlahnya, tetapi tidak ada salahnya jika koleksi untuk perpustakaan sekolah ditambahkan dengan koleksi-koleksi pdan sesuai dengan kebutuhan para siswa di kurikulum yang baru. Ruang perpustakaan sebaiknya diperluas, dan juga melengkapi fasilitas sarana dan prasarana yang belum lengkap, Seperti: koneksi internet dan juga memasang AC, dan sebagainya agar perpustakaan semakin nyaman. 3. Petugas perpustakaan sekolah hendaknya melakukan kerjasama dengan guru, yaitu dengan membuat jadwal belajar di perpustakaan sekolah dan memotivasi siswa agar mau berkunjung ke perpustakaan. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijodo. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo, 1997. Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman Akademik Program Strata 1 20122013. Jakarta, 2012. Burhan Bugin. Metodologi Penelitian Kuantitatif : komunikasi, ekonomi, dan kebijakan publik setara ilmu-ilmu sosial lainnya. Jakarta: Kencana, 2008. Darmono. Perpustakaan Sekolah : pendekatan aspek manajemen dan tata kerja. Jakarta: Grasindo, 2007. Herman Wasito. Pengantar Metodologi Penelitian : buku pedoman mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992. Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2006. Karmidi Martoatmojo. Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan PPPPTK Matematika. Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar. http:p4tmatematika.org201204perpustakaan- sebagai-sumber-belajar Diakses pada 29 April 2012. Kurniasih Nia. Peran dan Fungsi Sumber Belajar. http:kurniasihnia0773.blogspot.com201111kuliah-perdana.html . Diakses pada Sabtu, 12 November 2011 Media Edukasi. Fungsi dan Peran Perpustakaan Sekolah. http:www.m- edukasi.web.id201302fungsi-dan-peran-perpustakaan- sekolah.html . Diakses pada Jumat, 22 Februari 2013 Milburga C., Larasati. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Kanius, 1986. Pawit M. Yusuf. Pedoman Penyelenggraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana, 2010.