D. Kondisi Psikologis Intelegensi Anak Pra-sekolah
Perkembangan anak sebelum masuk sekolah, antara umur 3-6 tahun, cepat sekali dalam semua bidang. Badan anak bagian atas lebih lamban berkembangnya
daripada bagian bawah. Anggota-anggota badan masih relatif pendek, kepala relatif besar, perutnya masih besar, dan ada gigi susu.
Dalam tahun-tahun pra-sekolah umur 3-6 tahun, anak-anak mulai menggunakan keterampilan mereka untuk berinteraksi dan mengerti dunia orang
dan benda-benda. Mereka menemukan siapa mereka, menentukan apa yang mereka dapat lakukan, dan membentuk perasaan tentang diri mereka sendiri a
sense of self. Keterampilannya terus bertambah, anak-anak pra-sekolah dapat
ditarik keluar ke dalam dunia, pertam berjuang untuk otonomi dan mengontrol diri mereka sendiri dan orang lain, dan kemudian menggunakan bahasa, kognitif,
motor dan keterampilan sosial untuk mengumpulkan informasi tentang dunia. Jika sukses, anak-anak pra-sekolah menggunakan informasi ini untuk menemukan cara
baru dalam berpikir yang lebih sehat, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.
64
Tahap-tahap perkembangan anak: 1. Perkembangan Motorik
Yang dimaksud dengan motorik adalah segala sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam perkembangan motoris,
unsur-unsur yang menentukan adalah otot, saraf dan otak. Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”, aratinya
unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling melengkapi dengan unsur yang
64
Sri Esti Wuryani Djiwandoyo, Konseling dan Terapi dengan Anak dan Orang Tua Jakarta: PT. Grasindo, 2005, h. 25.
lainnya untuk mencapai kondisi motoris yang lebih sempurna keadaannya. Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut menentukan
keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerak-gerakkan tubuhnya.
Semua anak dalam tahap perkembangan ini menyukai sesuatu yang kreatif seperti menggambar, mewarnai, dan membuat benda-benda dengan bermain
adonan roti. Ketika keterampilan motor berkembang dengan baik, anak-anak di sekolah dapat memotong dan melipat kertas, menggambar segitiga dan segi
empat, menyalin desain, surat, dan angka. Peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan motor pada anak anak
umur 3-6 tahun: a.
Usia 3 tahun; memakai sepatu, menuang air dari poci, menumpuk 9 balok, melompat, menggambar lingkaran.
b. Usia 4 tahun; berpakaian sendiri, menggunakan gunting, menggambar
pola, melempar bola, meloncat dengan satu kaki. c.
Usia 5 tahun; mengancingkan baju, menylin surat dan pola, melempar dengan benar.
d. Usia 6 tahun; bersepeda, ,menulis, menggambar, meloncat dengan tali,
memperagakan suatu aksi. 2. Perkembangan Bahasa
Anak terus menambah kata demi kata selama masa awal kanak-kanak dan dapat mengikuti perintah secara sederhana. Meskipun demikian anak kecil masih
banyak menggunakan keterampilan non verbal, seperti gerakan tubuh, bahkan ketika mereka dapat menggunakan kata-kata. Selama tahun-tahun prasekolah,
perubahan bahasa dari ucapan satu kata ke pembicaraan dengan menggunakan tata bahasa yang lebih kompleks.
Ketika anak-anak tumbuh dan berkembang, arti dan isi bahasa berubah, mengimbangi kecepatan pertumbuhan pribadi anak dalam keterampilan sosial dan
mengembangkan pengertian mereka tentang dunia. Bahasa mempunyai tiga fungsi:
a. Alat untuk menyatakan ekspresi Contoh sebagai penjelasan: tukang masak tersentuh wajan panas, segera ia
berteriak: “aaaaauuu…”. b. Alat untuk mempengaruhi orang lain
Contoh sebagai penjelasan: anak terjatuh dari tangga, sambil kesakitan ia berteriak: “tolong….tolong…”.
65
c. Alat untuk memberi nama Kita mengetahui bahwa setiap nama merupakan symbol yang mewakili
benda itu. 3. Perkembangan Kognitif
Secara intelektual, anak pra-sekolah telah meninggalkan tahap perkembangan sensorimotor dan memasuki tahap perkembangan preoperasional
atau prelogical Piaget, 1950. Ini berarti bahwa anak-anak pra-sekolah dapat berpikir dan mewakili tentang objek, orang, dan perbuatan-perbuatan yang tidak
tampak. Karena pengetahuan mereka maju pesat selama periode ini, kemampuan mereka menggunakan gambaran simbolik dalam berpikir, memecahkan masalah,
dan aktivitas bermain kreatif akan meningkat lebih jauh dalam beberapa tahun
65
Zulkifli L, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1986, h. 34
berikutnya. Meskipun begitu, pemikiran anak praoperasional terbatas dalam beberapa hal penting. Menurut Piaget, pikiran itu khas bersifat egosentrik, anak
praoperasional sulit membayangkan bagaimana segala sesuatunya tampak dari perspektif orang lain.
Anak kecil mewakili pengalaman mereka ke dalam konsep kelas, waktu, ruang, angka, dan sebab akibat, tetapi karena mereka tidak dapat mengonsep
sampai kira-kira umur 4 tahun, pikiran awal mereka dilabelkan sebagai preconceptual.
Kesimpulan Piaget menunjukkan bahwa pikiran anak pra-sekolah sedikit egosentris dan memusat. Bila anak dikonfrontasi dengan situasi yang
multi-dimensional, maka ia akan memusatkan perhatiannya hanya pada satu dimensi saja, dan mengabaikan dimensi-dimensi yang lain, dan akhirnya juga
mengabaikan hubungan antara dimensi-dimensi itu. Perkembangan kognitif anak dapat distimuli dengan program-program yang langsung.
4. Perkembangan Sosial Antara usia 2 sampai 4 tahun, anak akan menemukan kenyataan bahwa
anggota keluarganya tidak dapat atau tidak mau menyediakan waktu yang cukup umtuk bermain dengan dia, untuk memenuhi kebutuhannya akan teman.
Akibatnya anak sangat mengharapkan hubungan dengan teman sebayanya. Pada umur 4 tahun, perasaan initiative meminta perhatian ketika anak pra-
sekolah aktif mencari tentang informasi yang lebih luas tentang orang dan lingkungan dengan menanyakan benyak pertanyaan dan berpura-pura melalui
permainan. Melalui permainan imajinasi, anak-anak meniru model tingkah laku orang dewasa. Antara umur 3-6 tahun anak mengambil suara orang tua dan
membentuk suara hati dan berharap cukup kuat untuk mengatur tingkah laku tanpa begitu banyak menghukum kesalahan.
66
E. Upaya dengan Komunikasi Antarpribadi dalam Mengatasi Emosi Anak