C. Bentuk Dukungan Qatar terhadap Pihak NTC
NTC merupakan perwakilan resmi rakyat Libya dan telah memperoleh legitimasinya sebagai pemerintah sementara Libya selama masa transisi politik.
Sejak awal dibentuk, yakni tidak lama setelah revolusi Libya terjadi, NTC telah memperoleh bantuan-bantuan dari dunia internasional, termasuk Qatar. Bentuk
dukungan Qatar ini berupa bantuan militer, ekonomi, serta politik. Peran Qatar dalam krisis politik yang terjadi di Libya merupakan ekspresi
dalam menegakkan perlindungan terhadap HAM. Secara politik, peran yang diberikan Qatar dalam menangani krisis di Libya ialah dengan memberikan
dukungan penuh terhadap inisiatif untuk menerapkan no-fly zone di bawah kerangka organisasi GCC dan Liga Arab pada bulan April 2011. Sebulan
sebelumnya, Qatar menjadi negara Arab pertama yang memberikan pengakuannya terhadap NTC sebagai perwakilan resmi bagi rakyat Libya.
113
Bantuan yang diberikan Qatar terhadap revolusi yang terjadi di Libya tidak hanya dilakukan melalui organisasi regional seperti GCC dan Liga Arab, tetapi
juga melakukan koalisi dengan NATO dalam bidang militer. Koalisi tersebut dijalin melalui operasi udara yang dipimpin oleh NATO. Peran Qatar dalam
operasi militer tersebut yakni melalui pengiriman enam buah kapal perang. Operasi tersebut juga dilakukan untuk mengawasi kebijakan no-fly zone yang
ditetapkan oleh PBB.
114
Selain menyumbangkan enam buah kapal perang, dalam bidang militer Qatar juga memberikan bantuan berupa pasukan bersenjata, penyediaan senjata
113
Khatib.“Qatar’s Foreign Policy”, 421
114
Barakat, “The Qatari Spring”, 27.
yakni misil anti-tank dan senapan, pelatihan, serta konsultasi untuk operasi militer yang diberikan kepada pihak pemberontak. Para pasukan bersenjata Qatar
juga ikut berbaris di lini depan bersama dengan para pemberontak Libya ketika menghadapi Qaddafi dan pasukan militernya pada bulan Oktober 2011. Mayor
Jenderal Qatar, Hamad bin Al Atiya menyatakan bahwa keberadaan pasukan bersenjata Qatar dalam operasi tersebut menjadi penengah antara pihak
pemberontak dan juga pasukan NATO.
115
Qatar juga memberikan bantuan dana serta logistik pada masa revolusi di Libya. Bantuan dana yang diberikan oleh Qatar tercatat mencapai 400 juta dollar
AS. Qatar juga memberikan bantuan logistic seperti memberikan persediaan air, gas panas, diesel dan juga kebutuhan pokok lainnya.
116
Dalam urusan energi, Qatar memberikan bantuan untuk menjual minyak Libya. Untuk memfasilitasi
ekspor minyak Libya tersebut, pada April 2012 Qatar National Bank menginvestasikan 49 sahamnya di Bank of Commerce and Development di
Benghazi.
117
Qatar juga membantu menyiarkan stasiun televisi milik Libya, Libya al Ahrar, dari Doha. Selain itu, Qatar turut membantu LCG untuk
mengordinasikan kegiatannya yang menghabiskan dana sebesar 2 miliar dollar AS.
118
Selain memberikan bantuan secara formal kepada pihak NTC, Qatar juga memberikan bantuan kepada kelompok Islamis serta kepada komandan pasukan
Tripoli, Abdul hakim Belhadj dan Al-Salabi bersaudara. Pemberian bantuan yang
115
Barakat, “The Qatari Spring”, 27.
116
Barakat, “The Qatari Spring”, 27.
117
Khatib.“Qatar’s Foreign Policy”, 420
118
Khatib.“Qatar’s Foreign Policy”, 421
dilakukan oleh Qatar terhadap pihak-pihak tersebut mendapat kritikan dari menteri keuangan dan minyak sementara di Libya, Ali Tarhouni. Kritikan
tersebut menegaskan untuk pihak-pihak yang ingin memberikan bantuan kepada Libya agar memberikannya secara langsung kepada pemerintah yang berwenang.
Ia menyatakan bahwa
119
: “It’s time we publicly declare that anyone who wants
to come to our house has to knock on our front door first.”
“Ini saatnya kami nyatakan secara terbuka bahwa siapapun yang ingin datang ke rumah kami harus
mengetuk pi ntu depan.”
Kritikan tersebut dilakukan dalam upaya menegaskan bahwa pemberian bantuan kepada pihak-pihak khusus tanpa sepengetahuan pihak yang berwenang
melanggar kedaulatan sebuah negara. Terlebih lagi pemberian bantuan berupa senjata dan uang diberikan kepada pihak yang berpotensi menimbulkan isu
kemanan.
120
119
Ulrichsen, “Small States with a Big Role”, 15.
120
Ulrichsen, “Small States with a Big Role”, 16.
50
BAB IV FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG QATAR UNTUK
MEMBERIKAN DUKUNGAN TERHADAP NTC
Fenomena Arab Spring yang terjadi di Timur Tengah, termasuk Libya, memicu dunia internasional untuk membantu menghadapi krisis yang dialami
oleh negara-negara yang terkena krisis politik. Qatar merupakan salah satu negara yang aktif melibatkan diri dalam proses penyelesaian konflik tersebut. Di Libya,
peran Qatar merupakan peran yang paling signifikan dalam membantu meredam konflik dibandingkan negara-negara Arab lainnya. Salah satu upaya Qatar dalam
meredam konflik di Libya ialah dengan memberikan dukungan terhadap pihak oposisi Libya yakni NTC. Beberapa dukungan yang diberikan Qatar terhadap
NTC di Libya tersebut dapat dikategorikan sebagai sebuah intervensi Qatar terhadap Libya.
A. Dukungan Qatar terhadap NTC sebagai Bentuk Intervensi
Sebuah tindakan intervensi, bagi Finnemore dapat diterapkan dengan menggunakan atribut militer yang memiliki tujuan kemanusiaan, yakni
melindungi rakyat sipil dari pelanggaran kemanusiaan.
121
Berdasarkan pemahaman mengenai intervensi tersebut, maka tindakan yang dilakukan Qatar
melalui bantuan-bantuan secara militer dalam krisis politik yang terjadi di Libya dapat dikategorikan sebagai sebuah intervensi. Knudsen menyatakan bahwa
121
Martha Finnemore 1996 dalam Kardas, “Humanitarian Intervention”, 1.