Hubungan Bilateral Qatar dan Libya sebelum Krisis Politik Hubungan Bilateral Pada Masa Krisis Politik

1. Hubungan Bilateral Qatar dan Libya sebelum Krisis Politik

Hubungan bilateral Qatar dan Libya telah terjalin sebelum terjadinya Arab Spring. Hubungan bilateral tersebut dapat terlihat dari beberapa ikatan kerjasama yang dijalin keduanya. Pada tahun 2002, Qatar dan Libya menjalin kerjasama dalam bidang industri, pertanian, dan juga menyepakati MoU dalam urusan kesehatan. Pada tahun 2004, beberapa kerjasama juga kembali dijalin seperti dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kesenian. Di tahun yang sama pula kedua negara menjalin kerjasama dalam hal pertukaran dagang, kerjasama ekonomi, pengembangan dan perlindungan dalam hal investasi. 106 Meskipun terdapat jalinan kerjasama antara Qatar dan Libya, namun dalam urusan tertentu kedua negara dengan kaya akan sumber energi tersebut tidaklah sejalan, terutama dalam urusan kelompok Islamis. Sejak tahun 90-an, Qatar telah menjadi tuan rumah bagi para kelompok Islamis yang diasingkan dari Libya, terutama LIFG. Qatar juga memberikan bantuan kepada salah satu tokoh Islamis di Libya, Ali Al-Sallabi, untuk melakukan rekonsiliasi dengan Qaddafi setelah dirinya di penjara pada tahun 1999 karena mencoba melakukan pembunuhan terhadap Qaddafi. 107 106 “Qatar Bilateral Relations: Libya”, Ministry of Foreign Affairs, tersedia di http:www.mofa.gov.qaenForeignPolicyBilateralRelationsPagesLY.aspx diakses pada 4 Agustus 2014, pukul 13.50. 107 Lina Khatib, “Qatar Involvement in Libya: A Delicate Balance”, World Peace Foundation, tersedia di http:sites.tufts.edureinventingpeace20130107qatars-involvement-in-libya-a- delicate-balance diakses pada 4 Agustus 2014, pukul 14.15.

2. Hubungan Bilateral Pada Masa Krisis Politik

Seperti yang telah diketahui bahwa dalam Krisis Politik yang terjadi di Libya, Qatar memberikan respon aktif melalui intervensi yang dilakukan dalam mendukung pihak oposisi. Dukungan yang diberikan Qatar terhadap NTC mampu mempererat hubungan antara kedua negara tersebut. Hal ini dapat dilihat dari MoU yang dijalin keduanya pada tahun 2012 mengenai HAM. Selain itu juga beberapa kunjungan diplomatik dijalin keduanya pasca revolusi yang menggambarkan bahwa hubungan bilateral diantara keduanya masih berlangsung. 108 Pada bulan Oktober 2011, Qatar dan pihak NTC sempat menjalin kerjasama melalui MoU dalam menyepakati kantor kejaksaan umum bagi kedua negara. Kerjasama tersebut disepakati sebagai upaya untuk menjalin komitmen mengenai pertukaran informasi perihal hukum, undang-undang, peraturan dan sistem peradilan di kedua negara tersebut. Selain itu juga kerjasama dijalin dalam urusan pelatihan staff-staff hukum di area kerjasama yang telah disepakati. 109 Selain dalam bidang hukum, Qatar dan NTC juga menjalin kerjasama dalam sektor ekonomi. Investasi Qatar di Libya diketahui mencapai 10 miliar dollar AS sejak akhir periode rezim Qaddafi dan sejak pemerintahan Libya diambil alih oleh pihak NTC, hubungan bilateral dalam bidang ekonomi semakin erat. Hal ini dapat terlihat dari beberapa proyek kerjasama infrastruktur yang dikembangkan. Pembangunan hotel, komplek perumahan dan fasilitas hiburan 108 “Qatar Bilateral Relations: Libya”, www.mofa.gov.qa . 109 “Qatar-Libya NTC sign Legal Cooperation”, The Peninsula, 17 Oktober 2011, tersedia di http:thepeninsulaqatar.comnewsqatar169442qatar-libya-ntc-sign-legal-cooperation-deal diakses pada 4 Agustus 2014, pukul 15.09. juga menjadi proyek pembangunan yang dijalin antara perusahaan Qatar – Barwa Real Estate Company, dan perusahaan negara Libya – Libyan Development and Investment Company. 110 Masih dalam proyek infrastruktur, Al-Libya Al-Qataria ALAQ juga membangun usaha komplek perumahan mewah berna ma “The Waterfront”. Selain itu, dalam sektor penerbangan, Qatar Airways telah mengaktifkan operasi penerbangan Doha-Benghazi sebanyak empat kali dalam seminggu. 111 Jalinan kerjasama tersebut menjadi bukti eratnya hubungan bilateral antara Qatar dengan pemerintah Libya. Tetapi eratnya hubungan antara pemerintah Qatar dan NTC sempat mendapatkan kritikan dari Duta Besar Libya untuk PBB, Abdurrahman Shalgham. Ia sempat menyatakan bahwa bantuan-bantuan yang diberikan Qatar merupakan upaya Qatar untuk mendominasi Libya dan juga kawasan Timur Tengah. Ia juga menyatakan bahwa kesepakatan yang dijalin antara Qatar dan NTC bukanlah apa yang rakyat Libya inginkan dari hasil revolusi. Sebab, banyak rakyat Libya yang berperan penting dalam sektor energi dan perbankan yang ada di Qatar, sehingga tidak sepantasnya Libya menyetujui apa yang dikehendaki oleh Qatar. 112 110 Will Ward, “Amid “Divorce” Talk, Economic Ties with Qatar Remain Strong”, The Libya Wire, 3Januari, 2012:4. 111 “ALAQ merupakan usaha bersama antara Diar Real Estate Investment Company milik Qatar dan Oyia yang merupakan cabang usaha dari Economic and Social Development Fund milik Libya” dalam Ward, “Amid “Divorece” Talk”, 4. 112 “Shalgham Attacks Qatar: Libya Will Not Be Emirate Ruled by Commander of Faithful in Qatar”, Middle East Online, 4 November 2011, tersedia di http:www.middle-east- online.comenglish?id=48879 diakses pada 4 Agustus 2014, pukul 15.27.

C. Bentuk Dukungan Qatar terhadap Pihak NTC