Metodologi Penelitian Sistematika Penulisan

kejahatan massa serta upaya perlindungan terhadap rakyat sipil dari kejahatan tersebut. 44 Terdapat tiga bentuk responsibility, yang pertama adalah responsibility to prevent tanggung jawab untuk mencegah. Bentuk pencegahan ini ditujukan kepada penyebab apa saja yang menimbulkan krisis yang mengancam manusia. Yang kedua ialah responsibility to react tanggung jawab untuk bereaksi, yakni memberikan respon terhadap situasi yang mengancam manusia, seperti pemberian sanksi dan intervensi militer. Yang ketiga ialah responsibility to rebuild tanggung jawab untuk membangun kembali melalui penyediaan bantuan untuk proses pemulihan, rekonstruksi dan rekonsiliasi. 45

F. Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, bekal yang utama bagi peneliti ialah pengalaman, yakni pengalaman dalam menganalisa data. Pengalaman dalam menganalisa data ini kemudian dapat digunakan untuk menyusun pertanyaan penelitian dari sebuah studi kasus. Penyusunan pertanyaan penelitian dari studi kasus berguna untuk menentukan fokus isu dalam proses pengumpulan data. 46 Sumber data yang akan digunakan untuk melengkapi informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan data-data yang diperoleh dari buku, jurnal, artikel, dan website. Teknik yang digunakan dalam memperoleh sumber 44 Bellamy, “The Responsibility to Protect”, 143. 45 International Commission on Intervention and State Sovereignty, The Responsibility to Protect 2110 dalam Evans, “From Humanitarian Intervention”, 707-709. 46 Robert E. Stake, The Art of Case Study Research, CA: Sage Publications, 1995, 50 data adalah dengan studi kepustakaan atau literatur. Teknik ini digunakan dengan mengumpulkan sumber-sumber kepustakaan yang berkaitan dengan topik yang dibahas serta menghubungkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan terdahulu. Perolehan data ini akan dilakukan dengan mengunjungi perpustakan di beberapa universitas, seperti Universitas Islam Negeri Jakarta dan Universitas Indonesia, serta Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

G. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian yang membahas mengenai kebijakan luar negeri Qatar dalam memberikan dukungan terhadap pihak NTC di Libya ini akan terdiri dari lima bab. Pada bab I, yakni pendahuluan, akan dijelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini juga akan memberikan informasi mengenai pertanyaan penelitian serta kerangka teori yang akan digunakan untuk menganalisa permasalahan yang ada. Selanjutnya, pada bab II akan dijelaskan mengenai krisis politik di Libya. Penjelasan tersebut akan diawali dengan menceritakan awal terjadinya fenomena Arab Spring di Timur Tengah serta menceritakan sedikit tentang beberapa negara lain yang juga mengalami krisis politik tersebut. Kemudian pada bab ini akan dijelaskan mengenai krisis politik di Libya secara lebih mendalam beserta penjelasan mengenai kelompok-kelompok oposisi di Libya. Pada bab ini juga akan dijelaskan mengenai NTC sebagai perwakilan resmi rakyat Libya pada masa krisis. Dalam bab III, penelitian ini akan memasuki peran yang dilakukan Qatar dalam menghadapi krisis di Libya. Sebelum menjelaskan peran Qatar, penelitian ini memberikan informasi terlebih dahulu mengenai perpolitikan Qatar di kawasan baik sebelum terjadinya Arab Spring ataupun pada masa Arab Spring berlangsung. Untuk melihat peran Qatar di Libya, penelitian ini juga memberikan informasi terlebih dahulu mengenai hubungan bilateral kedua negara tersebut. Setelah itu pada bagian terakhir dalam bab ini akan dijelaskan mengenai bentuk- bentuk dukungan yang diberikan Qatar terhadap pihak NTC. Pada bab IV, penelitian ini akan memasuki bagian analisa. Bagian ini akan menjawab permasalahan yang menjadi pertanyaan penelitian. Dalam menjawab pnelitian ini, teori serta konsep yang dijelaskan pada bab I akan diaplikasikan beserta data-data yang telah dikumpulkan. Konsep intervensi akan dijelaskan untuk membantu penulis membuktikan bahwa dukungan yang diberikan Qatar merupakan salah satu bentuk intervensi. Selain konsep intervensi, pada bab IV terdapat faktor subjektif dan faktor objektif yang digunakan penulis untuk melihat faktor apa saja yang memengaruhi Qatar untuk memberikan dukungan terhadap pihak NTC. Dan bagian terakhir ialah bab V. Bagian terakhir ini akan menjadi bagian penutup yang berisi kesimpulan penelitian. Kesimpulan ini akan menjabarkan kembali penelitian yang telah disusun secara keseluruhan. Selain itu juga pada bagian ini akan mempertegas kembali jawaban penelitian yang didapat dari hasil penelitian. 20

BAB II KRISIS POLITIK YANG TERJADI DI LIBYA

Krisis politik yang terjadi di Libya merupakan salah satu dampak dari fenomena Arab Spring yang melanda kawasan Timur Tengah. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai awal mula terjadinya Arab Spring hingga berdampak pada perpolitikan di negara-negara Timur Tengah yang salah satunya adalah Libya. Selain itu juga akan dijelaskan bagaimana pihak oposisi di Libya menghadapi krisis politik tersebut.

A. Awal Mula Terjadinya Krisis Politik di Libya

Krisis politik di Libya, seperti yang telah dijelaskan di atas, merupakan dampak dari fenomena Arab Spring yang menyebabkan krisis politik di beberapa negara di Timur Tengah.

1. Arab Spring sebagai Fenomena Politik di Timur Tengah

Arab Spring merupakan istilah yang digunakan oleh masyarakat Barat untuk menggambarkan revolusi politik yang terjadi di Timur Tengah. Terdapat juga istilah Arab Uprising yang diartikan sebagai pemberontakan Arab untuk menyebutkan gerakan revolusi tersebut. Orang Arab sendiri lebih memilih menggunakan Arab Awakening atau kebangkitan Arab untuk menggambarkan