diktator  berada.  Bom  yang  sempat  diluncurkan  di  Tripoli  dan  Misrata  tidak berhasil  mengenai  Qaddafi  melainkan  salah  satu  anaknya  dan  tiga  orang
cucunya.
69
Banyaknya  kekerasan  yang  dilakukan  oleh  Qaddafi,  pada  bulan  Agustus, ICC  menyatakan  bahwa  Qaddafi  dan  anaknya  serta  kepala  intelijen  Libya
dinyatakan  sebagai  pidana  atas  kejahatan  yang  diperbuat.  Otoritas  Libya kemudian  diserahkan  kepada  pihak  oposisi  NTC.  Pada  24  Oktober  2011,  NTC
menyatakan  berakhirnya  perang  saudara  diikuti  dengan  tewasnya  Qaddafi  dan anaknya pada 20 Oktober 2011. Selanjutnya, pada 26 Oktober 2011 kebijakan no-
fly zone berakhir diikuti dengan misi NATO di Libya pada 31 Oktober 2011.
70
B. Pihak Oposisi dalam Krisis Politik di Libya
NTC merupakan perwakilan rakyat Libya yang dibentuk oleh pihak-pihak yang melawan pemerintahan Qaddafi terkait krisis politik yang terjadi pada tahun
2011. Pihak-pihak oposisi ini tidak begitu saja lahir ketika fenomena Arab Spring terjadi, melainkan telah ikut berpartisipasi dalam revolusi-revolusi sebelumnya.
1. Lahirnya Kelompok Oposisi di Libya Pada Masa Rezim Qaddafi
Muammar  Qaddafi  memperoleh  kepemimpinannya  melalui  “revolusi Libya” pada tahun 1969 melalui kudeta militer terhadap pemimpin sebelumnya,
69
Madsen dan Selsbæk, “The Responsibility to Protect”,  17.
70
Madsen dan Selsbæk, “The Responsibility to Protect”,  18
Raja  Idris.
71
Kudeta  militer  tersebut  dilakukan  melalui  kepemimpinannya  dalam Revolutionary Command Council RCC dan atas keberhasilan dalam aksi kudeta
membuat  Qaddafi  diangkat  sebagai  pemimpin  bagi  rezim  yang  baru.  Libya  di bawah  kepemimpinan  Qaddafi  memperoleh  bentuk  baru  yang  mana  hukum-
hukum  lama  dihapuskan  oleh  sang  pemimpin,  serta  pada  tahun  1973  Qaddafi menghapuskan pemerintahan Libya dan mendeklarasikan bentuk Libya yang baru,
yakni Jamahiriya atau Negara Rakyat.
72
Meskipun  Qaddafi  telah  mendeklarasikan  Libya  sebagai  Negara  Rakyat, dalam  prakteknya  rakyat  tidak  diberikan  ruang  untuk  berekspresi.  Tidak  adanya
partai  politik,  persatuan  perdagangan,  dan  organisasi  umum  lainnya menggambarkan  bentuk  pembatasan  terhadap  kebebasan  rakyat  sipil.  Beberapa
organisasi sipil diakui keberadannya, seperti Boy Scouts dan Red Crescent, untuk menghindari amukan rakyat sipil.
73
Pada  tahun  1959,  Libya  menemukan  sumber  cadangan  minyak  yang berhasil  memberikan  keuntungan  bagi  negara  tersebut.  Namun,  ketika  Qaddafi
menduduki kursi kepemimpinan, keuntungan dari penjualan minyak tersebut lebih ditujukan  untuk  kepentingan  rezim,  agar  rezim  Qaddafi  tetap  menduduki
kekuasaan. Meskipun sebagian keuntungan disisihkan untuk subsidi, hal tersebut dilakukan  semata-
mata  untuk  “menutup  mulut”  rakyat  agar  tidak  membelot.
74
71
Rosan Smith, et.al., “Revolution and Its Discontents: Stae, Factions, and Violence in The New
Libya”, Netherland Institute of International Relations, September, 2013: 11.
72
David Seddon, A Political and Economic Dictionary of The Middle East: An Essential Guide to the Politics and Economics of the Middle East, London: Taylor and Francis Group, 2004, 408.
73
Bruce  St.  John ,  “Libyan Myths and  Realities”,  Copenhagen: Royal Danish Defense College.,
Agustus, 2011: 6.
74
Smith, et.al., “Revolution and Its Discontents”, 8.
Aksi  kecurangan  yang  dilakukan  rezim  tersebut  mendorong  rakyat  Libya  untuk membentuk gerakan oposisi bahkan sejak awal kepemimpinan Qaddafi.
Gerakan oposisi di Libya telah muncul pada tahun 70-an, yakni tidak lama setelah  Qaddafi  berhasil  menduduki  pemerintahan  Libya.  Wilayah  Timur  Libya
merupakan  wilayah  dimana  pihak  oposisi  terkuat  berada.  Pada  tahun  1970-an gerakan oposisi terbentuk oleh pihak militer dan para pelajar. Pada tahun 1980-an
gerakan oposisi didominasi oleh aktor-aktor yang diasingkan. Pada tahun 1990-an terbentuk oposisi yang terinspirasi dari nilai-nilai Islam.
75
Sebelum  krisis  politik  yang  terjadi  pada  tahun  2011  lalu,  upaya menurunkan rezim Qaddafi telah beberapa kali dilakukan oleh rakyat Libya. Pada
tahun  1976,  rezim  Qaddafi  menekan  sebuah  kelompok  mahasiswa,  Libyan Student  Union,  yang  sempat  melakukan  pemberontakan  dan  mengeksekusi
pemimpin  dari  kelompok  tersebut  serta  menyiksa  beberapa  mahasiswa. Pemberontakan  kembali  dilakukan  pada  tahun  1980-an  ketika  kelompok  oposisi
dari pihak-pihak yang diasingkan melalui Libyan Salvation Front melakukan aksi protes. Dan pada tahun 1990 kembali terjadi aksi pemberontakan yang dilakukan
oleh  kelompok  Islamis  seperti  Libyan  Islamist  Fighting  Group  LIFG  yang berasal dari wilayah Timur Libya. Aksi-aksi pemerontakan tersebut menghasilkan
10.000 rakyat Libya diasingkan oleh rezim Qaddafi.
76
75
Ali Abdullatif Ahmida, “The Libyan National Transitional Council: Social Bases, Membership, and Political Trends”, Aljazeera Center for Studies: Reports, Oktober, 2011: 3.
76
Ahmida, “The Libyan National Transitional Council”, 3.
2. NTC sebagai Perwakilan Resmi Rakyat Libya