Dari  tabel  di  atas  maka  didapatkan  kesimpulan  bahwa  siswa  yang menjawab  guru  yang  selalu  memberikan  pelajaran  tambahan  jika  siswa
mendapat  nilai  di  bawah  rata-rata  sebanyak  20,  yang  menjawab  sering 20,  kadang-kadang  5,  tidak  pernah  55.  Terlihat  dari  hasil  persentasi
diatas  dapat  dikatakan  bahwa  guru  jarang  memberikan  pelajaran  tambahan jika siswa mendapat nilai dibawah rata-rata.Hal ini dapat dilihat pada gambar
berikut : Gambar 4.2
c.  Guru  mengoreksi  pekerjaan  rumah  maupun  tugas  IPS  serta  memberikan nilai, hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.3
Tabel 4.3 indikator butir soal 3 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 6
8 6
20 30
40 30
100
10 20
30 40
50 60
selalu sering
kadang tidak pernah
Dari  tabel  di  atas  maka  didapatkan  kesimpulan  bahwa  siswa  yang menjawab  guru    mengoreksi  pekerjaan  rumah  maupun  tugas  IPS  serta
memberikan nilai yang menjawab selalu sebanyak 30, menyatakan sering 40, menyatakan kadang-kadang 30 dan tidak ada yang menyatakan tidak
pernah. Hal tersebut merupakan salah satu memberikan motivasi agar lebih giat memahami pelajaran IPS.Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.3
d.  Guru  memberikan  penghargaan  kepada  siswa  yang  memperoleh  nilai tertinggi  dalam  mata  pelajaran  IPS  pada  hasil  ulangan  ataupun  ujian
semester, hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.4
Tabel 4.4 indikator butir soal 4 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 2
3 6
9 20
10 15
30 45
100
Dari tabel  di  atas maka  didapatkan kesimpulan bahwa siswa  yang menjawab  guru  memberikan  penghargaan  kepada  siswa  yang  memperoleh
5 10
15 20
25 30
35 40
45
selalu sering
kadang tidak pernah
nilai  tertinggi  dalam  mata  pelajaran  IPS  pada  hasil  ulangan  ataupun  ujian semester yang menyatakan selalu 10, menyatakan sering 15, menyatakan
kadang-kadang  30,  dan  yang  menyatakan  tidak  pernah  45.    Dari  hasil diatas Terlihat kurangnya apresiasi guru terhadap prestasi siswa. Hal ini dapat
dilihat dalam gambar berikut : Gambar 4.4
e.  Suasana disekitar terasa nyaman, hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.5
Tabel 4.5 indikator butir soal 5 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 5
6 8
1 20
25 30
40 5
100
Dari tabel di atas maka didapatkan kesimpulan bahwa siswa yang menjawab  suasana  disekitar  terasa  nyaman  yang  menyatakan  selalu  25,
menyatakan  sering  30,  menyatakan  kadang-kadang  40,  dan  5  yang yang  menyatakan  tidak  pernah.    Dari  hasil  diatas  Terlihat  bahwa  lingkugan
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
selalu sering
kadang tidak pernah
sekitar dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa.Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.5
f.  Materi  pembelajaran  IPS  ini  lebih  mudah  dipahami,  hal  ini  dapat  dilihat dalam tabel 4.6
Tabel 4.6 indikator butir soal 6 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 3
3 10
4 20
15 15
50 20
100
Dari tabel  di  atas maka  didapatkan kesimpulan bahwa siswa  yang menjawab  materi  pembelajaran  IPS  ini  lebih  mudah  dipahami  yang
menyatakan  selalu  15,  menyatakan  sering  15,  menyatakan  kadang- kadang  50,  dan  yang  menyatakan  tidak  pernah  20.    Dari  hasil  diatas
Terlihat  bahwa  materi  pelajaran  IPS  sulit  dipahami  siswa.  Hal  ini dapatdilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.6
5 10
15 20
25 30
35 40
45
selalu sering
kadang tidak pernah
g.  Menyelesaikan  tugas-tugas  dan  menjawab  soal  IPS  sesuai  dengan kemampuan  atau  pendapat  sayadalam  pembelajaran  hingga  saya  merasa
puas terhadap hasil  yang telah di  capai, hal  ini dapat  dilihat dalam table 4.7
Tabel 4.7 indikator butir soal 7 No
Alternatif jawaban Frekuensi
prosentase 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 5
7 6
2 20
25 35
30 10
100
Dari  tabel  diatas  maka  didapatkan  kesimpulan  bahwa  siswa  yang menjawab  menyelesaikan  tugas-tugas  dalam  pembelajaran  ini  membuat
Siswa merasa puas terhadap hasil yang telah di capai yang menyatakan selalu 25,  menyatakan  sering  35,  menyatakan  kadang-kadang  30,  dan  yang
menyatakan tidak pernah 10.   Hal  tersebut  sering diselesaikan tugas-tugas oleh siswa dan menjawab soal IPS sesuai dengan kemampuan. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut :
10 20
30 40
50 60
selalu sering
kadang tidak pernah
Gambar 4.7
h.  Rasa  ingin  tahu  siswa  sering  kali  tergerak  oleh  pertanyaan  yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi pembelajaran
ini, hal ini dapat dilihat dalam table 4.8
Tabel 4.8 indikator butir soal 8 No
Alternatif jawaban Frekuensi
Persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 4
4 8
4 20
20 20
40 20
100
Dari tabel  di  atas maka  didapatkan kesimpulan bahwa siswa  yang menjawab  rasa  ingin  tahu  siswa    sering  kali  tergerak  oleh  pertanyaan  yang
dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi pembelajaran ini yang menyatakan selalu 20, menyatakan sering 20, menyatakan kadang-
kadang 40, dan yang menyatakan tidak pernah 20.  Hal tersebut kadang- kadang membuat  siswa ingin  tahu tentang pernyataan  yang diberikan  guru.
Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut :
5 10
15 20
25 30
35 40
selalu sering
kadang tidak pernah
Gambar 4.8
i.  Sarana dan prasarana memadai, hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.9
Tabel 4.9 indikator butir soal 9 No
Alternatif jawaban Frekuensi
Persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 4
4 4
8 20
20 20
20 40
100
Dari  tabel  diatas  maka  didapatkan  kesimpulan  bahwa  siswa  yang menjawab  sarana  dan  prasarana  memadai  yang  menyatakan  selalu  20,
menyatakan  sering  20,  menyatakan  kadang-kadang  20,  dan  yang menyatakan  tidak  pernah  sebanyak  40.    Sarana  dan  prasarana  yang
memadai dapat mempengaruhi motivasi belajar. Gambar 4.9
10 20
30 40
50
selalu sering
kadang tidak pernah
5 10
15 20
25 30
35 40
45
selalu sering
kadang tidak pernah
j.  Siswa  bercanda  ketika  proses  belajar  dikelas,  hal  ini  dapat  dilihat  dalam tabel 4.10
Tabel 4.10 indikator butir soal 10 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 4
8 8
20 20
40 40
100
Dari  tabel  di  atas  maka  didapatkan  kesimpulan  bahwa  siswa  yang menjawab  siswa  bercanda  ketika  proses  belajar  dikelas  yang  menyatakan
selalu  20,  menyatakan  sering  40,  menyatakan  kadang-kadang  40,  dan tidak  ada  yang  menyatakan  tidak  pernah.  Terlihat  dari  hasil  diatas  bahwa
kondisi siswa dalam belajar tidak fokus. Gambar 4.10
k.  Orang  tua  memantau  kegiatan  belajar  siswa  di  sekolah,  hal  ini  dapat dilihat dalam tabel 4.11
5 10
15 20
25 30
35 40
45
selalu sering
kadang tidak pernah
Tabel 4.11 indikator butir soal 11 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 4
4 5
7 20
20 20
25 35
100
Dari tabel  di  atas maka  didapatkan kesimpulan bahwa siswa  yang menjawab    orang  tua  memantau  kegiatan  belajar  siswa  di  sekolah  yang
menyatakan  selalu  20,  menyatakan  sering  20,  menyatakan  kadang- kadang  25,  dan  yang  menyatakan  tidak  pernah  35.  Dari  tabel  diatas
bahwa orang tua kadang-kadang memantau kegiatan siswa di sekolah Gambar 4.11
l.  Orang tua memantau kegiatan belajar siswa di rumah, hal ini dapat dilihat dalam tabel 4.12
5 10
15 20
25 30
35 40
selalu sering
kadang tidak pernah
Tabel 4.12 indikator butir soal 12 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 2
4 8
6 20
10 20
40 30
100
Dari  tabel  diatas  maka  didapatkan  kesimpulan  bahwa  siswa  yang menjawab  orang  tua  memantau  kegiatan  belajar  siswa  di  rumah  yang
menyatakan  selalu  10,  menyatakan  sering  20,  menyatakan  kadang- kadang  40,  dan  yang  menyatakan  tidak  pernah  30.  Hal  ini  dapat
disimpulkan  bahwa  orang  tua  kadang-kadang  memantau  kegiatan  belajar dirumah
Gambar 4.12
m.  Lingkungan  memotivasi  siswa  untuk  lebih  giat  belajar,  hal  ini  dapat dilihat dalam tabel 4.13
5 10
15 20
25 30
35 40
45
selalu sering
kadang tidak pernah
Tabel 4.13 indikator butir soal 13 No
Alternatif jawaban Frekuensi
persentasi 1.
2. 3.
4. 5.
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak pernah
jumlah 2
2 8
8 20
10 10
40 40
100
Dari  tabel  di  atas  maka  didapatkan  kesimpulan  bahwa  siswa  yang menjawab  lingkungan  memotivasi  siswa  untuk  lebih  giat  belajar  yang
menyatakan selalu 10, menyatakan sering10, menyatakan kadang-kadang 40,  dan40    yang  menyatakan  tidak  pernah.hal  ini  dapat  disimpulkan
bahwa lingkungan dapat memberikan motivasi belajar kepada siswa. Gambar 4.13
2.  Hasil Observasi
Observasi  dilakukan  untuk  mengetahui  ketercapaian  tujuan  pembelajaran pada  setiap  kegiatan    yang  dilaksanakan.  Berdasarkan    observasi  yang
dilakukan  di  kelas  V,  maka  diperoleh  hasil  bahwa  ketika  memulai pelajaran  IPS  guru  melakukan  pendahuluan  yaitu  berdo‟a  bersama  dan
menyiapkan  kondisi  siswa  dikelas.  Sebelum    menyampaikan  materi
5 10
15 20
25 30
35 40
45
selalu sering
kadang tidak pernah
pelajaran,  terlebih  dahulu  guru  menyampaikan  tujuan  pembelajaran  dan manfaat dari materi yang akan dipelajari, tetapi tidak setiap kali pertemuan
guru menyampaikannya. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan manfaat dari materi
yang dipelajari secara sekilas, dan Sebelum masuk ke dalam subbab baru, guru  tidak  menuntun  siswa  untuk  mengingat  dan  mengaitkan  kembali
materi  yang  telah  dipelajari  pada  materi  pelajaran  IPS  pada  pertemuan sebelumnya,  namun    guru  langsung  masuk  ke  dalam  materi  pelajaran
menggunakan bahan ajar buku paket. Guru menyampaikan materi dengan menuliskan  di  papan  tulis  dengan  menggunakan  main  map  dan
menjelaskan materi pelajaran IPS tentang “ Menghargai  Jasa  dan  Peranan
Tokoh Perjuangan dalam Memper siapkan Kemerdekaan Indonesia”.
Ketika  berlangsung  kegiatan  pembelajaran  terlihat    siswa  masih enggan  untuk  menjawab  pertanyaan  yang  diajukan  guru,  dan  hanya  ada
beberapa  siswa  yang    aktif  menjawab  pertanyaan  guru.  Kurang humorisnya  guru  untuk  menciptakan  suasana  yang  menyenangkan
berakibat  siswa kurang antusias dan ada sebagian siswa  yang mengobrol sendiri.  Selama  pengamatan  kegiatan    pembelajaran,  tidak  didapati  guru
yang  menggunakan  alat  peraga  dan    kurang  terlihat  guru  menggunakan strategi pembelajaran. Setelah  guru selesai menjelaskan materi ,  kegiatan
pembelajaran  hanya  diisi  dengan  pemberian    soal-soal  dalam  LKS. Selama  kegiatan    pembelajaran,  guru  melibatkan  siswa  untuk  aktif
menjawab  soal  di  papan  tulis.    Setelah    itu  guru  membahasnya  bersama dengan siswa  yaitu dengan mengoreksi  jawaban  dan membenarkan   yang
ditulis  oleh  siswa  serta  memancing  siswa  lain  untuk  menanggapi  apabila terdapat kekeliruan.
Pada  saat  kegiatan    pengamatan  terdapat  siswa  yang  mengalami kesulitan  dalam  mengerjakan  latihan  yang  diberikan  oleh  guru.  Namun,
guru  kurang  mengawasi  siswa  dalam  menjawab  soal  dan  hanya memberikan bimbingan secara individu kepada siswa yang bertanya. Guru
tidak memberikan nilai plus, pujian ataupun reward  bagi siswa yang aktif
mengerjakan  soal  di  papan  tulis.  Setelah  semua  siswa  selesai  menjawab soal, guru memberikan  penguatan  namun tidak dalam bentuk pertanyaan
dan hanya menggunakan penjelasan kembali. Kegiatan  observasi  dilaksanakan  dengan  mengamati  aktivitas
selama  pembelajaran  berlangsung.Pengamatan  yang  dilaksanakan  secara langsung  oleh  observer  kepada  peneliti  dan  siswa  dari  awal  sampai  akhir
pembelajaran. Hal ini dapat di lihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.14 Tabel Observasi Kegiatan Guru Selama Proses Pembelajaran
No Hal yang di amati
Nilai 4
3 2
1 1.
Menjelaskan  tujuan  pembelajaran  dan manfaat  dari  materi  yang  akan
dipelajari
√
2. Menggunakan  alat  peraga  dalam
proses belajar mengajar
√
3. Membuka  pelajaran  dengan  apersepsi
yang menarik
√
4. Menggunakan  buku  pelajaran  yang
menarik.
√
5. Menggunakan  lembar  kegiatan  siswa
LKS √
6. Menggunakan  OHP  ataupun  LCD
dalam menyajikan materi pelajaran
√
7. Menggunakan  metode  pembelajaran
yang  menjadikan  siswa  aktif  dan tertarik belajar IPS
√
8. Menciptakan
suasana humor,
kehangatan, dan
menumbuhkan
√
keantusiasan 9.
Memberikan kesempatan
kepada siswa  untuk  menyampaikan  hasil
pekerjaannya.
√
10. Memberikan soal-soal latihan
√
11. Memberikan
kesempatan kepada
siswa  untuk  bertanya  pada  akhir pembelajaran
√
12. Memberikan tugas kepada siswa
√
13. Membimbing diskusi kelompok
√
14. Memberikan  bimbingan  dan  bantuan
bagi  siswa  yang  kesulitan  dalam mengerjakan soal latihan
√
15. Membimbing  siswa  dalam  membahas
soal latihan.
√
16. Mengoreksi  hasil  pekerjaan  siswa  dan
memberikan nilai
√
17. Memberikan  nilai  plus  bagi  siswa
yang  berani  mengerjakan  di  depan kelas
√
18. Memberikan teguransanksi bagi siswa
yang  tidak  mengerjakan  soal  latihan, tugas maupun pekerjaan rumah
√
19. Memberikan
pujian, penguatan,
ataupun hadiah bagi siswa
√
20. Memberikan  tes  dalam  bentuk  kuis
maupun ulangan harian
√
21. Mengajak  siswa  untuk  menyaksikan
film pendidikan
√
22. Mengajak  siswa  berkaryawisata  yang
berhubungan dengan IPS
√
23. Memperlihatkan
kemajuan hasil
belajar siswa
√
Jumlah 4+26+27=57
Skor ideal 92
persentase 61,95
Keterangan: Nilai:   4 = sangat baik
3 = baik 2 = kurang baik
1 = tidak baik
Berdasarkan  hasil  tabel  aktivitas  mengajar  guru  selama  proses pembelajaran  diatas  menunjukkan  hasil  persentase  yaitu  61,95  dapat
dilihat  bahwa  guru  memberikan  soal-soal  latihan,    menjelaskan  tujuan pembelajaran dan manfaat dari materi yang akan dipelajari, menggunakan
buku pelajaran yang menarik, menggunakan lembar kegiatan siswa LKS, menggunakan  metode  pembelajaran  yang  menjadikan  siswa  aktif  dan
tertarik  belajar  IPS,  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk menyampaikan hasil pekerjaannya, memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya pada akhir pembelajaran, memberikan tugas kepada siswa, mengoreksi  hasil  pekerjaan  siswa  dan  memberikan  nilai  memberikan
teguransanksi  bagi  siswa  yang  tidak  mengerjakan  soal  latihan,  tugas maupun  pekerjaan  rumah  termasuk  kategori  baik,  dan  Menggunakan  alat
peraga  dalam  proses  belajar  mengajar,  membuka  pelajaran  dengan apersepsi  yang  menarik,  menggunakan  OHP  ataupun  LCD  dalam
menyajikan  materi  pelajaran,  menciptakan  suasana  humor,  kehangatan,
dan  menumbuhkan  keantusiasan,  membimbing  diskusi  kelompok, memberikan  bimbingan  dan  bantuan  bagi  siswa  yang  kesulitan  dalam
mengerjakan  soal  latihan,  membimbing  siswa  dalam  membahas  soal latihan.  memberikan  nilai  plus  bagi  siswa  yang  berani  mengerjakan  di
depan  kelas,  memberikan  pujian,  penguatan,  ataupun  hadiah  bagi  siswa, memberikan  tes  dalam  bentuk  kuis  maupun  ulangan  harian,  mengajak
siswa untuk menyaksikan film pendidikan, mengajak siswa berkaryawisata yang  berhubungan  dengan  IPS,  memperlihatkan  kemajuan  hasil  belajar
siswa termasuk dalam kategori kurang baik. Selain  observer  mengamati  aktivitas  guru,  observer  juga
mengamati aktivitas belajar siswa. Berikut ini tabel aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.15 Tabel Observasi Belajar Siswa Selama Proses Pembelajaran
No HAL YANG DIAMATI
nilai 4
3 2
1
1 Sikap kesiapan siswa sebelum proses
pembelajaran
√
2 Menunjukkan antusias atau minat
dalam belajar
√
3 Menunjukkan strategi dalam
memecahkan masalah
√
4 Menjalin kerjasama kelompok
√
5 Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran
√
6 Menjawab pertanyaan guru dengan
baik
√
7 Mengerjakan soal yang diberikan
dengan benar
√
8 Mendengarkan penjelasan guru dengan
baik
√
9 Siswa tidak tegang dan takut selama
mengikuti pembelajaran
√
10 Tidak gaduh saat mengikuti kegiatan
belajar mengajar di dalam kelas
√
jumlah 12+ 24 =36
Skor ideal 92
persentase 39,13
Keterangan: Nilai:   4 = sangat baik
3 = baik 2 = kurang baik
1 = tidak baik
Berdasarkan hasil tabel  aktivitas belajar siswa diatas dan hasil persentase yaitu  39,13    dapat  dilihat  bahwa  Sikap  kesiapan  siswa  sebelum  proses
pembelajaran,  menunjukkan  antusias  atau  minat  dalam  belajar, menunjukkan  strategi  dalam  memecahkan  masalah,menjalin  kerjasama
kelompok, keaktifan
dalam kegiatan
pembelajaran,mendengarkan penjelasan guru dengan baik, Tidak gaduh saat mengikuti kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas termasuk dalam kategori  kurang baik, dan Siswa tidak tegang dan takut selama mengikuti  pembelajaran, mengerjakan soal
yang  diberikan  dengan  benar,  menjawab  pertanyaan  guru  dengan  baik termasuk dalam kategori kurang baik.
3.  Hasil wawancara
Wawancara dilakukan kepada 10 siswa, yang terdiri  dari 6 orang siswa  laki-laki dan 4 orang siswa  perempuan. Pencatatan dilakukan oleh
peneliti  dengan  mewawancarai  masing-masing  siswa  dijadikan  sebagai sampel wawancara.  Berikut  ini diuraikan data secara garis besar.
a.  Wawancara siswa Dalam  wawancara  kepada  10  orang    siswa,  terdapat  7  orang
siswa  yang  merasa  sulit  mempelajari  mata  pelajaran  IPS  karena mereka  beranggapan  bahwa  mata  pelajaran  IPS  kurang    menarik  dan
sulit, sehingga sebagian siswa mengobrol dan bercanda di dalam kelas ketika  kegiatan  belajar  dimulai.  Terdapat    3  orang  siswa  yang
beranggapan  bahwa  mata  pelajaran  IPS  akan    lebih  menarik  jika metode yang digunakan menggunakan permainan.
b.  Wawancara guru Dalam  wawancara  kepada  guru  IPS  kelas  V  usaha  guru
mempbangkitkan  motivasi  belajar  IPS  dalam  kegiatan  mengarahkan siswa  yaitu  dengan  cara  menyampaikan  tujuan  pembelajaran  dan
manfat  dari  materi  yang  akan  dipelajari,  menunjukkan  hasil  ulangan dan  dengan  cara  membangun  komunikasi  dengan  siswa-siswa,  agar
terjadi  interaksi  dan  keaktifan  siswa.  Usaha  guru  mempengaruhi motivasi  belajar  IPS  dalam  MengaktifkanMeningkatkan  Kegiatan
siswa  yaitu  dengan  menggunakan    Media,  metode,  dan  alat  peraga tergantung  dari  materi  yang  akan  disampaikan,  serta  memberi
kesempatan kepada anak untuk menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal.  Usaha  guru  mempengaruhi  motivasi  belajar  IPS  dalam
memberikan  bantuan  dan  dukungan  yaitu  dengan  cara  membimbing jika  siswa  mengalami  kesulitan  memberikan  pujian.  memberikan
teguran dan sanksi
B.  Pembahasan
Pada  awal  pertemuan,  peneliti  mengobservasi  guru    pada  saat menjelaskan  materi  pembelajaran,  kemudian  menjelaskan  tujuan
pembelajaran  dan  manfaat  dari  materi  yang  akan  dipelajari.  Dalam mengajar,  guru    tidak  menggunakan  alat  peraga  dalam  proses  belajar
mengajar. Guru tidak mengkaitkan pada materi  pelajaran pada pertemuan sebelumnya  dan  hanya  menggunakan  bahan  ajar  berupa  buku  paket  dan
LKS. Media  yang digunakan guru hanya papan tulis dan sarana  yang
ada  disekitar  kelas.  metode  pembelajaran  yang  digunakan  guru  adalah metode pembelajaran langsung. guru cukup mampu mengkondisikan siswa
untuk  menerima  pelajaran.  Guru  kurang  humoris  sehingga  siswa  kurang antusias dan ada sebagian yang mengobrol sendiri. Dalam setiap kegiatan
belajar, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan hasil  pekerjaannya.  Guru  membangkitkan  keaktifan  siswa  dengan
menawarkan siswa untuk mengerjakan soal latihan di depan kelas. Guru memberikan soal latihan yang diambil dari bahan ajar. Di
sela-sela pembelajaran salah satu siswa  bertanya mengenai soal yang telah ia  kerjakan  dibuku,  kemudian  pertanyaan  dibahas  bersama-sama.  Guru
tidak membentuk siswa dalam kelompok-kelompok. guru tidak berkeliling kelas untuk mengontrol dan hanya memberikan bimbingan secara individu
jika ada siswa yang bertanya. Sebagian soal latihan yang diberikan dibahas dengan  cara  siswa  mengerjakan  hasil  jawaban  di  papan  tulis,  kemudian
guru membahasnya bersama dengan siswa-siswa. Semua  soal-soal  latihan  Dikoreksi  secara  individu  dengan
berkeliling  di  setiap  meja  dan  memberikan  sedikit  penjelasan  di  papan tulis.  Guru  tidak  diberikan  nilai  plus  bagi  siswa  yang  telah  mengerjakan
soal  di  papan  tulis.  Siswa  mengerjakan  soal  latihan,  sehingga  tidak  ada yang  mendapat  teguran  dari  guru  .  guru  memberikan  penguatan  namun
tidak memberikan apresiasi berupa pujian ataupun hadiah bagi siswa yang telah mengerjakan soal di papan tulis.
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa yaitu cita-cita aspirasi  siswa,  kondisi  siswa,  kondisi  lingkungan  belajar  siswa,  unsur-
unsur  dinamis  dalam  belajar  dan  pembelajaran  Upaya  guru  dalam membelajarkan  siswa.  Salah  satu  faktor  tersebut  dapat  dipengaruhi  oleh
peran  guru  disekolah  karena  peran  guru  sangat  penting  bagi  siswa  untuk
meningkatkan  motivasi  belajar  IPS.  Untuk  itu,  guru  diharapkan  memiliki cara  mengajar  yang  baik  dan  mampu  memilih  model  pembelajaran  yang
tepat  dan  sesuai  dengan  konsep-konsep  mata  pelajaran  IPS  yang  akan disampaikan. Sehingga, siswa antusias dan memahami mata pelajaran IPS
dengan baik.   Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar  di  kelas  yaitu  faktor  guru  yang  harus  bisa  menguasai  kelas  dan
menguasai  materi  pelajaran  dengan  menggunakan  pembelajaran  yang bervariasi dengan metode yang cocok pada tiap materi. Setelah melakukan
observasi penulis memberikan angket kepada siswa Setelah  dilakukan  penyebaran  angket  kepada  siswa  kelas  V  di
SDIT Insan Mulia Tangerang Selatan dapat diperoleh hasil jawaban angket bahwa  guru  menggunakan  alat  peraga  dalam  menyampaikan  materi
pelajaran yang  menjawab  “tidak  pernah”  sebanyak  50,  Guru
memberikan pelajaran tambahan jika siswa mendapat nilai di bawah rata- rata
yang  menjawab  “tidak  pernah”  sebanyak  55,  Guru  memberikan penghargaan  kepada  siswa  yang  memperoleh  nilai  tertinggi  dalam  mata
pelajaran  IPS  pada  hasil  ulangan  ataupun  ujian  semester  yang  menjawab “tidak  pernah”  sebanyak  45,  Suasana  disekitar  terasa  nyaman  yang
menjawab  “kadang-kadang”sebanyak  40,  Materi  pembelajaran  IPS  ini
lebih  mudah  dipahami yang  menjawab  “kadang-kadang”sebanyak  50,
Menyelesaikan  tugas-tugas  dan  menjawab  soal  IPS  sesuai  dengan kemampuan  atau  pendapat  saya  dalam  pembelajaran  hingga  saya  merasa
puas terhadap hasil yang telah di capai yang menjawab “sering” sebanyak
35,  Rasa  ingin  tahu  siswa  sering  kali  tergerak  oleh  pertanyaan  yang dikemukakan dan masalah yang diberikan guru pada materi pembelajaran
ini yang menjawab “kadang-kadang” sebanyak 40, Sarana dan prasarana
memadai yang menjawab “tidak pernah” sebanyak  40, Siswa bercanda
ketika  proses  belajar  dikelas yang  menjawab  “sering”  sebanyak  40,
Orang  tua  memantau  kegiatan  belajar  siswa  di  sekolah  yang  menjawab “tidak pernah” sebanyak 35, Orang tua memantau kegiatan belajar siswa
di  rumah yang menjawab “kadang-kadang” sebanyak   40,  Lingkungan
memotivasi  siswa  untuk  lebih  giat  belajar yang  menjawab  “kadang-
kadang” sebanyak 40. Berdasarkan  hasil  penelitian  ini  dapat  disimpulkan  faktor  yang
mempengaruhi  motivasi  belajar  IPS  siswa  kelas  V  di  SDIT  Insan  Mulia Tangerang  Selatan  yaitu  Upaya  guru  dalam  membelajarkan  siswa  dapat
mempengaruhi motivasi belajar IPS siswa.
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar IPS siswa kelas V SDIT Insan Mulia yaitu sebagai berikut:
1.  cita-cita aspirasi siswa Setiap  manusia  yang  hidup  mempunyai  cita-cita  atau  aspirasi  tertentu  di
dalam  hidupnya  termasuk  di  dalamnya  yaitu  belajar.  Dalam  hal  ini  cita- cita  akan  memperkuat  motivasi  belajar  baik  secara  intrinsik  maupun
ekstrinsik.  Sebab  dengan  tercapainya  cita-cita  akan  mewujudkan aktualisasi diri. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat berpengaruh
terhadap  motivasi  belajar  seseorang.  Berdasarkan  hasil  perhitungan angket  pada  indikator  1  dengan  1  butir  soal  diperoleh  data  persentase
sebanyak  40    dari  20  jumlah    siswa.    Maka  dapat  disimpulkan  bahwa motivasi siswa berada dalam keterangan cukup.
2.  Kemampuan siswa Keinginan  seseorang  anak  perlu  dibarengi  dengan  kemampuan  atau
kecakapan  mencapainya.Keinginan  membaca  perlu  dibarengi  dengan kemampuan
mengenal dan
mengucapkan bunyi
huruf-huruf. Keberhasilan  membaca  suatu  buku  bacaan  akan  menambah  kekayaan
pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan hatinya.Secara  perlahan-lahan  terjadilah  kegemaran  membaca  pada  anak
yang  semula  sukar  mengucapkan  huruf  “r”  yang  benar.  Secara  ringkas dapat  dikatakan  bahwa  kemampuan  akan  memperkuat  motivasi  anak
untuk  melaksanakan  tugas-tugas  perkembangan.  Berdasarkan  hasil perhitungan  angket  pada  indikator  2  dengan  2  butir  soal    diperoleh  data
persentase  sebanyak  40    dari  20  jumlah    siswa.    Maka  dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa berada dalam keterangan cukup
3.  kondisi siswa Seseorang  yang  pada  masa-masa  sebelumnya  mempunyai  motivasi
belajar  yang  tinggi,  tiba-tiba  menjadi  rendah  hanya  karena  kondisi jasmani  dan  rohaninyaterganggu.  Dengan  kata  lain,  kondisi  jasmani  dan
rohani  siswa  berpengaruh    pada  motivasi  belajar  Berdasarkan  hasil perhitungan  angket  pada  indikator  3  dengan  2  butir  soal    diperoleh  data
persentase  sebanyak  40  .  dari  20  jumlah    siswa    Maka  dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa berada dalam keterangan cukup
4.  kondisi lingkungan belajar siswa. Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan  sebaya  dan  kehidupan  bermasyarakat.Sebagai  anggota masyarakat  maka  siswa  dapat  terpengaruh  oleh  lingkungan  sekitar.
Bencana alam, tempat tinggal  yang kumuh, anvcaman rekan yang nakal, perkelahian  antar  siswa,  akan  mengganggu  kesungguhan  belajar.
Sebaliknya,  kampus  sekolah  yang  indah,  pergaulan  siswa  yang  rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Berdasarkan hasil perhitungan angket
pada  indikator  4  dengan  1  butir  soal  diperoleh  data  persentase  sebanyak 40    dari  20  jumlah    siswa.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  motivasi
siswa berada dalam keterangan cukup 5.  Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran  yang mengalami  perubahan  berkat  pengalaman  hidup.Pengalaman  dengan
teman sebayanya
berpengaruh pada
motivasi dan
perilaku belajar.Lingkungan  siswa  yang  berupa  lingkungan  alam,  lingkungan
tempat  tinggal,  dan  pergaulan  juga  mengalami  perubahan.  Lingkungan budaya siswa  yang berupa surat  kabar, majalah, radio,  televise, dan film
semakin menjangkau
siswa. Kesemua
lingkungan tersebut
mendinamiskan  motivasi  belajar.  Berdasarkan  hasil  perhitungan  angket pada  indikator  5  dengan  3  butir  soal  diperoleh  data  persentase  sebanyak
35    dari  20  jumlah    siswa.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  motivasi siswa berada dalam keterangan kurang
6.  Upaya guru dalam membelajarkan siswa Guru adalah seorang pendidik professional. Ia bergaul setiap hari dengan
puluhan  atau    ratusan  siswa.  Interaksi  efektif  pergaulannya  sekitar  lima jam  sehari.  Rata-rata  pergaulan  guru  dengan  siswa  di  SD  misalnya,
berkisar  antara  10-20  menit  per  siswa.  Intensitas  pergaulan  tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa.Dengan kata-
kata yang arif seperti “suaramu membaca sangat merdu” saat siswa kelas satu  SD,  maka  pujian  guru  tersebut  dapat  menimbulkan  kegemaran
membaca. Oleh karena itu Upaya guru dalam membelajarkan siswa dapat mempengaruhi  motivasi  siswa.    Berdasarkan  hasil  perhitungan  angket
pada  indikator  6  dengan  4  butir  soal  diperoleh  data  persentase  sebanyak 26    dari  20  jumlah    siswa.  Maka  dapat  disimpulkan  bahwa  motivasi
siswa berada dalam keterangan kurang.
B.  Saran 1.
Bagi  peneliti,  hendaknya  memperluas  wawasan  dan  pengetahuan  untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa 2.
Bagi  siswa,  hendaknya  lebih    meningkatkan  keaktifan  dalam  belajar  IPS
dan fokus dalam kegiatan belajar. 3.
Bagi  guru,  hendaknya lebih  meningkatkan kualitas dan kreativitas dalam pembelajaran  IPS  agar  siswa  tidak  merasa  bosan  dan  termotivasi  saat
pembelajaran IPS 4.
Bagi sekolah, hendaknya lebih memperhatikan fasilitas yang digunakan
pada pembelajaran IPS dalam rangka memotivasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anas  Sudjono.  2012.  Pengantar  Statistik  Pendidikan.  Jakarta:  Raja  Grapindo Persada.
Arikunto,  Suharsimi  dan  Cepi  Safrudin.  Abdul  Jabar,  2002.  Prosedur  Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka cipta.
Azhari, Akyas, 2004. psikologi umum dan perkembanganJakarta : Teraju. B.  Uno,  Hamzah.  2008.  Teori  motivasi  dan  pengukurannya.  Jakarta  :  Bumi
Aksara. Daldjoeni, N. 1992. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung :Alumni
Dimyati  dan  Mudijono,  1999.  Belajar  dan  Pembelajaran,  Jakarta  :  PT.  Rhineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011.  Psikologi Belajar Jakarta : Rineka Cipta. Hendarman,  dkk.  2013.  Jurnal  Pendidikan  Dan  Kebudayaan:  Pengetahuan
Tentang  Penilaian  Hasil  Belajar  Jakarta:  Badan  Penelitian  dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,
Indriasih,  Aini.  2005    Jurnal  Pendidikan:  Pembelajaran  Terpadu  Dalam Pengajaran  IPS  Di  Kelas  III  SD  Garung  Lor  Kaliwungu  Kabupaten
Kudus Jakarta: Universitas Terbuka. Ischak, dkk. 2005. Pendidikan IPS Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Iska,  Zikri  Neni,  2008.  Psikologi  Pengantar  Pemahaman  Diri  Dan  Lingkungan Jakarta : Kizi Brothers’s.
Makmun,  Abin  Syamsydin.    2009.  Psikologi  pendidikan  perangkat  sistem pengajaran modul bandung: remaja rosdakarya.
Muchtar, Al, Suwarma, dkk 2008. Pendidikan IPS Jakarta: Universitas Terbuka Muhibbin Syah, 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya Purwanto, Ngalim. 2007. Psikoloagi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Rasyad,  Aminudin.  2003  Teori  Belajar  dan  Pembelajaran.  Jakarta:  Uhamka Press.
Sabri, M Alisuf .  1991. Pengantar Psikologi umum dan perkembangan,  Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.