Fungsi Motivasi Belajar Motivasi Belajar a. Pengertian motivasi belajar

dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. 46 Berdasarkan tipe motivasi di atas maka dikatakan bahwa timbulnya motivasi yang menyebabkan seseorang menggerakkan tingkah lakunya dipengaruhi adanya motivasi dari dalam dirinya. Motivasi ini lebih dipengaruhi oleh upaya untuk memenuhi kebutuhannya. Di samping itu juga karena adanya dorongan dan tuntutan serta pengaruh dari lingkungan luar untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan perkembangan yang terjadi.

e. Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar

Menurut pakar psikologi Donald O. Hebb dalam Aminudin Rasyad “memotivasi peserta didik adalah satu tugas guru dalam proses belajar- mengajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran” 47 . Secara umum dapat dikatakan, bahwa tujuan memotivasi peserta didik adalah untuk menggerakkan, menggugah, menimbulkan keinginan yang kuat untuk belajar secara sungguh- sungguh. Maka bagi guru peranan motivasi ini sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat menimbulkan kemauan, memberi semangat, menimbulkan kesadaran untuk meningkatkan prestasinya. Berbagai cara yang ditempuh guru untuk memotivasi peserta didiknya. Ada beberapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa siswa, yaitu : 1 Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajar siswa. Banyak siswa belajar, yang utamanya adalah untuk memperoleh nilai yang baik 46 Sardiman. Opcit, hal. 88-91 47 Aminudin Rasyad. Teori Belajar dan Pembelajaran Jakarta: Uhamka Press, 2003 cet. Ke-3 h.89 2 Menjelaskan tujuan belajar ke peserta didik Pada awal pembelajaran seharusnya guru terlebih dahulu menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada siswa. Semakin jelas tujuan pembelajaran yang akan dicapai, semakin besar pula motivasi yang ditimbulkan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran 3 Penghargaan Penghargaan yang dimaksud adalah berupa hadiah dan pujian. Penghargaan diberikan kepada siswa yang berprestasi. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa agar lebih giat belajar untuk memperoleh sebuah penghargaan dan pengakuan dari lingkungan sekitar 4 Saingan atau kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan motivasi untuk dapat menjadikan dirinya maupun kelompoknya menjadi yang paling menonjol diantara yang lainnya 5 Hukuman hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasinya untuk belajar 6 Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kemauan untuk belajar dalam diri siswa 7 Menggunakan metode yang bervariasi 8 Menggunakan media pembelajaran yang sesuai

f. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Proses interaksi antara siswa dan guru, membutuhkan komponen- komponen pendukung yang tidak dapat dilepaskan dari segi normatif, inilah yang mendasari proses belajar mengajar. Motivasi itu terbagi dua bagian yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, maka seorang guru harus mengetahui apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Beberapa hal yang mempengaruhi motivasi belajar adalah kematanagan anak, perhatian, pengetahuan mengenai hasil motivasi, penghargaan dan hukuman, serta partisipasi. Dengan mengetahui faktor- faktor apa saja yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa, maka seorang guru dapat memolah milih cara yang tepat dalam memberi motivasi terhadap siswa. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Dimyati dan Mudijono. 48 1 Cita-cita aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan berjalan, makan makanan yang lezat, berebut permainan, dapat membaca, dapat menyanyi, dan lain-lain sebagainya. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan di kemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan.Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.Timbulnya cita-cita juga dibarengi oleh perkembangan kepribadian. Setiap manusia yang hidup mempunyai cita-cita atau aspirasi tertentu di dalam hidupnya termasuk di dalamnya yaitu belajar. Cita-cita senantiasa dikejar dan diperjuangkan meskipun rintangan yang dihadapi begitu banyaknya dalam mengejar cita-cita tersebut, seseorang akan tetap berusaha semaksimal mungkin melalui rintangan tersebut demi cita-cita yang ingin diraihnya. Dalam hal ini cita-cita akan memperkuat motivasi belajar baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab dengan tercapainya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. Oleh karena itu, cita-cita dan aspirasi sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar seseorang. 2 Kemampuan siswa Keinginan seseorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi dengan 48 Dimyati dan Mudijono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : PT. Rhineka Cipta, 1999, cet ke-2, h. 78