korektor, inspirator, informatory, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing,  demonstrator,  pengelola  kelas,  mediator,  supervisor,  dan
evaluator.
12
Al-Nawawi menyatakan bahwa peran guru hendaklah mencontoh peran yang  dilakukan  Rasulullah  yaitu  mengkaji  dan  mengembangkan  ilmu  Ilahi.
Beliau  mengambil  inti  sari  Q.S.  Ali  Imran:79  dan  Q.S  Al-Baqarah:  129, bahwa  tugas  pokok  peran  utama  guru  dalam  pendidkan  Islam  adalah
sebagai berikut: 1.
Tugas  pensucian.  Guru  hendaknya  mengembangkan  dan  membersihkan jiwa  peserta  didik  agar  dapat  mendekatkan  diri  kepada  Allah  Swt,
menjauhkan  diri  dari  keburukan,  dan  menjaganya  agar  tetap  berada  pada fitrahnya.
2. Tugas pengajaran. Guru hendaknya menyampaikan berbagai pengetahuan
dan pengalaman kepada peserta didik untuk  diterjemahkan dalam tingkah laku dan kehidupanya.
13
Profesionalisasi  guru  agama  Islam  meliputi  berbagai  upaya  agar  guru berperan sebagai spiritual father bagi anak didik yang memberikan santapan
rohani dengan ilmu dan pembinaan akhlak, berfungsi sebagai: Pengajar,  sebagai  pendidik,  pembimbing,  dan  pemimpin  dan  memiliki
karakter  keguruan  yang  senantiasa  bergairah,  menumbuhkan  bakat  dan sikap,  mengatur  proses  belajar,  memperhatikan  perubahan,  dan  menjalin
hubungan manusiawi.
14
d. Syarat Profesionalisme guru
Di dalam UU RI No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan Dosen pada bab IV bagian kesatu pasal 8 disebutkan “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi,  sertifikasi  pendidik,  sehat  jasmani  dan  rohani,  serta  memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
Kualifikasi akademik seorang guru dapat diperoleh melalui pendidikan tinggi  program  sarjana  atau  diploma  empat.  Ini  sesuai  dengan  Peraturan
Mentri  Pendidikan  Nasional  No.  16  tahun  2007  tentang  standarkualifikasi
12
Syaiful  Bahri  Djamarah,  Guru  dan  Anak  Didik  Dalam  Interaksi  Edukatif,  Jakarta:  PT. Rineka Cipta, 2005, h. 48.
13
Ramayulis, Ilmu pendidikan Islam Jakarta: Kalam Mulia, 2010, h. 75
14
Saridjo, op.cit., h 231
akademik  dan  kom petensi  guru  mensyaratkan  pada  pasal  1:  “Setiap  guru
wajib  memenuhi  standar  kualifikasi  akademik  dan  kopetensi  guru  yang berlaku secara nasiona
l”.
15
Di  dalam  buku  Character  Building  Guru  PAI  Nuraida  mengatakan bahwa:
Kompetensi  profesional  adalah  kemampuan  yang  tumbuh  secara terpadu  dari  pengetahuan  yang  dimiliki  tentang  bidang  ilmu  tertentu,
ketrampilan menerapkan pengetahuan yang dikuasai maupun sikap positif yang  alamiah  untuk  memajukan,  memperbaiki  dan  mengembangkannya
secara  berkelanjutan,  disertai  tekad  untuk  mewujudkan  dalam  kehidupan sehari-hari.
16
Kompetensi  yang  dimiliki  seorang  guru  sangat  mempengaruhi keberhasilan  pendidikan  yang  bermutu  serta  berkualitas.Kompetensi  guru
yang  dimaksud  meliputi  kompetensi  pedagogik,  kompetensi  kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Sertifikasi pendidik diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program  mengadakan  tenaga  kependidikan  yang  terakreditas  dan  ditetapkan
oleh  pemerintah,  misalnya;  Universitas  Islam  Negeri  Syarif  Hidayatullah Jakarta,  Universitas  Negeri  Jakarta  serta  universitas-universitas  swasta
Universitas Muhammadiyah Jakarta dan Institut Ilmu Pendidikan Bandung. Dan  setiap  orang  yang  telah  memperoleh  sertifikat  pendidik  memiliki
kesempatan yang sama untuk diangkat menjadi guru pada satuan pendidikan tertentu.  Pernyataan  tersebut  tercantum  dalam  UU  RI  No.  14  Th.  2005
tentang Guru Dan Dosen pada pasal 12.
17
Menurut  Moh.  Uzer  Usman  ada  persyaratan  yang  harus  dipenuhi  oleh setiap pekerjaan yang tergolong ke dalam profesi antara lain:
1. Memiliki  kode  etik,  sebagai  acuan  dalam  melaksanakan  tugas  dan
fungsinya. 2.
Memiliki klienobjek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasiennya, guru dengan muridnya.
15
Nuraida dan Rihlah Nur Aulia, Character Building Guru PAI, Jakarta:Alia, 2008, h. 10
16
Saridjo, op. cit., h. 230
17
Hasbullah,  Dasar-dasar Ilmu  Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009, h. 392
3. Diakui  oleh  masyarakat  karena  memang  diperlukan  jasanya  di
masyarakat
18
. Atas  dasar  persyaratan  tersebut,  jelaslah  jabatan  profesional  harus
ditempuh  melalui  jenjang  pendidikan  yang  khusus  mempersiapkan  jabatan itu.Demikian  pun  dengan  profesi  guru,  harus  ditempuh  melalui  jenjang
pendidikan  pre  service  education  seperti  Pendidikan  Guru  Sekolah  Dasar PGSD, IKIP dan Fakultas Keguruan di luar lembaga IKIP.
e. Jenis-Jenis kompetensi Guru