b. Dalil Guru Profesionalisme
Pendidik  dalam  pendidikan  Islam  adalah  setiap  orang  dewasa  yang karena  kewajiban  agamanya  bertanggung  jawab  atas  pendidikan  dirinya  dan
orang lain. Yang menerima tanggung jawab dan  amanat  pendidikan tersebut adalah  orang  yang  sudah  dewasa.Sebagai  pemegang  amanat,  guru
bertanggung jawab atas amanah yang diserahkan kepadanya. Dalil al- Qur’an
yang  menganjurkan  tentang  pekerjaan  yang  profesional,  surat  An-Nisa  ayat 58 adalah:
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,  dan  menyuruh  kamu  apabila  menetapkan  hukum  di  antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha Melihat ”Q.S. An-Nisa: 58
8
Segala  sesuatu  jika  dipegang  oleh  orang  yang  bukan  ahlinya  maka  dia menyebabkan  kehancuran,  seperti  halnya  jika  pendidikan  dipegang  oleh  orang
yang  tidak  profesional  sulit  untuk  melihat  keberhasilannya.Dan  jika  kompetensi guru  rendah,  maka  para  muridnya  kelak  menjadi  generasi  yang  bermutu
rendah.Jangankan mampu bersaing, mencari pekerjaan pun sulit, sehingga bukan tidak mungkin kelak mereka menjadi beban sosial.
Hadits yang mendukung keprofesionalisme, diantaranya adalah:
Apabila  amanah  disia-siakan  maka  tunggulah  saat  kehancurannya.  Salah seorang  sahabat  bertanya:  “Bagaimankah  menyia-nyiakannya,  hai
Rasulul lah?”  Rasulullah  saw.  menjawab:”Apabila  perkara  itu  diserahkan
kepada orang yang bukan ahlinya, maka tuggulah saat kehancuranya .”H. R.
Bukhari.
9
8
Abdul Rahman b. Smit, Al- Qur’an dan Terjemahnya ed.Revusi Terbaru, Semarang: CV.
Asyifa’, 1999, h. 128
9
Muhammad Alfis Chaniago, Indekeks dan Hadits Syarah 1.646 Hadits Pilihan dari 6 kitab Hadits shaheh, Bekasi: CV.Alfonso Pratama, 2008, h. 168
c. Peran Guru PAI
Profesional  guru  merupakan  keharusan  yang  mendasar  dan  sentral posisinya  dalam  sistem  pendidikan,  baik  pendidikan  Islam  maupun
pendidikan  nasional,  dan  sangat  mendesak  untuk  diupayakan  agar  bisa mengatasi berbagai  kendala dari proses pembangunan pendidikan.
Guru  sangat  berperan  dalam  membantu  perkembangan  peserta  didik untuk  mewujudkan  tujuan  hidupnya  secara  optimal.  Minat,  bakat,
kemampuan, dan potensi-potensi  yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru.
Guru  pula  yang  memberi  dorongan  agar  peserta  didik  berani  berbuat benar,  mengakui  kesalahan,  dan  membiasakan  mereka  untuk  bertanggung
jawab  terhadap  setiap  perbuatannya.  Sebagai  contoh:  murid  membuat kesalahan dengan tidak mengerjakan pekerjaan rumah PR, maka ketika guru
meminta mengumpulkan maka sebagi murid dia melakukan sikap bertangung jawab  dengan  jujur  dan  mau  menerima  konsekuensi  dari  kelalainya,  bukan
malah  mencari  alasan.  Atau  sebaliknya  Guru  tidak  bisa  masuk  tanpa  alasan, maka guru harus menerima konsekuensisanksi dari sekolah. Oleh karenanya
guru  dalam  beberapa  hal,  harus  mampu  menjadi  pribadi  yang  bijaksana. Contoh  lain  yakni  guru  melihat  peserta  didik  ketika  jatuh  dan  cedera  di
sekolah,  maka  guru  menolong  muridnya  dan  memberikan  perhatian  dengan merawatmananyakan sebagai bentuk kepedulian. Perhatian, nilai pendidikan,
dan  lain-lain  yang  sangat  menuntun  guru  untuk  melatih  kesabaraan, kreatifitas dan profesionalisme dari guru.
Begitu  banyak  peran  guru  sebagai  seorang  pendidik  dalam  rangka meningkatkan  .kualitas  pendidikan  yang  tentunya  ditentukan  oleh  kualitas
guru itu sendiri. berikut adalah peranan  guru dalam  nuansa pendidikan  yang ideal sebagai berikut:
1. Guru sebagai pendidik
2. Guru sebagai pengajar
3. Guru sebagai pembimbing
4. Guru sebagai pelatih
5. Guru sebagai penasehat
6. Guru sebagai model atau teladan
7. Guru sebagai korektor
8. Guru sebagai organisator
9. Guru sebagai motivator
10. Guru sebagai fasilitator
11. Guru sebagai pengelola kelas
12. Guru sebagai mediator
13. Guru sebagai evaluator
10
Dan  Moh.  Uzer  Usman  dalam  buku  Menjadi  Guru  Profesional peranan yang dianggap paling dominan adalah guru sebagai berikut:
1. Guru sebagai demonstrator
2. Guru sebagai pengelola kelas
3. Guru sebagai mediator dan fasilitator
4. Guru sebagai evaluator.
11
Dalam interaksi edukatif, tidak semua bahan pelajaran dapat diterima dan  difahami  oleh  peserta  didik.  Apalagi  bagi  anak  didik  yang  mempunyai
intelegensi sedang,
maka guru
membantunya meragakan
atau mendemonstrasikan  apa  yang  diajarkan  secara  dedaktis,  sehingga  apa  yang
diingikan  sejalan  dengan  pemahaman  anak  didik.  Dan  sebagai  pengelola kelas,  karena  kelas  merupakan  tempat  berkumpulnya  semua  anak  didik  dan
guru  dalam  rangka  mentransfer  bahan  pelajaran.  Jika  kelas  tidak  dikelola dengan  baik  akan  menghambat  kegiatan  pengajaran.  Guru  sebagai  mediator
maksudnya guru sebagai penengah dalam proses belajar anak didik misalnya dalam  diskusi  dan  siswa  tidak  mampu  mencari  jalan  keluar  dari  pemecahan
masalah-masalahnya  maka  guru  lah  yang  menengahi  dengan  menganalisis permasalahann  agar  dapat  terselesaikan.  Sebagai  fasilitator  maka  guru
memfasilitasi  peserta  didik  agar  dapat  melakukan  pengajaran.  Dan  guru sebagai  evaluator  tidak  hanya  menilai  hasil  pengajaran  tetapi  siswa  dalam
proses belajar juga harus dinilai yaitu menilai kepribadian siswa. Adapun Syaiful Bahri Djamarah, memaparkan  peran guru yang sangat
diperlukan  sebagai  pendidik  atau  pengajar  ada  13  peran,  yakni  guru  sebagai
10
Supardi, dkk., Profesi Keguruan Berkompetensi dan Bersertifikat, Jakarta: Diadit Media, 2009, h. 23
11
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, h. 9
korektor, inspirator, informatory, organisator, motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing,  demonstrator,  pengelola  kelas,  mediator,  supervisor,  dan
evaluator.
12
Al-Nawawi menyatakan bahwa peran guru hendaklah mencontoh peran yang  dilakukan  Rasulullah  yaitu  mengkaji  dan  mengembangkan  ilmu  Ilahi.
Beliau  mengambil  inti  sari  Q.S.  Ali  Imran:79  dan  Q.S  Al-Baqarah:  129, bahwa  tugas  pokok  peran  utama  guru  dalam  pendidkan  Islam  adalah
sebagai berikut: 1.
Tugas  pensucian.  Guru  hendaknya  mengembangkan  dan  membersihkan jiwa  peserta  didik  agar  dapat  mendekatkan  diri  kepada  Allah  Swt,
menjauhkan  diri  dari  keburukan,  dan  menjaganya  agar  tetap  berada  pada fitrahnya.
2. Tugas pengajaran. Guru hendaknya menyampaikan berbagai pengetahuan
dan pengalaman kepada peserta didik untuk  diterjemahkan dalam tingkah laku dan kehidupanya.
13
Profesionalisasi  guru  agama  Islam  meliputi  berbagai  upaya  agar  guru berperan sebagai spiritual father bagi anak didik yang memberikan santapan
rohani dengan ilmu dan pembinaan akhlak, berfungsi sebagai: Pengajar,  sebagai  pendidik,  pembimbing,  dan  pemimpin  dan  memiliki
karakter  keguruan  yang  senantiasa  bergairah,  menumbuhkan  bakat  dan sikap,  mengatur  proses  belajar,  memperhatikan  perubahan,  dan  menjalin
hubungan manusiawi.
14
d. Syarat Profesionalisme guru