e. Menilai  hasil  dan  proses  belajar  mengajar  yang  telah  dilaksanakan,
yaitu:  a  menilai  prestasi  murid  untuk  kepentingan  pengajaran;  b menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
23
f. Kode Etik Profesi Keguruan
Berbicara  mengenai  “Kode  Etik  Guru  Indonesia”  berarti  kita membicarakan  guru  di  negara  kita.Konggres  PGRI  XIII  pada  tanggal  21
sampai  25  November  1973  di  Jakarta,  merumuskan  kode  etik  yang  harus  di patuhi dan dilaksanakan oleh guru di Indonesia.
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan negara serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa pancasila dan setia pada UUD 1945 terpanggil  untuk  menunaikan  karyanya  dengan  berpegang  pada  dasar-dasar
sebagai berikut: a.
Guru  berbakti  membimbing  peserta  didik  untuk  membentuk  manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa pancasila
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
c. Guru berusaha memperoleh informasi  tentang peseta didik sebagai  lahan
melakukan bimbingan dan pembinaan. d.
Guru  menciptakan  suasanasekolah  sebaik-baiknya  yang  menunjang keberhasilan proses belajar mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya  untuk  membina  peran  serta  rasa  tanggung  jawab  bersama terhadap pendidikan.
f. Guru  secara  pribadi  dan  bersama-sama  mengembangkan  dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya. g.
Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetia kawanan.
h. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. i.
Guru  melaksanakan  segala  kebijaksanaan  pemerintah  dalam  bidang pendidikan.
24
Tujuan  kode  etik  guru  pada  dasarnya  untuk  kepentingan  anggota  dan kepentingan  organisasi  profesi  itu  sendiri.  Tetapi  secara  umum  tujuan
mengadakan kode  etik  menurut  R.  Hermawan  S  yaitu:  “untuk  menjunjung
tinggi martabat profesi, menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota,
23
Usman,  Op. cit.,  h. 19
24
Aulia.  Op. cit.,h. 7
untuk  menigkatkan  pengabdian  para  anggota  profesi,  dan  untuk meningkatkan mutu profesi dan organisasi profesi
”.
25
2. Kreatifitas Belajar Siswa