Uji F-statistik Uji bersama-sama

96 masyarakat akan bertambah. Dan artinya bahwa dengan meningkatnya kredit akan membuat jumlah uang yang beredar dalam suatu negara pun bertambah. Hubungan yang positif tersebut mengindikasikan bahwa DPK berupa deposito dan tabungan yang berhasil dihimpun oleh perbankan, akan mendorong peningkatan jumlah kredit yang disalurkan, demikian sebaliknya. Pengaruh kredit menjadi prioritas utama bank dalam pengalokasian dananya. Hal ini dikarena kan sumber dan bank berasal dari masyarakat sehingga bank harus menyalurkan kembali DPK yang berhasil dihimpun kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Hal ini sejalan dengan fungsi bank sebagai perantara keuangan financial intermediary Billy Arya Pratama, 2010 Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Billy Arya Pratama 2010, Sri Haryati 2009 yang mengemukakan bahwa DPK mempunyai yang pengaruh positif dan signifikan terhadap total kredit perbankan. Billy Arya Pratama melakukan penelitian dengan periode waktu tahun 2005-2009 dengan menggunakan metode sensus dimana keseluruhan bank umum yang terdapat dalam periode penelitian dijadikan sebagai objek penelitian, yaitu metode populasi dan sampel. Sedangkan Sri Haryati melakukan penelitian dengan periode desember 2005 sampai desember 2008, dan data di analisis menggunakan populasi perbankan di indonesia sampai 97 2009. Hasil ini mengungkapkan bahwa variabel DPK berpengaruh positif terhadap total kredit perbankan. 3. Inflasi Berdasarkan olah data yang menggunakan regresi tersebut menunjukan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan total kredit perbankan. Dimana nilai koefisiennya adalah 0.005 jika inflasi meningkat 1 maka akan meningkatkan total kredit perbankan sebesar 0.5. Inflasi miliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kredit. Artinya, apabila terjadi kenaikan Inflasi, maka jumlah Kredit yang disalurkan akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Haryati 2009 bahwa, inflasi mempunyai pengaruh terhadap posisi kredit. Pada perkembangannya inflasi mengindikasikan adanya permasalahan yang lebih mendasar dalam fenomena inflasi di indonesia, terutama hal-hal yang terkait dengan produktivitas, efisiensi, dan struktur perekonomian. Berdasarkan perkiraan IMF WEO-Januari 2011, tekanan inflasi di negara-negara maju dan berkembang pada tahun 2011 masing-masing sebesar 1.6yoy dan 6.0yoy, ke depan. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di negara-negara maju diperkirakan meningkat, walaupun masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara emerging market. Dengan kondisi tersebut kebijakan moneter di negara-negara maju secara