Jenis-Jenis Kredit Tinjauan Umum Kredit 1. Pengertian Kredit

22 proyek tersebut mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat atau mungkin bertentangan dengan nilai-nilai sosial dan agama masyarakat setempat. f. Aspek finansial Penilaian aspek keuangan ini meliputi keadaan keuangan perusahaan debitur yang akan dibiyai. Untuk melakukan penilaian keadaan keuangannya, perlu diperoleh data-data mengenai laporan keuangan, arus dana, realisasi produksi, pembelian dan penjualan. 3.Tujuan Kredit Setiap usaha dalam suatu sistem ekonomi tidak pernah lepas dari segi tujuan mencari keuntungan, dengan demikian juga dalam pemberian kredit. Namun karena didalam kredit terdapat unsur resiko, maka mencari keuntungan tersebut harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, karena dana yang dialirkan dalam bentuk kredit adalah untuk memperoleh keuntungan yang aman, sehingga pada saatnya masyarakat pinjaman dana di bank dapat memperoleh kembali simpanannya berikut bunga tanpa dikuatirkan oleh kredit macet. Selain probability dan safety bank, khususnya bank pemerintah, mengemban tugas sebagai agent of devolopment yaitu dalam hal Judisenno, 2005:167: 1. Mensukseskan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan karena dengan semakin bnayak kredit yang disalurkan oleh pihak perbankan , maka semakin baik, mengingat semakin banyaknya kredit berarti peningkatan pembangunan diberbagai sektor. 23 2. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini bank dapat membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi maupun untuk modal kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan mampu mengembangkan dan memperluas usahanya. 3. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan dapat memperluas usahanya. Keuntungan ini sangat penting bagi kelangsungan hidup bank. Jika bank terus menerus mengalami kerugian, maka kemungkinan bank tersebut akan dilikuidasi dibubarkan. Dalam prakteknya tujuan pemberian suatu kredit sebagai berikut: 1. Kredit bertujuan untuk mencari keuntungan Tujuan utama dari pemberian kredit adalah memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga yang diterima bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. 2. Kredit bertujuan untuk membantu nasabah Tujuan selajutnya atas pemberian kredit adalah membantu usaha nasabah yang memerlukan, baik dana investasi maupun dana untuk modal kerja. 3. Kredit bertujuan untuk membantu pemerintah Tujuan lainnya dari pemberian kredit adalah membantu pemerintah dalam berbagai bidang, semakin banyak kredit yang disalurkan berarti adanya kucuran dana dalam rangka meningkatkan pembangunan diberbagai sektor, terutama sektor riil. Secara garis besar keuntungan 24 yang didapat oleh pemerintah adalah bertambahnya penerimaan pajak, membuka lapangan kerja, menghemat dan meningkatkan devisa. Disamping memiliki tujuan pemberian suatu fasilitas kredit juga memiliki fungsi yang sangat luas. Fungsi kredit yang secara luas tersebut antara lain: 1. Untuk meningkatkan daya guna uang Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang. Maksudnya adalah jika uang hanya disimpan saja dirumah maka tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikan kredit, uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit. 2. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu-lintas uang Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari suatu wilayah kewilayah lainnya. Sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. 3. Untuk meningkatkan daya guna barang Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh sidebitur untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna. 4. Meningkatkan peredaran uang Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus uang disuatu wilayah kewilayah lainnya, sehingga jumlah uang berbeda dari suatu 25 wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah uang beredar. 5. Sebagai alat stabilitas ekonomi Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi. Karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan masyarakat. Kredit dapat pula membantu mengekspor barang dari dalam negeri keluar negeri sehingga dapat membantuh devisa negara. 6. Untuk meningkatkan kegairahan produksi Bagi sipenerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang modalnya terbatas. Dengan memperoleh kredit nasabah bergairah untuk dapat memperbesar atau memperluas usahanya. 7. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan Semakin banyak kredit yang diberikan dalam suatu perekonomian maka akan semakin baik terutama dalam hal meningkatkan pendapatan 8. Untuk meningkatkan hubungan internasional Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara sipenerima kredit dengan sipemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerjasama dibidang lainnya. 26

D. Tinjauan Umum Nilai Tukar 1. Pengertian Nilai Tukar

Kurs atau nilai tukar adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah nilai mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing Sukirno, 2002:87. Kurs valuta asing dapat didefinisikan juga sebagai nilai seunit valuta mata uang asing apabila ditukarkan dengan mata uang dalam negeri Sukirno, 2000:197. Kurs atau valuta asing merupakan perbandingan nilai atau harga antara dua mata uang yang berbeda Nopirin, 1990:163. Uang merupakan alat tukar yang dapat diterima secara umum, namun dapat menjadi persoalan yang lebih rumit jika menyangkut urusan di luar batas negara, karena uang suatu negara belum tentu diakui dinegara lain, maka harus dikonversikan dahulu kepada mata uang negara tujuan. Pada umumnya perdagangan antar negara dapat berlangsung jika dimungkinkan menukar mata uang suatu negara menjadi mata uang negara lain. Nilai tukar atau kurs satu mata uang terhadap mata uang lainnya merupakan bagian dari proses valuta asing. Kenaikan harga valuta asing disebut depresiasi atas mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih mahal, ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri merosot. Turunnya harga valuta asing disebut apresiasi mata uang dalam negeri. Mata uang asing menjadi lebih murah, ini berarti nilai relatif mata uang dalam negeri meningkat. Perubahan nilai tukar valuta 27 asing disebabkan karena adanya perubahan permintaan atau penawaran dalam bursa valuta asing hukum penawaran dan permintaan. Perubahan karena adanya permintaan dan penawaran ini dapat disebabkan oleh ekspor- impor, aliran modal luar negeri dan lain-lain.

2. Sistem Kurs Valuta Asing

Ada beberapa sistem kurs mata uang yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu Kuncoro, 2001:26:

A. Sistem Kurs Mengambang

floating exchange rate Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu: 1 Mengambang bebas murni Dimana kurs uang ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan pemerintah. Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate, di dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena otoritas moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau memanipulasi kurs. 2 Mengambang terkendali managed or dirty floating exchange rate Dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya dibutuhkan karena otoritas moneter tidak perlu membeli atau menjual valas untuk mempengaruhi pergerakan kurs. 28

B. Sistem Kurs Tertambat

pegged exchange rate Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama “Menambatkan” ke suatu mata uang berarti nilai mata uang tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya. Jadi sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak mengalami fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.

C. Sistem Kurs tertambat Merangkak

crawling pegs Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan dalam nilai mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk bergerak menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu. Keuntungan utama sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama dibanding sistem kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan- kejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang tiba-tiba tajam.

D. Sistem Sekeranjang Mata Uang

basket of currencies Banyak negara terutama negara sedang berkembang menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang. Keuntungan dari sistem iniadalah menawarkan stabilitas mata uang suatu negara karena pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang mata uang. 29 Seleksi mata uang yang dimasukkan “keranjang” umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai perdagangan negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang berbeda tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang yang berbeda dengan bobot yang berbeda.

E. Sistem Kurs Tetap

fixed exchange rate Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs tertentu atas nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui untuk menjual atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi dalam batas yang sangat sempit. Kurs valuta asing adalah kurs mata uang asing menunjukkan harga atau nilai mata uang suatu negara dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Kurs valuta asing dapat juga didefiniskan sebagai jumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan, untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

3. Macam-Macam Nilai Tukar

Menurut Mankiw 2000:125, macam-macam nilai tukar dapat dibedakan menjadi dua macam: 1. Nilai tukar nominal nominal exchange rate Nilai tukar nominal adalah nilai atau uang tarif dimana seseorang dapat memperdagangkan mata uang suatu negara dengan mata uang 30 lainnya. Contohnya jika nilai tukar Rp 8000 untuk setiap satu dolar amerika serikat, maka jika anda memberikan kepada petugas bank 1 adalah anda akan memperoleh Rp 8000. Nilai tukar ini selalu dapat dinyatakan dengan dua cara, atau secara timbal balik. Jika nilai tukar dolar terhadap rupiah adalah 1 = Rp 8000. Itu artinya kurs rupiah terhadap dolar adalah Rp 1 = 18000 dolar. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar meningkat artinya peningkatan tersebut disebut dengan apresiasi. Sedangkan jika nilai tukar rupiah terhadap dolar mengalami penurunan itu disebut depresiasi. 2. Nilai tukar riil real exchange rate Nilai tukar riil adalah tingkatan dimana seseorang dapat memperdagangkan barang atau jasa dari suatu negara dengan barang dan jasa di negara lainnya. Sebagai contoh seseorang berbelanja dan mendapati bahwa harga suatu krat minuman ringan yang dibuat di negara lain adalah dua kali harga minuman sejenis buatan lokal. Berdasarkan perbandingan harga tersebut, kita kemudian dapat mengatakan bahwa nilai tukar riil adalah setengah krat minuman ringan impor tersebut persatu krat minuman ringan lokal. Nilai tukar riil tersebut dinyatakan sebagai unit-unit barang asing perunit dari barang domestik. Menurut Mankiw 2000:329, formula untuk Perhitungan nilai tukar riil dengan cara sebagai berikut: Nilai t ukar riil : Nilai t ukar nominal x harga domest ik Harga luar negeri