Uji t-statistik uji parsial
94 Peningkatan nilai tukar secara umum mengalami penguatan
terhadap dolar disertai pergerakan yang lebih stabil dibandingkan tahun sebelumnya, perkembangan tersebut dipengaruhi oleh kondisi
fundamental makro ekonomi yang membaik, daya tarik investasi keuangan di dalam negeri yang terjaga, serta perkembangan ekonomi
global yang relatif lebih kondusif. Dengan kebijakan moneter dan fiskal yang dijalankan secara konsisten dan berhati-hati Laporan
Tahunan Perekonomian Indonesia, 2007. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Haryati
2009. Nilai tukar mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kredit yang diberikan, hal ini terjadi karena struktur ekonomi
yang mempengaruhi pertumbuhan kredit pada kelompok bank tersebut berbeda. Dengan demikian meskipun di indonesia mengalami dampak
krisis keuangan global, variabel makro ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap
kredit perbankan 2. Dana Pihak Ketiga DPK
Berdasarkan hasil olah data yang menggunakan regresi tersebut menunjukan bahwa nilai tukar berpengaruh positif dan signifikan
terhadap total kredit perbankan. Dimana nilai koefisiennya adalah 0.440127. jika Dana Pihak Ketiga DPK meningkat 1 maka akan
meningkatkan total kredit perbankan sebesar 44.01.
95 Dalam perkembangannya Dana Pihak Ketiga DPK selalu
mengalami peningakatan. Peningkatan yang terendah dari tahun 2007 hingga 2011 adalah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 1.363.063
Milyar. Karena pada tahun tersebut pelayanan perbankan kepada masyarakat sedang mengalami penambahan jumlah kantor bank.
Semakin berkembangnya perekonomian di berbagai daerah dan tingginya persaingan untuk menarik nasabah mendorong bank untuk
lebih meningkatkan
dan melengkapi
pelayanannya kepada
masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan meningkatkan jumlah jaringan kantor pelayanan sehingga dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat Laporan Tahunan Perekonomian Indonesia, 2007.
Hasil regresi tersebut sesuai dengan teori bahwa kredit memiliki pengaruh yang positif. Hal dijelaskan bahwa semakin tinggi Dana
Pihak Ketiga DPK yang diberikan kepada masyarakat akan menambah jumlah total kredit perbankan. Sebaliknya, jika Dana Pihak
Ketiga yang diberikan kepada masyarakat berkurang maka akan mengurangi total kredit perbankan. Semenjak pasca krisis yang
menimpa Indonesia tahun 19971998 sampai 2010, industri perbankan berperan positif dalam mendorong perekonomian. Fungsi intermediasi
perbankan dapat berjalan dengan baik terlihat dengan peningkatan total kredit tiap tahunnya. Peningkatan kredit yang disalurkan kepada
masyarakat tersebut membuat jumlah uang yang dipegang oleh
96 masyarakat akan bertambah. Dan artinya bahwa dengan meningkatnya
kredit akan membuat jumlah uang yang beredar dalam suatu negara pun bertambah.
Hubungan yang positif tersebut mengindikasikan bahwa DPK berupa deposito dan tabungan yang berhasil dihimpun oleh perbankan,
akan mendorong peningkatan jumlah kredit yang disalurkan, demikian sebaliknya. Pengaruh kredit menjadi prioritas utama bank dalam
pengalokasian dananya. Hal ini dikarena kan sumber dan bank berasal dari masyarakat sehingga bank harus menyalurkan kembali DPK yang
berhasil dihimpun kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Hal ini sejalan dengan fungsi bank sebagai perantara keuangan financial
intermediary Billy Arya Pratama, 2010
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Billy Arya Pratama 2010, Sri Haryati 2009 yang mengemukakan
bahwa DPK mempunyai yang pengaruh positif dan signifikan terhadap total kredit perbankan. Billy Arya Pratama melakukan
penelitian dengan periode waktu tahun 2005-2009 dengan menggunakan metode sensus dimana keseluruhan bank umum yang
terdapat dalam periode penelitian dijadikan sebagai objek penelitian, yaitu metode populasi dan sampel. Sedangkan Sri Haryati melakukan
penelitian dengan periode desember 2005 sampai desember 2008, dan data di analisis menggunakan populasi perbankan di indonesia sampai