97 2009. Hasil ini mengungkapkan bahwa variabel DPK berpengaruh
positif terhadap total kredit perbankan. 3. Inflasi
Berdasarkan olah data yang menggunakan regresi tersebut menunjukan bahwa inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pertumbuhan total kredit perbankan. Dimana nilai koefisiennya adalah 0.005 jika inflasi meningkat 1 maka akan meningkatkan total kredit
perbankan sebesar 0.5. Inflasi miliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kredit.
Artinya, apabila terjadi kenaikan Inflasi, maka jumlah Kredit yang disalurkan akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Haryati 2009 bahwa, inflasi mempunyai pengaruh terhadap posisi kredit.
Pada perkembangannya
inflasi mengindikasikan
adanya permasalahan yang lebih mendasar dalam fenomena inflasi di
indonesia, terutama hal-hal yang terkait dengan produktivitas, efisiensi, dan struktur perekonomian. Berdasarkan perkiraan IMF
WEO-Januari 2011, tekanan inflasi di negara-negara maju dan berkembang pada tahun 2011 masing-masing sebesar 1.6yoy dan
6.0yoy, ke depan. Pertumbuhan ekonomi dan tingkat inflasi di negara-negara maju diperkirakan meningkat, walaupun masih lebih
rendah dibandingkan dengan negara-negara emerging market. Dengan kondisi tersebut kebijakan moneter di negara-negara maju secara
98 umum diperkirakan masih akan tetap longgar dengan beberapa negara
maju mulai melakukan pengetatan. Di sisi lain, negara-negara emerging markets
diperkirakan masih akan melakukan kebijakan yang lebih ketat Laporan Tahunan Perekonomian Indonesia, 2011.
Menurut Bank Indonesia 2007 kenaikan inflasi akan direspon oleh Bank Indonesia dengan menaikkan suku bunga SBI, hal ini juga
menyebabkan kenaikan suku bunga perbankan baik suku bunga DPK maupun kredit. Kenaikan suku bunga DPK mengakibatkan naiknya
DPK sehingga menyebabkan likuiditas perbankan meningkat. Peningkatan likuiditas ini berarti inflasi miliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap Kredit. Artinya, apabila terjadi kenaikan Inflasi, maka jumlah Kredit yang disalurkan oleh Bank Umum juga
akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Peningkatan likuiditas ini berarti meningkatkan kemampuan
perbankan untuk menyalurkan kredit dengan kata lain meningkatkan kapasitas kredit atau penawaran kredit kepada masyarakat. Dalam
prakteknya, setiap bank mempunyai target kredit yang harus disalurkan untuk suatu periode tertentu, maka bank akan melakukan
strategi penawaran kredit sampai mencapai target yang diinginkannya. Hal inilah yang menyebabkan inflasi berpengaruh positif terhadap
kredit.
99
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan dari penelitian yang
dilakukannya tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian secara simultan dengan menggunakan uji F
menunjukkan bahwa variabel independen nilai tukar, DPK, dan inflasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen total
kredit perbankan. Dimana nilai adjusted R Square sebesar 0.43, berarti variabel nilai tukar, DPK, dan inflasi secara simultan mempengaruhi total
kredit perbankan sebesar 43. 2. Berdasarkan pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi total kredit perbankan di indonesia dapat disimpulkan bahwa variabel nilai tukar berpengaruh signifikan dan positif
terhadap total kredit perbankan di Indonesia. Dimana nilai koefisiennya adalah 0.091737. Jika penguatan nilai tukar 1 maka akan menambah total
kredit perbankan sebesar 9.17. 3. Berdasarkan pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t terhadap
faktor-faktor yang mempengaruhi total kredit perbankan di indonesia dapat disimpulkan bahwa variabel DPK berpengaruh signifikan dan positif
100 terhadap total kredit perbankan di Indonesia. Dimana nilai koefisiennya
adalah 0.440127. Jika peningkatan dpk 1 maka akan menambah total kredit perbankan sebesar 44.01.
4. Berdasarkan pengujian secara parsial dengan menggunakan uji t terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi total kredit perbankan di indonesia dapat
disimpulkan bahwa variabel inflasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap total kredit perbankan di Indonesia. Dimana nilai koefisiennya
adalah 0.005473. jika peningkatan inflasi 1 maka akan menambah total kredit perbankan sebesar 0.5.
B. Implikasi
1. Untuk menjaga total kredit di Indonesia agar tetap stabil pemerintah harus mengupayakan kebijakan-kebijakan moneter yang ketat untuk menjaga
stabilitas ekonomi makro yang sering kali terjadi gejolak krisis internasional. Dengan demikian perkembangan kredit perbankan akan diimbangi dengan
kebijakan-kebijakan moneter yang stabil, sehingga mengurangi tekanan dari gejolak ekonomi internasional.
2. Untuk menjaga besarnya tekanan meningkatnya depresiasi nilai tukar rupiah yang dapat menggangu kestabilan makro ekonomi. Bank indonesia
diharapkan mengambil kebijakan terkait dengan stabilitas nilai tukar. Hal ini memberikan implikasi teoritis bahwa secara empiris temuan ini semakin
memperkuat teori menguatnya kurs mata uang suatu negara memberikan sinyal positif bagi perekonomian negara tersebut.
Dan hasil ini
101 mengimplikasikan bahwa pemerintah harus selalu mengambil langkah
strategis untuk memperkuat tingkat kurs mata uang di negara Indonesia ini. Apabila menurunnya rupiah akan menurunkan volume kredit di indonesia.
kredit perbankan di indonesia, pihak perbankan harus memperhatikan tingkat suku bunga kredit yang akan diberikan, meningkatkan pelayanan dan mampu
bersaing secara kompetitif sesuai dengan ketetapan yang telah dibuat oleh Bank Indonesia. Apabila pihak perbankan mampu memberikan suku bunga
kredit yang lebih rendah tanpa merugikan pihak bank itu sendiri, maka kredit yang disalurkan tiap tahunnya akan terus meningkat sehingga dapat
membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memacu pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang positif.
3. Untuk DPK perbankan dituntut agar mampu memiliki inovasi-inovasi dan kreatif
dalam menciptakan produk-produk baru yang akan dijual ke masarakat, agar
masyarakat tertarik untuk meyimpan dananya di bank. Produk tersebut berupa tabungan, giro dan deposito yang di keluarkan oleh
masing-masing bank yang bersaing secara kompetitif. Hal ini harus dilakukan agar tidak kalah bersaing dengan lembaga keuangan lain seperti Koperasi,
LPD, dan BPR yang memiliki prosedur kredit yang lebih mudah. Agar dapat menjaga kecercayaan dari masyarakat akan berdampak meningkatnya Dana
Pihak Ketiga DPK yang akan berpengaruh positif dan signifikan terhadap total kredit pada bank-bank umum.
102 4. Melihat pentingnya inflasi yang dapat menentukan keputusan masyarakat
dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan membuat perekonomian semakin menurun. Oleh karena itu, pemerintah harus
dapat mengatur tingkat inflasi melalui kebijakan Inflation targeting Framework ITF
, menstabilkan tingkat suku bunga agar inflasi tidak melonjak tinggi.
5. Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain adanya krisis global pada waktu periode pengamatan yang mengkhawatirkan akan mempengaruhi
hasil penelitian, dan hasil penelitian membuktikan bahwa dari ketiga variabel moneter yang di uji, hanya variabel nilai tukar dan dpk yang berpengaruh
terhadap total kredit perbankan di Indonesia. Untuk meningkatkan volume kredit perbankan Bank Indonesia harus meningkatkan kualitas dan kuantitas
perbankan agar semakin membaik.
103
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Imam.2009. Analisis Anamoli Pasar Efisien pada Bursa Efek Indonesia. Skripsi FEIS UIN
Amidu Mohammed, Simon K. Harvey. 2006. The Impact of Monetary Policy on Banks Credit in Ghana.
Journal Banking of Ghana Apostolou, Nicholas dan grumbley. 2003. Seri Bisnis Barron : Memahami
Laporan dan Berita Keuangan. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia Arma Billy, Pratama . 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Tahun 2005 - 2009
. Arifiany, Rahmawati. 2005. Analisa Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi
Kredit Perbankan Studi Kasus Pada Bank Umum Di DATI II Malang. Universitas Diponogoro Semarang.
Arthesa, Adhe dan Hendiman, Edia. 2004. Bank dan Lembaga Keuangan bukan Bank
. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia Bank Indonesia, 2007-2011. Laporan Bank Indonesia 2007-2011
Bank Indonesia, 2007-2011. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia 2007- 2011
Case dan Fair. 2004. Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, ed-5. Jakarta: PT Indeks Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finasial dan Lembaga-Lemabaga Finasial.
Jakarta : PT Bumi Aksara Ditria Yoda, Jenni Vivian, dan Indra Widjaja. Pengaruh Tingkat Suku Bunga,
Nilai Tukar Rupiah dan Jumlah Ekspor Terhadap Tingkat Kredit Perbankan.
Journal of Applied Finance and Accounting Vol. 1 No.1 November 2008:166-192.
Dominic, Salvator. 1997. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga