Macam-Macam Nilai Tukar Sistem Kurs Tetap

33

5. Perubahan Nilai Kurs

Kurs yang ditentukan oleh pasar bebas dapat mengalami dua bentuk perubahan, yaitu perubahan kurs atas efek perubahan permintaan dan perubahan kurs atas efek perubahan penawaran Gregori menkiew, 2000:400-401.

1. Perubahan kurs atas efek kenaikan permintaan

Gambar 2.1. Kurva kenaikan permintaan kurs Dalam gambar 2.1 diatas dimisalkan bahwa pada mulanya permintaan keatas dolar adalah D dan penawaran keatas dolar adalah S. Maka kurs pertukaran adalah satu dolar sama dengan 1500 rupiah dan kuantitas dolar yang dijual belikan adalah Q 1 . Dari akibat suatu kenaikan dalam permintaan keatas dolar, kurva permintaan dolar bergerak dari D ke D 1 . Kurva yang baru ini menaikkan harga dolar dari 1500 rupiah setiap unit menjadi 2000 rupiah perunit dan menambahkan kuantitas valuta dolar yang diperjual-belikan dalam pasar valuta asing dari Q1 menjadi Q2. Harga dolar 2000 1500 D D S Q1 Q2 34 Harga dolar

2. Perubahan kurs atas efek perubahan penawaran

Gambar 2.2 Kurva perubahan penawaran kurs Dari gambar 2.2 diatas yang ditunjukkan adalah perubahan penawaran. Kurva S dan D menggambarkan penawaran dan permintaan uang dolar yang pada mulanya wujud. Sesudahnya penawaran bertambah dari S menjadi S1 sebagai akibat kurs pertukaran untuk setiap dolar turun dari 2000 rupiah menjadi 1500 rupiah, dan kuantitas mata uang dolar dan diperjual-belikan bertambah dari Q1 menjadi Q2

6. Teori Paritas daya beli Purchasing Power Parity Theory

Satu teori terkenal mengenai bagaimana kurs ditentukan adalah teori paritas daya beli purchasing power parity-PPP. Teori ini menyatakan bahwa kurs antara dua mata uang akan melakukan penyesuaian yang mencerminkan perubahan tingkat harga dari kedua negara Mishkin, 2008:112-113. Teori paritas daya beli merumuskan bahwa kurs antara dua mata uang adalah identik dengan rasio dari tingkat harga umum dari kedua negara yang 2000 1500 Q1 Q2 D S S1 35 bersangkutan. Artinya, penurunan daya beli mata uang domestik akan diiringi dengan depresiasi mata uangnya secara proporsional dalam pasar valas. Menurut teori ini, pasar valas berada pada kondisi keseimbangan apabila semua deposito atau simpanan dalam berbagai valas menawarkan tingkat imbalan yang sama. Kondisi dimana tingkat imbalan yang semua simpanan dalam berbagai valas sama disebut kondisi paritas suku bunga interesty parity. Dengan kata lain, segenap simpanan valas menawarkan tingkat imbalan resiko kurs, dan kemungkinan perubahan kurs secara keseluruhan setara sehingga prospek keuntungan ataupun daya tarik atas aset-aset tersebut besar. Kenaikan suku bunga dari simpanan suatu mata uang domestik menyebabkan mata uang domestiknya tersebut mengalami depresiasi terhadap mata uang asing, dengan asumsi kondisi yang lainnya tetap perkiraan kurs dimasa datang tidak berubah. Namun demikian, asumsi yang digunakan tersebut dalam kenyataannya sangat tidak realistis sebab perubahan suku bunga senantiasa disertai dengan perubahan kurs dimasa yang akan datang. Domonic,1997 pada Gandha, 2011:33-34.

E. Dana Pihak Ketiga DPK 1. Pengertian Dana Pihak Ketiga DPK

Dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito. Berdasarkan UU No.10 tahun 1998, dapat dikatakan bahwa besarnya penyaluran kredit bergantung kepada besarnya dana pihak ketiga