56
I. Keterkaitan antar variabel 1. Nilai tukar dengan total kredit perbankan
Menurut Krugman dan Obstfeld 2005, kurs adalah harga satu mata uang lainnya. Kurs merupakan salah satu harga yang terpenting dalam
perekonomian terbuka mengingat pengaruh-pengaruhnya yang demikian besar bagi neraca transaksi berjalan maupun variabel makro ekonomi yang
lainnya. Oleh karena itu pada kurs, yakni harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya juga merupakan sebuah harga aktiva atau harga aset
asset price, prinsip-prinsip pengaturan harga-harga aset lainnya juga berlaku.
Kredit modal kerja yang diikuti konsumsi mengalami dampak yang signifikan saat terjadi volatilitas kurs, ini mengindikasikan bahwa bahan
baku produksi masih banyak bergantung pada komponen impor, sehingga produksi yang semakin bergantung kepada komponen impor akan
mengalami dampak pergerakan kurs kedua hal ini dapat berhubungan karena bila saja kurs bergerak naik dan suatu produksi sangat bergantung
pada bahan baku impor maka bisa saja produksi berhenti dilakukan yang menyebabkan juga tidak adanya peminjaman modal kerja. Yoda, 2008.
Terjadinya pemberhentian yang berujung pada tidak adanya peminjaman modal kerja maka, secara langsung akan mempengaruhi volume dari kredit
yang dikeluarkan oleh bank-bank umum. Sebaliknya jika produksi menggunakan bahan baku dari dalam negeri
maka terapresiasinya rupiah akan mengakibatkan murahnya produksi dan
57 hal ini merangsang para pemilik perusahaan untuk melakukan ekspansi yang
akan mengajukan peminjaman kepada bank-bank umum dan mengakibatkan kenaikan total kredit
2. Dana pihak ketiga dengan total kredit perbankan
Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dana pihak ketiga merupaka sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank
Dendawijaya, 2005. Kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada
masyarakat yang membutuhkannya, dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit Kasmir, 2008.
Dan salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit
surplus dengan unit defisit dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali
kepada masyarakat dalam bentuk kredit Siamat, 2005 Banyaknya simpanan dana pihak ketiga yang berupa deposito,
tabungan, dan giro. Semakin banyak dana yang dihimpun maka pihak bank cenderung menurunkan tingkat suku bunga pinjamannya sehingga
permintaan akan kredit meningkat. Demikian pula sebaliknya semakin sedikit dana pihak ketiga yang dapat dihimpun, maka pihak bank akan
cenderung menaikan tingkat suku bunga pinjamannya sehingga permintaan terhadap kredit menjadi menurun.
58
3. Inflasi dengan total kredit perbankan
Inflasi merupakan perubahan harga yang cenderung meningkat, tanpa diimbangi perubahan daya beli masyarakat yang meningkat. Dalam
kenyataannya jarang terjadi suatu kondisi, dimana inflasi yang tinggi menyebabkan hasil output tertentu, sehingga tingkat output berubah dari
waktu ke waktu mengikuti perubahan laju inflasi yang diperkirakan, bisa saja terjadi kondisi, bahwa kenaikan inflasi yang tinggi bahkan menurunkan
tingkat output tertentu. Ni Nyoman, 2008 Pergerakan tingkat inflasi yang terjadi di indonesia sedikit banyak
mempengaruhi sektor-sektor sekonomi baik di sektor mikro maupun makro namun tingkat inflasi secara langsung mempengaruhi penyaluran kredit
perbankan. Dari sudut pandang berbeda inflasi berhubungan erat dengan suku bunga dan akan membuat para investor mengalihkan uangnya
ketabungan karena memberikan tingkat pengembalian hasil yang tinggi dan beresiko rendah Darmawi, 2006. Hal ini menyebabkan permintaan akan
kredit menjadi menurun.
J. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori moneter, kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui bank sentral guna mengatur penawaran
uang. Yang manjadi alat kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral diantaranya adalah melalui dpk, nilai tukar, dan inflasi. Sehingga diduga
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kredit perbankan. Ditambah penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa diperekonomian yang terbuka,
59 yang menjadi pengaruh terhadap kredit perbankan yaitu dpk, nilai tukar dan
inflasi sehingga memberikan gambaran bahwa dpk dan nilai tukar diduga memiliki hubungan yang signifikan terhadap kredit perbankan. Oleh karena itu,
dan didukung oleh landasan teori dan latar belakang serta penelitian sebelumnya, maka dapat disusun suatu hipotesis yang merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan penelitian ini adalah : 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tukar terhadap total kredit
perbankan. 2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara dpk terhadap total kredit
perbankan. 3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara inflasi terhadap total kredit
perbankan. 4. Terdapat pengaruh yang signifikan antara nilai tukar rupiah, dpk, dan
inflasi terhadap total kredit perbankan.
60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini, variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri dari satu variabel terikat dependent yaitu total kredit perbankan dan tiga variabel bebas
independent yaitu nilai tukar, dpk, dan inflasi. Sehingga yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah total kredit perbankan, nilai tukar, dpk, dan
inflasi di negara Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah datanilai tukar mata uang,
dana pihak ketigaDPK dan inflasi dari tahun 2007 hingga 2011berdasarkan ketetapan Bank Indonesia BI.
B.MetodePenentuan Sampel
Penelitian ini dibatasi untuk melihat pengaruh tiga variable terhadap Total Kredit Perbankan di Indonesia.Variabel-variabel tersebut yaitu Nilai Tukar,
DPK,dan Inflasi. Metode sampel yang digunakan adalah metode penelitian historis yang bersifat Kausal-Distributif, artinya penelitian yang dilakukan untuk
menganalisis suatu keadaan yang telah lalu dan menunjukkan arah hubungan antar variabel. Pengumpulan datanya yaitu berupa data sekunder yang diperoleh dari
Laporan Statistik
Perbankan Indonesia
da n Lapo ran P er eko nom ian In don esia di Ba nk Indonesi a dengan data perbulan selama periode waktu
2007 sampai 2011. Kemudian setelah data tersebut diperoleh tahap selanjutnya