Metode Penelitian Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data

b. Observasi Instrumen ini mencari data yang valid yang hendak diteliti di lokasi penelitian yaitu mengamati karakteristik fisik serta sosial Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, keadaan sekolah, biaya transportasi, keadaan dan situasi jalan, serta data-data lain yang mendukung lainnya. Instrumen pengumpulan data melalui observasi ini adalah alat pemotret untuk memotret lokasi sekolah, keadan dan situasi jalan dan tabel-tabel blangko untuk mengisi data biaya transportasi. Beberapa variabel dan sub variabel yang akan diamati, yaitu: 1. Sebaran lokasi sekolah Mengamati kuantitas penduduk, daya tampung, lokasi sekolah : 1.1 Identifikasi keberadaan sekolah dengan kedekatan pemukiman penduduk. 1.2 Menjelaskan kondisi lalu lintas pada rentang waktu berangkat sekolah dan pulang sekolah. 1.3 Identifikasi potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa. 2. Aksesibilitas pendidikan Mengamati aksesibilitas fisik. 2.1 Mengamati fasilitas sekolah yang tersedia. 2.2 Indentifikasi kemudahan pelayanan terhadap siswa. 2.3 Mendeskripsikan keadaan fisik jalanan. c. Dokumentasi Instrumen dalam penelitian ini mengumpulkan dan menelaah data- data yang diperoleh dari literatur-literatur yang melandasi dan mendukung penelitian, baik secara langsung maupun mengakses internet, kegiatan tersebut merupakan langkah awal penelitian. Pengumpulan data yang bersumber dari data sekunder yaitu data penduduk dari Badan Pusat Statistik dalam Angka Tangerang Selatan, profil kecamatan, data siswa yang berupa jumlah siswa dan alamat siswa di empat SMP Negeri Kecamatan Ciputat Timur melalui tata usaha sekolah, data pendidikan dari dinas pendidikan Kota Tangerang Selatan, penerimaan siswa baru tahun 20132014, data-data dari penelitian sebelumnya, serta peta tata ruang Kota Tangerang Selatan.

D. Pengecekan Keabsahan Data

Data yang telah dikumpulkan dari penelitian ini dilakukan suatu proses pengecekan kebasahan data. Menurut Sugiyono bahwa “temuan atau data dapat dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian”. 7 Lexy J. Moleong menguraikan bahwa terdapat empat kriteria dalam penelitian kualitatif yang digunakan untuk mengukur keabsahan data, yaitu “derajat kepercayaan credibility, keteralihan Transferbility, kebergantungan depanbility, dan kepastian Confirmbility ”. 8 Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data penelitian dengan kriteria Credibility dan Transferbility. Keabsahan data dalam penelitian ini untuk mengukur kredibilitas, digunakan teknik trianggulasi. Haris Herdiansyah munguraikan bahwa trianggulasi adalah “penggunaan dua atau lebih sumber untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang suatu fenomena yang akan diteliti ”. 9 Dalam hal ini peneliti menggunakan dua metode trianggulasi, yakni pertama “trianggulasi teknik, dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Kedua, trianggulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa peroleh”. 10 Dalam hal ini, peneliti menggunakan ketiga instrumen pengumpulan data dokumentasi, wawancara dan observasi sebagai penguji trianggulasi metodenya. Dengan 7 Ibid., h. 268-269. 8 Lexy J. Moleong, op.cit., h.324. 9 Haris Herdiansyah, Metodelogi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: Salema Humanika, 2012, h. 201. 10 Sugiyono, op.cit., h.274. demikian, proses ini akan menghasilkan penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya.

E. Analisis Data

Analisis data adalah mengurai dan mengolah data mentah menjadi data yang dapat ditafsirkan dan dipahami secara lebih spesifik dan diakui dalam suatu perspektif ilmiah yang sama sehingga tidak bias atau menimbulkan pespektif yang berbeda-beda. 11 Menurut Miles dan Huberman dalam Haris bahwa analisis data model interaktif terdiri atas empat tahapan, yaitu “pengumpulan data, reduksi data, display data dan penerikan kesimpulan”. 12 Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yang dipaparkan oleh Miles dan Huberman dalam Haris Herdiansyah. Analisis data dimulai sejak pengumpulan data di lapangan, kemudian data yang terkumpul baik di periksa kembali dan dikategorikan yang sesuai dengan landasan teori yang digunakan. Tahap reduksi data, melakukan penggabungan segala bentuk data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang diubah dalam bentuk tulisan. Proses reduksi data, maka tahap selanjutnya display data, peneliti menyajikan data berdasarkan instrument pengumpulan data dalam bentuk tulisan. Tahap akhir, yaitu kesimpulan dengan mengarah kepada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya. Tahapan analisa dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Tahap-tahap analisis saling berkaitan selama dan sesudah berjalanya pengumpulan data. 11 Haris Herdiansyah, op.cit., h. 158. 12 Ibid., h.164.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Latar Penelitian

1. Gambaran Umum Kecamatan Ciputat Timur Kecamatan Ciputat Timur adalah wilayah administrasi di Indonesia di bawah kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Kecamatan Ciputat Timur terletak di bagian Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Keberadaan Kecamatan Ciputat Timur berdasarkan sejarah terbentuknya merupakan wilayah tidak bisa dilepaskan dari keberadaan dan pemekaran Kecamatan Ciputat, Pemerintah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Jumlah penduduk yang semakin meningkat diringi dengan berkembangnya berbagai macam aspek kebutuhan hidup di berbagai sektor dan meningkatanya aktivitas penduduk timbul fenomena permasalahan kependudukan terkait dengan pengelolaan dan penataan ruang aktifitas penduduk, kemacetan lalu lintas, limbah sampah dan banyak penduduk yang belum mendapatkan pelayanan yang optimal terutama dalam rentang jarak pelayanan administrasi dalam sebuah wilayah yang bernama Kabupaten Tangerang. Sehingga akhirnya Bupati Tangerang pada tanggal 10 April 2007, meresmikan terbentuknya Kecamatan Ciputat Timur bersamaan dengan terbentuknya Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Setu, melalui Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 3 Tahun 2007 1 . Dengan demikian keberadaan Kecamatan Ciputat Timur berada dalam wilayah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kota Tangerang Selatan merupakan daerah yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 tahun 2008 tertanggal 26 November 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten. Sejak tanggal 26 November 2008 Kecamatan Ciputat Timur berada dalam wilayah Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten sebagai wilayah dari hasil pemekaran 1 Profil kecamatan Ciputat Timur, Tinjauan Umum Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Ciputat Timur, 2012, h.3. 41 Kecamatan Ciputat. 2 Dengan demikian luas wilayah Kecamatan Ciputat Timur, yaitu 15,43 km 2 atau sebesar 10,6 persen dari luas wilayah dan berjarak 12 Km dari pusat kantor pemerintahan Kota Tangerang Selatan yang tepatnya di Kecamatan Pamulang sebagai kantor pemerintahan Kota Tangerang Selatan. 3 Keberadaan kecamatan yang terletak di bagian Timur kota Tangerang Selatan yang terdiri dari enam kelurahan, yaitu kelurahan Pisangan, Cirendeuu, Cempaka Putih, Rempoa, Rengas, dan Pondok Ranji diharapkan berfungsi sebagai sentral pelayanan masyarakat, yang terdiri dari beberapa aspek diantaranya pelayanan adminitrasi kependudukaan, penyediaan dan pemeliharaan fasilitas umum diantaaranya, yaitu fasilitas kesehatan, dan pendidikan. Kemudian, berfungsi memperpendek rentang pelayanan dan meningkatkan pelayanan secara optimal kepada masyarakat. Sebagai sentral pelayanan masyarakat, Kecamatan Ciputat Timur memliki visi sebagai berikut “Terwujudnya Instansi Pemerintahan Yang Profesional Dalam Mewujudkan Pembangunan Masyarakat Yang Partisipatif, dan Berwawasan Lingkungan ”. 4 Visi Kecamatan Ciputat Timur tersebut merupakan suatu usaha agar dapat tercapainya kebutuhan masyarakat dalam pemberian pelayanan yang optimal dan partispasi masyarakat dalam setiap pembangunan. Usaha mewujudkan instansi pemerintahan yang profesional agar masyarakat mendapatakan pelayanan secara optimal tercantum dalam penjabaran dari visi Kecamatan Ciputat Timur yaitu misi menerapkan standar pelayanan minimal sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selain itu juga, Kecamatan Ciputat Timur memperhatikan interaksi ruang antara manusia dengan lingkungan yaitu berorientasi pembangunan yang berwawasan lingkungan usaha tersebut tercantum di dalam misi Kecamatan Ciputat Timur, yaitu menerapkan pola dan mekanisme pemanfaatan ruang yang sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. . 2 Powerpoint Profil Kecamatan Ciputat Timur, Dasar Hukum, Ciputat Timur: 2013, h.3. 3 Kecamatan Ciputat Timur Dalam Angka, Ciputat Timur District in Figure 2012, BPS Tangerang Selatan, h. xi 4 Profil Kecamatan Ciputat Timur, loc.cit, h.3.