C. Analisis Sebaran Lokasi SMP Negeri Kaitannya Dengan
Aksesibilitas Mendapatkan Pendidikan Di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten
1. Beberapa Faktor Sebaran Lokasi SMP Negeri
Memperhatikan realita saat ini, sebaran SMP Negeri kaitannya dengan aksesibilitas mendapatkan pendidikan di wilayah Kecamatan Ciputat Timur,
bahwa sebaran lokasi SMP Negeri berpola gerombol cluster pattern, maka sebaran lokasi SMP Negeri dianalisa sebagai berikut:
1.1. Ditinjau dari Kuantitas Penduduk
Penduduk merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan penduduk dapat berupa pendidik yaitu
peserta didik atau siswa dan guru atau dosen. Peserta didik atau siswa sebagai konsumen yang mendapatkan pelayanan pendidikan. Banyak atau sedikitnya para
siswa sebagai konsumen yang bertempat tinggal pada suatu wilayah, akan disesuaikan terhadap banyaknya unit sekolah. Dengan demikian kuantitas
penduduk suatu wilayah erat kaitannya dengan sebaran lokasi sekolah untuk mendapatkan pendidikan. Pada jenjang pendidikan SMP dengan melihat
banyaknya penduduk usia 13-15 tahun sebagai konsumen pendidikan maka dapat diketahui jumlah minimal unit sekolah menengah pertama negeri yang dibutuhkan
untuk saat ini. Penelitian ini berdasarkan standar sarana dan prasarana pendidikan
tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 batas maksimum jumlah penduduk yang dilayani, dan area pelayanan fasilitas
satuan pendidikan SMP dan MTS. Menurut standar ini satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000
jiwa dilayani oleh satu SMPMTs. Hal yang sama juga diuraikan dalam teori lokasi yang terkait dengan ambang batas penduduk suatu lokasi terhadap
pelayanan yang optimal. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dapat diketahui jumlah SMP Negeri yang dibutuhkan untuk Kecamatan Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan. Menurut data dari Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, sampai tahun 2013, telah memiliki sebanyak 4 unit SMP Negeri di Kecamatan
Ciputat Timur. Jumlah SMP Negeri dapat tersebar untuk memenuhi kebutuhan 8.392 jiwa penduduk akan kebutuhan fasilitas sekolah menengah pertama Negeri
di Kecamatan Ciputat Timur. Hasil dokumentasi menggambarkan bahwa kuantitas penduduk usia 13-15
tahun berdasarkan data penduduk tahun 2013 di Kecamatan Ciputat Timur berjumlah 8.392 jiwa. Berdasarkan hasil wawancara dari 30 penduduk Kecamatan
Ciputat Timur berusia 13-15 tahun yang tidak bersekolah di SMP Negeri Kecamatan Ciputat Timur, para siswa mengungkapkan bahwa sebanyak 25 siswa
menginginkan bersekolah di SMP Negeri, dan terdapat 3 siswa yang menginginkan bersekolah di tsanawiyah negeri dan 2 siswa yang memilih SMP
swasta karena pilihan orang tua. Rima Virhadityas Panandita salah satu siswa yang mengungkapkan tidak memilih SMP Negeri “karena disuruh orang tua dan
kakak masuk sini”.
6
Kemudian, dari 25 siswa menginginkan bersekolah di SMP Negeri diantaranya Petrus Adnan A salah satu siswa yang diwawancara
mengungkapkan keinginannya bersekolah di salah satu SMP Negeri di Kecamatan Ciputat Timur yaitu “SMP Negeri 2 karena sudah jadi impian”.
7
Terdapat juga siswa yang mengingkan bersekolah di SMP Negeri di karenakan kualitas dan
gratis, Virginia Amelia. P mengungkapkan bahwa “karena SMP Negeri bagus dan
gratis lagi ”.
8
Hal ini menunjukan penduduk usia sekolah sebagai konsumen pendidikan menginginkan mendapatkan pelayanan sekolah menengah pertama
yang berorientasi negeri pada umumnya. Berdasarkan hasil observasi bahwa sekolah menengah pertama negeri yang tersebar di wilayah Kecamatan Ciputat
Timur hanya terdapat empat sekolah yang tersebar di tiga kelurahan. Hal ini memberikan arti bahwa kuantitas penduduk usia 13-15 tahun di
wilayah Kecamatan Ciputat Timur dengan melihat sebaran lokasi SMP Negeri
6
Rima Virhadityas Panandita, siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, bertempat tinggal Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Wawancara Pribadi, 05 Maret 2014.
7
Petrus Adnan A, siswa SMP Nusantara Plus, bertempat tinggal Cirende, Kecamatan Ciputat Timur, Wawancara Pribadi, 24 Februari 2014.
8
Virginia Amelia. P, siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, bertempat tinggal Rempoa, Kecamatan Ciputat Timur, Wawancara Pribadi, 24 Maret 2014.
sebanyak empat unit sekolah dapat dikatakan aksesibilitas penduduk usia 13-15 tahun yang bertempat tinggal di Kecamatan Ciputat Timur untuk mendapatkan
SMP Negeri masih kurang. Selisih kebutuhan di wilayah ini sebanyak empat unit sekolah untuk memudahkan mendapatkan SMP Negeri pada wilayah ini. Perihal
ini diperkuat pula dengan data dokumentasi dari empat tata usaha sekolah bahwa para siswa yang berasal dari Kecamatan Ciputat Timur berjumlah 1930 siswa, dari
4597 siswa yang bersekolah di empat sekolah, maka ini berarti aksesibilitas mendapatkan SMP Negeri hanya 41,98 persen siswa yang bertempat tinggal di
Kecamatan Ciputat Timur. Hal ini memperkuat fakta bahwa sebaran lokasi SMP Negeri dengan indikator kuantitas penduduk kaitannya dengan aksesibilitas
mendapatkan SMP Negeri di Kecamatan Ciputat Timur masih kurang. Fakta ini menunjukan ketidaksesuaian jumlah penduduk usia sekolah sebagai batas minum
yang digunakan untuk memberikan pelayanan pendidikan dan memberikan peluang yang mudah bagi siswa yang berkeinginan bersekolah di SMP Negeri
sebagai kemudahan aksesibilitas mendapatkan pendidikan. Berdasarkan penjelasan di atas maka secara keseluruhan, sebaran lokasi
SMP Negeri kaitannya dengan aksesibilitas mendapatkan pendidikan dalam hal ini SMP Negeri di Kecamatan Ciputat Timur ditinjau dari kuantitas penduduk,
dapat dikatakan aksesibilitas mendapatkan pendidikan masih kurang baik untuk menampung kebutuhan penduduk di Kecamatan Ciputat Timur karena hanya dari
kesempatan mendaftar saja yang sudah cukup baik sedangkan dari tingkat prioritas tempat tinggal masih belum cukup baik.
1.2. Ditinjau dari Pola Sebaran
Setelah mengetahui kuantitas penduduk usia SMP sebagai pengguna pendidikan dan telah diketahui jumlah minimum sekolah menengah pertama yang
dibutuhkan, maka pada indikator ini akan di analisis pola sebaran SMP Negeri yang tersedia. Sehingga, akan dapat diketahui pola sebaran SMP Negeri di
Kecamatan Ciputat Timur Kaitannya dengan aksesibilitas mendapatkan pendidikan. Analisis pola sebaran SMP Negeri dengan menggunakan skala
tetangga terdekat yang diungkapkan ke dalam skala R R scale.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis pola sebaran SMP Negeri, yaitu luas wilayah Kecamatan Cipuatat Timur 15,43 km
2
, empat SMP Negeri sebagai batas wilayah yang diselidiki, kemudian mengubah dengan pola
titik yaitu berjumlah empat titik, dilanjutkan dengan memberikan nomor urut bagi tiap-tiap titik untuk mempermudah analisis yaitu SMP Negeri 2 sebagi titik 1,
SMP Negeri 3 sebagai titik 2, SMP Negeri 10 sebagai titik 3, dan SMP Negeri 13 sebagai titik 4, setelah itu mengukur jarak pada garis lurus antara satu titik dengan
titik lain yang merupakan tetangga terdekat dan tahap berikutnya menghitung besar parameter tetangga terdekat dengan memggunakan rumus:
√ ∑ r N
=
√ m
0,02 Berdasarkan langkah-langkah dan perhitungan rumus yang dilakukan,
maka hasilnya menyatakan bahwa parameter tetangga terdekat nilai R adalah 0,02 berarti pola SMP Negeri berada pada skala I yang menunjukan pola sebaran SMP
Negeri di Kecamatan Ciputat Timur bergerombol cluster pattern. Sedangkan wilayah kelurahan Rempoa dengan penduduk yang terbesar tidak memiliki
sekolah, begitu juga dengan Kelurahan Pisangan, untuk kelurahan Rengas tidak memiliki sekolah dengan jumlah penduduk sekolah kurang dari ketentuan yang
berlaku. Kemudian dapat dilihat dari gambaran peta sebaran lokasi SMP Negeri di Wilayah Kecamatan Ciputat Timur pada lampiran 7.
Ciri-ciri yang dapat dilihat dari hasil observasi, keempat SMP Negeri merupakan wilayah yang didominasi penggunaan lahannya sebagai lahan
terbangun dan jarak antar bangunan sekolah berdekatan. Perihal ini dapat dilihat pada lampiran 4 gambar 4.1. Hasil gambar menunjukan bahwa sekolah yang
tersebar berdekatan dengan permukiman penduduk, jarak antar sekolah pun dekat dan sebagian wilayah telah terbangun. Sekolah juga berdekatan dengan penduduk
perbatasan kecamatan, Kota Tangerang Selatan dan perbatasan kota sebagai kota- kota penyanggah, yaitu Bogor, Depok, dan Jakarta. SMP Negeri dapat
memberikan pelayanan terhadap wilayah di luar Kecamatan Ciputat Timur sebagai skala pelayanan kota. Namun, bagi penduduk usia sekolah di wilayah