4.
Lambok Ford Irwan Satari Sitorus dalam tesisi yang berjudul “Analisis Sebaran Sekolah Menengah Dalam Upaya Peningkatan Aksesibilitas
Pendidikan Di Kota Tebing Tinggi ”, mengemukakan bahwa:
1 Jangkauan pelayanan sekolah menengah yang baik dan merata belum
tercapai di Kota Tebing Tinggi. Sebagian besar sekolah menengah SMA, MA, dan SMK daerah jangkauannya tidak hanya satu
kecamatan namun sudah lintas kecamatan dan bahkan sudah lintas kota maupun kabupaten. Padahal kebutuhan wilayah internal belum
dapat terpenuhi dengan baik, hanya Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Rambutan.Aspek waktu tempuh dan alat transportasi
maka sekolah menengah di Kota Tebing Tinggi memiliki tingkat aksesibilitas yang belum baik karena belum sepenuhnya memenuhi
standar atau ketentuan yang berlaku. 2
Persebaran jumlah sekolah menengah belum dapat terwujud secara merata dengan baik di wilayah Kota Tebing Tinggi dengan
ditemukannya kondisi di lapangan bahwa sebaran jumlah sekolah menengah yang ada eksisting belum dapat mengikuti sebaran
jumlah fasilitas sekolah menengah menurut standar yang berlaku. 3
Lahan sekolah menengah yang ada di Kota Tebing Tinggi telah memenuhi ketentuan tentang Rencana Detail Tata Ruang RDTR
yang ada dalam Direktorat Jenderal Dikdasmen, Depdiknas.
71
E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pemaparan yang telah peneliti kemukakan di atas bahwa sekolah menengah pertama SMP Negeri yang tersebar di wilayah Kecamatan
Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan merupakan tempat pusat pelayanan pendidikan yang disediakan oleh pemerintah. SMP Negeri diperuntukan kepada
para siswa usia wajib belajar 13 sampai 15 tahun atau 18 tahun yang akan melanjutkan dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama. Dalam proses
memilih sekolah, munculah keinginan siswa terhadap sekolah yang akan dipilih
71
Lambok Ford Irwan Satari Sitorus, Lambok ,op.cit., h.1.
yan g menimbulkan keragaman pertanyaan, diantaranya yaitu “dimana sekolah
yang akan saya pilih?”. Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang mengarahkan jawaban kepada suatu lokasi sekolah. Ketersedian sekolah di setiap wilayah
sebagai tempat pusat pelayanan pendidikan khususnya sekolah menengah pertama negeri yang merupakan sarana dan prasaran pendukung tercapainya percepatan
program wajib belajar sembilan tahun yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam kota, namun belum terpenuhi secara merata.
Padahal SMP Negeri memliki daya tarik bagi para siswa dalam memilih sekolah untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat menengah pertama.
Pertambahan penduduk yang setiap tahun meningkat di kecamatan Ciputat Timur, menjadikan wilayah ini terpadat di kota Tangerang Selatan tahun 2012.
Pertambahan penduduk dan pemukiman tidak didukung dengan ketersediaan fasilitas umum, khususnya fasilitas sarana pendidikan yang tidak memadai yaitu
sebaran SMP Negeri yang kurang merata tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Atas dasar fenomena tersebut maka diperlukannya kajian
komprehensif dalam mengkaji analisis sebaran SMP Negeri Kaitannya dengan aksesibilitas pendidikan di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Seltan, Provinsi
Banten. Kerangka berpikir ini dapat digambarkan melalui diagram gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Sebaran Lokasi SMP Negeri
Aksesibilitas Mendapatkan Pendidikan Faktor
Kuantitas Penduduk
Faktor Pola Sebaran
Faktor Jangkauan
Proses Penerimaan Siswa
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten. Penelitian ini sengaja dilakukan di Kecamatan Ciputat Timur
karena wilayah ini merupakan wilayah kepadatan penduduk tertinggi yaitu 12.037 jiwakm
2
dengan luas wilayah 15,43 km
2
, namun fasilitas layanan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri SMP Negeri berjumlah 4 SMP
Negeri, jika dibandingkan dengan fasilitas layanan satuan pendidikan di Kecamatan lain dan sekolah menengah pertama yang dikelola oleh swasta
berjumlah 16 sekolah. Untuk melihat sebaran lokasi SMP Negeri di Kecamatan Ciputat Timur yang ditinjau dari teori lokasi ini, maka dibandingkan antar sekolah
menengah pertama negeri di Kecamatan ini. Sedangkan, waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai
dengan Maret 2014.
Gambar 3.1 Lokasi Penelitian
34
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu cara menyajikan data melalui gambaran keadaan yang sesuai dengan realita dari
fenomena yang diteliti. Abu Achmadi dan Cholid Narbuka menyatakan bahwa “penelitian deskriptif sendiri adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan
pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menyajikan data, menganali
sis data, dan menginterpretasi”.
1
Oleh karena itu, tujuan penelitian deskriptif ini mengambarkan fenomena yang terjadi saat ini yaitu selama
penelitian yang berlangsung. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggambarkan kondisi wilayah
penelitian berdasarkan kondisi nyata yaitu berkaitan dengan sebaran lokasi SMP Negeri kaitannya dengan aksesibilitas mendapatkan pendidikan di SMP Negeri
bagi penduduk usia SMP di wilayah penelitian berdasarkan teori lokasi. Arikunto mengungkapkan tentang penelitian deskriptif, bahwa “peneliti hanya memotret
apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang diteliti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan peneliti secara lugas, se
perti apa adanya”.
2
Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan intervensi terhadap objek atau wilayah penelitian.
C. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data
Prosedur untuk mengumpulkan data menunjukan tahap-tahap yang harus dilakukan oleh peneliti untuk mendapatakan data yang akan digunakan dalam
penelitian. Dalam sebuah penelitian, data merupakan pondasi keabsahan sebuah penelitian. Menurut Sugiyono bahwa tujuan utama penelitian adalah
“mendapatkan data dan data harus memenuhi standar yang telah ditetap
kan”.
3
Lexy J Moleong mengatakan bahwa data kualitatif berupa “naratif, deskriptif, dalam kata-kata mereka yang diteliti, dokumen pribadi, catatan
1
Abu Achmadi dan Cholid Narbuka, Metodologi Penelitian, Jakarta : Bumi Aksara, 2002, h. 44.
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, Cet. 14, h. 3.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan kualitatif Dan RD, Bandung: Alfabeta , 2012, cet ke 17, h. 22.