Pola Sebaran Sebaran Lokasi Sekolah

dan kecerdasan pikiran. Kemudian kata didik tersebut mendapat awalan pen- dan akhiran kan- membentuk kata benda abstrak, yaitu pendidikan yang berarti perbuatan hal, cara mendidik”. 43 Jadi, terdapat proses pemberian perlakuan kepada anak untuk bertindak dengan budi pekerti yang baik dan berpikir dengan cerdas. Para tokoh pendidikan dunia dan Indonesia memberikan sumbangsi dalam mengkonsepsikan pengertian pendidikan. Abu Ahmad dan Nur Uhbiyati mengemukakan beberapa pengertian pendidikan sebagai berikut: a. John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fondamental secara intelektuan dan emosional ke arah alam sesama manusia. b. Rousseau Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. c. Ki Hajar Dewantara Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 44 Pendidikan sebagai amanat dari pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka pemerintah memiliki peranan dalam mengkonsepsikan pengertian pendidikan yang dituangkan dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003. Pengertian pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan pada bab satu tentang ketentuan umum secara lebih luas pada pasal satu ayat satu, yaitu: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mangembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperluan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”. 45 43 Wjs. Porwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976, Cet. V, h.250. 44 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 68. 45 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, op.cit, h. 2. Sebagaiman Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Al Mujadilah ayat 11, artinya yaitu: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: Berlapang- lapanglah dalam majlis, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan ”. 46 Hadi Supeno mengemukakan bahwa pendidikan adalah “proses panjang dari sebuah interaksi dan komunikasi antara anak didik dengan pendidik dan lingkungan sekitar, eksplorasi alam, serta daya juang penyerapan, pengetahuan dan pengalaman untuk memperoleh perubahan perilaku”. 47 Pendidikan merupakan usaha manusia untuk terangkatnya harkat dan martabat hidup terhadap diri seseorang dalam perkembangan dan kemajuan menjalani kehidupan dengan akhlak yang baik dan pola pikir yang benar sehingga akan terwujud sumber daya manusia yang berkualitas.

2. Tujuan Pendidikan

Penyelenggaraan pendidikan memiliki tujuan yang disesuaikan dengan kehendak yang dicapai. Menurut Uyoh Sadulloh tujuan pendidikan merupakan “gambaran dari falsafah atau pandangan hidup manusia, baik secara perseorangan maupun kelompok”. 48 Ngalim Purwanto, menggambarkan suatu perubahan tujuan pendidikan yang didasarkan pada periode pemerintahan. 49 Perihal ini sangat erat kaitannya dengan cara memandang suatu falsafah untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Dalam tataran internasional, dalam buku Jayadi Damanik merujuk pada pasal 26 ayat dua DUHAM 1948 dan pasal 13 ayat satu Konvenan tentang hak- hak ekonomi, sosial, dan budaya 1966, bahwa tujuan pendidikan yang paling 46 Q.S. Al Mujadilah , ayat 11, Al quran dan Terjemahnya, Jakarta: Yayasan PenterjemahPenafsir Al Quran, 1971. h.910. 47 Hadi Supeno, Menyelamatkan Anak, Jakarta:Komisi Perlindungan Anak IndonesiaKPAI, 2010, h.72. 48 Uyoh Sadulloh, op. cit. h. 13. 49 Ngalim Purwanto, op. cit. h. 35. fundamental adalah “educational shall be directed to the full development of the human personality”. 50 Tujuan pendidikan dalam hal ini memiliki makna bahwa pendidikan untuk mengembangkan kepribadian manusia. Pendidikan di Indonesia sebagai usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang berlandaskan kepada Pancasila dan UUD 1945 maka tujuan pendidikan nasional dirumuskan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional. Tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan pada bab dua tentang dasar, fungsi, dan tujuan secara lebih luas pada pasal tiga, yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. 51 Tujuan pendidikan merupakan suatu kehendak yang dicapai dalam penyelenggaraan pendidikan dengan orientasi kepada falsafah suatu bangsa yang dianut. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia memiliki tujuan yang telah tercantum dalam undang-undang. Tujuan pendidikan di Indonesia bukan hanya sekedar mengembangkan diri manusia dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor melainkan juga beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan etika dan moral.

3. Jenjang Pendidikan

Usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi dirinya melalui pendidikan harus terus berlanjut hingga akhir hayat. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa “sesuai dengan asas pendidikan yang dianut pemerintah dan bangsa Indonesia, yakni pendidikan seumur hidup life long 50 Jayadi Damanik, Perlindungan dan Pemenuhan Hak Atas Pendidikan, Jakarta:Komnas HAM, 2005, cet. Ke 1, h.22. 51 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, op.cit.h.3.