Lokasi Sekolah Sebaran Lokasi Sekolah

terdekat telah dikembangkan P.J Clark dan F.C Evans pada studi ekologi tanaman”. 35 Pengevaluasian pola-pola ini menggunakan skala tetangga terdekat yang diungkapkan ke dalam “skala scale”. 36 Menurut Meurice dalam Nursid Sumaatmadja analisa tetangga terdekat menggunakan model matematika sebagai berikut: 37 r̅ A r̅ √p ∑ r N Keterangan : R = Skala R jenis pola penyebaran Jarak tiap titik tempat ke tetangganya yang terdekat A aktual N Jumlah titik tempat ∑ r Jumlah jarak tiap titik tempat ke tetangganya yang terdekat p = Jumlah titik tempat N Luas areal yang diobservasi Nilai R berkisaran Nilai R ini berkisar di antara nol 0 sampai dengan 2, 1491. Atau dijadikan matriks menjadi : 0 0,7 1,4 2,1491 I II III Keterangan : I. Pola bergerombol cluster pattern II. Pola tersebar tidak merata random pattern III. Pola tersebar merata dispersed pattern Menurut Bintarto dalam Hargito nilai R dapat dilakukan melalui langkah- langkah sebagai berikut : i menentukan batas wilayah yang akan diselidiki, ii mengubah pola penyebaran pemukiman menjadi pola titik, iii memberikan nomor urut bagi tiap-tiap titik untuk mempermudah analisis, 35 Ibid. 36 Ibid. 37 Ibid. h. 198 iv mengukur jarak terdekat yaitu jarak pada garis lurus antara satu titik dengan titik lain yang merupakan tetangga terdekat, dan v menghitung besar parameter tetangga terdekat nearest-neighbour statistic. 38 Analisis tetangga terdekat seperti dikemukankan di atas, dapat digunakan untuk “mengadakan evaluasi pola-pola pemukiman, sumber daya alam dan jenis- jenis vegetasi, melakukan studi perbandingan pada suatu ruang, mengungkapkan berbagai karakter dari gejala yang sedang dipelajari, dan mengungkapkan tataguna lahan pada ruang yang bersangkutan”. 39 Dengan demikian pola sebaran dipermukaan bumi dapat didentifikasi melalui analisis tetangga terdekat, sehingga dapat diketahui suatu pola sebaran dimuka bumi.

B. Pendidikan 1.

Pengertian Pendidikan Terangkatnya harkat dan martabat bangsa Indonesia tidak bisa terlepaskan dari dunia pendidikan. Menurut M. Ngalim Purwanto, pendidikan mengandung suatu pengertian “segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan”. 40 Uyoh Sadulloh mengartikan pendidikan secara khusus dan luas, “pendidikan dalam arti khusus sebagai usaha orang dewasa dalam membimbing anak yang belum dewas untuk mencapai kedewasaan dan pendidikan dalam arti luas merupakan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat”. 41 Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris, I Markus Willy dan M. Dikkie Darsyah menyebut pendidikan sebagai “education”. 42 Wjs. Porwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, mengutarakan kata pendidikan berasal dari kata “didik, mendidik, yang berarti memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak 38 Hargito, op.cit. h.35 39 Nursid Sumaatmadja, op.cit,h.142. 40 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, Cet. 18, 2007, h. 11. 41 Uyoh Sadulloh, Pedagogik, Bumisiliwangi: Cipta Utama, 2007, h. 2 dan 4. 42 I Markus Willy dan M. Dikkie, Kamus Inggris Indonesia, Indonesia Inggris, Surabaya: Arkola, Cet. 1, 1997, h.130. dan kecerdasan pikiran. Kemudian kata didik tersebut mendapat awalan pen- dan akhiran kan- membentuk kata benda abstrak, yaitu pendidikan yang berarti perbuatan hal, cara mendidik”. 43 Jadi, terdapat proses pemberian perlakuan kepada anak untuk bertindak dengan budi pekerti yang baik dan berpikir dengan cerdas. Para tokoh pendidikan dunia dan Indonesia memberikan sumbangsi dalam mengkonsepsikan pengertian pendidikan. Abu Ahmad dan Nur Uhbiyati mengemukakan beberapa pengertian pendidikan sebagai berikut: a. John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fondamental secara intelektuan dan emosional ke arah alam sesama manusia. b. Rousseau Pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa. c. Ki Hajar Dewantara Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 44 Pendidikan sebagai amanat dari pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka pemerintah memiliki peranan dalam mengkonsepsikan pengertian pendidikan yang dituangkan dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003. Pengertian pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang Negara Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dijelaskan pada bab satu tentang ketentuan umum secara lebih luas pada pasal satu ayat satu, yaitu: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mangembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperluan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara”. 45 43 Wjs. Porwardarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1976, Cet. V, h.250. 44 Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati. Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 68. 45 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, op.cit, h. 2.