Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

untuk menempuh sekolah diluar wilayah kecamatan bahkan kota maupun provinsi menambah ruang gerak siswa dan orang tua menjadi lebih panjang. Mengingat perkembangan penduduk dan penggunaan lahan di kota Tangerang Selatan terutama wilayah Kecamatan Ciputat Timur sangat dinamis dan sebagai penyanggah Ibu Kota Provinsi DKI Jakarta dapat menimbulkan berbagai permasalahan kependudukan terutama kemacetan. Kepadatan penduduk di Kecamatan Ciputat Timur merupakan kepadatan penduduk tertinggi yaitu 12.037 jiwakm 2 dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut: Tabel 1.1 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan 2011 Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk District Region Area Number of Population Population Density Km2 orangperson orangperson per km2 1 2 3 4 1 Setu 14,80 69 898 4 723 2 Serpong 24,04 145 430 6 050 3 Pamulang 26,82 299 084 11 152 4 Ciputat 18,38 201 265 10 950 5 Ciputat Timur 15,43 185 737 12 037 6 Pondok Aren 29,88 319 301 10 686 7 Serpong Utara 17,84 135 211 7 579 Jumlah Total 147,19 1 355 926 9 212 Sumber : BPS Tangerang Selatan. 7 Kemudian ditinjau dari ketersedian jumlah sekolah menengah pertama negeri SMP Negeri di beberapa kecamatan Kota Tangerang Selatan, masih terbatas dibandingkan dengan jumlah sekolah menengah pertama swasta dan banyaknya sekolah dasar. Hal ini terjadi di Kecamatan Ciputat Timur jumlah sekolah menengah pertama negeri masih terbatas dibandingkan dengan jumlah sekolah menengah pertama swasta dan banyaknya sekolah dasar. Jumlah SMP Negeri sebanyak 4 unit sekolah sedangkan SMP swasta 19 unit sekolah. Kemudian dilihat dari jumlah pendaftar siswa baru yang memilih bersekolah di SMP Negeri Kecamatan Ciputat Timur melebihi kuota yang disediakan. Perihal 7 Katalog BPS Kota Tangerang Selatan Dalam Angka, Tangerang Selatan Municipality in Figure, Tangerang Selatan: BPS Kota Tangerang Selatan, 2012. h.49. ini dapat dilihat dari data pendaftaran siswa baru pada PPDB tahun ajaran 20132014 melalui jalur reguler dengan banyaknya siswa diterima di keempat SMP Negeri di Kecamatan Ciputat Timur, dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut: Tabel 1.2 Jumlah Pendaftar dan Diterima Jalur Reguler di SMP Negeri Kecamatan Ciputat Timur Tahun 20132014 Sumber: dikelola oleh peneliti dari data PPDB tahun 20132014 Jumlah fasilitas layanan satuan pendidikan sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Ciputat Timur, banyak diminati oleh para siswa, namun jumlah kuota terbatas hal ini mengindikasikan kebutuhan penduduk usia SMP terhadap SMP negeri tidak sebanding dengan jumlah sekolah yang tersedia yang berjumlah empat unit SMP Negeri di Kecamatan Ciputat Timur, yaitu SMP Negeri 2 Tangerang Selatan di Kelurahan Pisangan, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan di Kelurahan Cempaka Putih, SMP Negeri 10 Tangerang Selatan di Kelurahan Pondok Ranji dan SMP Negeri 13 Tangerang Selatan di Kelurahan Pondok Ranji. Berdasarkan data siswa dari keempat sekolah tersebut bahwa siswa yang tersebar di dominasi oleh siswa di luar kecamatan. Padahal kepadatan penduduk di Kecamatan Ciputat Timur merupakan kepadatan penduduk tertinggi yaitu 12.037 jiwakm 2 dengan luas wilayah 15,43 km². Kemudian jumlah penduduk usia SMP yaitu 13 tahun sampai 15 tahun di Kecamatan Ciputat Timur berjumlah 8.392 jiwa tersebar di enam kelurahan dapat dilihat pada tabel 1.3 sebagai berikut: No Nama Sekolah Pendaftar Diterima 1 SMPN 2 688 234 2 SMPN 3 912 226 3 SMPN 10 415 164 4 SMPN 13 306 203 Jumlah 2321 827 Tabel 1.3 Banyaknya Jumlah Penduduk Usia SMP dan Kesediaan SMP Negeri Di Setiap Kelurah Kecamatan Ciputat Timur, Tahun 2013 Sumber : Dikelola oleh peneliti dari data penduduk Kecamatan Ciputat Timur tahun 2013 Sebaran sekolah dan siswa ini sangat mempengaruhi tingkat pelayanan dan aksesibilitas sekolah menengah pertama atas kebutuhan sekolah negeri oleh peserta didik yang akan melanjutkan jenjang pendidikan dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama di kelurahan Kecamatan Ciputat Timur atau gugus sekolah. Selain itu, aksesibilitas sekolah merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh pemangku kepentingan pendidikan. Keterjangkauan lokasi sekolah dari tempat tinggal usia wajib belajar perlu menjadi perhatian dan pertimbangan jarak tempuh maksimal yang harus dilalui oleh peserta didik untuk menjangkau satuan pendidikan. Menurut Seto Mulyadi, pakar psikologi dan pengamat pendidikan anak dalam Rianah Afifah dan Caroline Damanik mencatat sejumlah poin kriteria dalam memilih sekolah mengemukakan bahwa dalam memilih sekolah yang tepat untuk anak diantaranya adalah perhitungan jarak sekolah dari rumah. 8 Jangan sampai terlalu jauh sehingga anak lelah di jalan dan 8 Rianah Afifah dan Caroline Damnik, “Carilah Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang Paling Tepat”, Kompas.com: Kategori Pendidikan 2013, diakses pada hari Selasa, 22 Januari 2013 pukul 20:32. No Kelurahan Penduduk Usia 13 – 15 Tahun Jumlah SMP Negeri Laki-Laki Perempuan 1 Pondok Ranji 813 817 1630 2 2 Cempaka Putih 545 625 1170 1 3 Rengas 680 755 1435 4 Rempoa 995 1190 2185 5 Cireundeu 391 437 828 1 6 Pisangan 570 574 1144 Jumlah 3994 4398 8392 4 tidak semangat belajar. Dalam proses penerimaan siswa baru pada tahun 20132014 pertimbangan seleksi penerimaan siswa didominasi oleh hasil ujian nasional. Mengingat bahwa Kota Tangerang merupakan wilayah penyanggah kota Jakarta serta sebagi akses komuter untuk menuju Jakarta, maka arus kendaraan di jalan utama sering terjadi kemacetan. Kondisi tersebut sering dialami oleh para siswa untuk menuju sekolah di pagi hari. Walter Christaller dalam Rahardjo Adisasmita mengemukakan bahwa “konsumen bertindak rasional sesuai dengan prinsip minimalisasi jarak”. 9 Akibat dari kondisi ini, masyarakatorang tua merasa terbebani dengan ongkos transportasi karena lokasi sekolah yang jauh dari permukiman, anak-anak mereka harus berjalan melewati jalan besar dengan lalu lintas yang padat dan rentang jarak yang jauh menjadi beban psikologis siswa dan orangtua. Hal yang sangat perlu dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang Selatan, khususnya di wilayah Kecamatan Ciputat Timur perlu melakukan zonasi siswa yang tersebar terhadap posisi letak lokasi sekolah yang ada saat ini supaya pelayanan pendidikan yang diberikan terhadap penduduk wilayah setiap kelurahan terpenuhi, diluar wilayah terjangkau dengan baik, dan kebutuhan pendidikan dasar dapat tertampung untuk sub-sub kelurahan lainnya secara merata serta terjangkau dengan permukiman. Pemenuhan kebutuhan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan standar yang ditentukan khususnya sebaran SMP Negeri dengan kemudahan aksesibilitas siswa diharapkan menjadi faktor vital, sehingga penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun untuk segera direalisasikan, maka penulis tertarik untuk membahasakannya dalam sebuah karya ilmiah dengan bentuk sebuah skripsi yang berjudul, “Analisis Sebaran Lokasi SMP Negeri Kaitannya Dengan Aksesibilitas Mendapatakan Pendidikan di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Bant en”. 9 Rahardjo Adisasmita, Pengembangan Wilayah Konsep dan Teori, Bandung: Graha Ilmu, 2008, Cet.I, h.1.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Belum merata sekolah menengah pertama negeri SMP Negeri yang ada di masing-masing kecamatan dengan sebaran penduduk dan kepadatan di setiap kecamatan Setu 69.898, Serpong 145.430, Pamulang 299.084, Ciputat 201.265, Ciputat Timur 185.737, Pondok Aren 319.301, Serpong Utara 135.211 tidak diimbangi dengan jumlah sarana sekolah menengah pertama negeri yang ada, yaitu Kecamatan Setu 1 unit sekolah, Serpong 4, Pamulang 4 unit sekolah, Ciputat 3 unit sekolah, Ciputat Timur 4 unit sekolah, Pondok Aren 3 unit sekolah, Serpong Utara 2 unit sekolah. 2. Ketersediaan SMP Negeri di Kecamatan Ciputat Timur tidak sebanding dengan jumlah penduduk usia SMP. Pada Kecamatan Ciputat Timur dengan luas wilayah 15,43 Km², jumlah penduduk 18537 jiwa, dan jumlah penduduk usia SMP sebanyak 8392 jiwa sedangkan jumlah sekolah menengah pertama negeri dari enam kelurahan yang tersedia hanya empat SMP Negeri, yaitu SMP Negeri 2 Tangerang Selatan di Kelurahan Pisangan, SMP Negeri 3 Tangerang Selatan di Kelurahan Cempaka Putih, SMP Negeri 10 Tangerang Selatan di Kelurahan Pondok Ranji, dan SMP Negeri 13 Tangerang Selatan di Kelurahan Pondok Ranji. Dari kempat SMP Negeri tersebut siswa didominasi dari luar kecamatan. 3. Jangkauan siswa terhambat; 1 kepadatan penduduk, 2 perdagangan barang dan jasa, dan 3 keadaan fisik jalan. Perihal tersebut menimbulkan kemacetan. 4. Banyaknya jumlah pendaftar yang tidak sebanding dengan kuota yang disediakan, hal ini mengindikasikan bahwa banyaknya permintaan tidak dapat terpenuhi terhadap kebutuhan SMP Negeri.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

Karena keterbatasan peneliti dalam waktu, tenaga dan biaya. Serta untuk memudahkan pembahasan skripsi ini, menjaga agar penelitian lebih fokus, terarah, tidak menimbulkan keraguan dan salah penafsiran, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu penelitian yang dilakukan dibatasi pada : 1. Sebaran lokasi SMP Negeri di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten berdasarkan teori lokasi. 2. Aksesibilitas penduduk mendapatkan pendidikan pada jenjang sekolah menengah pertama negeri di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. 3. Sebaran lokasi SMP Negeri kaitannya dengan aksesibilitas mendapatkan pendidikan di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka permasalahan penelitian ini dinyatakan sebagai berikut: 1. Bagaimana sebaran lokasi SMP Negeri di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten berdasarkan teori lokasi ? 2. Bagaimana aksesibilitas penduduk untuk mendapatkan pendidikan yang ada di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten terkait dengan lokasinya? 3. Bagaimana sebaran lokasi SMP Negeri kaitan dengan aksesibilitas mendapatkan pendidikan di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka penelitian ini mempunyai tujuan antara lain: 1. Untuk menganalisis sebaran lokasi SMP Negeri di wilayah Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Provinsi Banten berdasarkan teori lokasi. 2. Untuk menganalisis aksesibilitas penduduk mendapatkan pendidikan yang ada di Kecamatan Ciputat Timur terkait dengan lokasinya. 3. Untuk menganalisis kaitan sebaran lokasi SMP Negeri dengan aksesibilitas mendapatkan pendidikan di Kecamatan Ciputat Timur. Adapun kegunaan penelitian ini adalah : 1. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kondisi sebaran SMP Negeri saat memilih sekolah. 2. Bagi Institusi Pendidikan, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam pengambilan kebijakan penerimaan siswa baru. 3. Bagi Lembaga Pemerintahan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan rekomendasi dalam merumuskan kebijakan pemerataan sarana pendidikan khususnya sekolah menengah pertama untuk masyarakat. 4. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan mendapatkan wawasan, pengalaman dan ilmu pengetahun di bidang Geografi serta Tata Ruang Planologi.

BAB II KAJIAN TEORI

A. Sebaran Lokasi Sekolah

Sebaran sekolah di suatu wilayah ada kaitannya dengan lokasi. Haggett dalam Hargito mengemukakan bahwa “teori lokasi dapat diterapkan untuk mempelajari pola lokasi suatu fasilitas, penyebaran fasilitas dan interaksi keruangan dalam pemanfaatan fasilitas tersebut ”. 1 Keberadaan sekolah yang tepat akan memperkuat kemampuan pelayanan terhadap peserta didik dan pemerataan pendidikan. Pada jenjang SMP di suatu wilayah di bangun berdasarkan jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun dan daya tampung sekolah. Setelah diketahui suatu kebutuhan fasilitas sekolah maka pendiriaan sekolah akan terkait dengan lokasi. Jumlah minimal didirikan suatu sekolah dan jarak tempuh peserta didik dinyatakan di dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 terkait standar sarana dan prasarana sekolah menengah pertamamadrasah tsanawiyah SMPMTS pada pasal 4 secara lebih luas yaitu, “Satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa dilayani oleh satu SMPMTs dalam jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan”. 2 Berdasarkan penjelasan di atas, sebaran lokasi sekolah merupakan letak sekolah yang tersebar di suatu wilayah yang keberadaanya disesuaikan dengan kebutuhan penduduk untuk mendapatkan pelayanan pendidikan. Indikator untuk sebaran sekolah yaitu kuantitas penduduk dan lokasi sekolah. Standar yang digunakan untuk menganalisis sebaran sekolah berdasarkan indikator tersebut menggunakan standar sarana prasarana sekolah menengah pertama menurut Departemen Pendidikan Nasional. 1 Miarsih, “Kajian Penentuan Lokasi Gedung SD-SMP Satu Atap di Kabupaten Demak,” Tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponogoro, Semarang, 2009, h.xxi , tidak dipublikasikan. 2 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No : 24 tahun 2007. loc.cit. 11