Tujuan dan Kegunaan Penelitian

3. Fasilitas Sosial, adalah fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam lingkungan permukiman antara lain: fasilitas pendidikan, kesehatan, perbelanjaan, dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum, rekreasi kebudayaan, olah raga dan lapangan terbuka, serta pemakaman umum. 5 Berdasarkan standar sarana dan prasarana pendidikan tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 batas maksimum jumlah penduduk yang dilayani, dan area pelayanan satu fasilitas pendidikan satuan pendidikan SMP dan MTS, secara lebih luas yaitu: 1. Satu SMPMTs memiliki minimum 3 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar. 2. Satu SMPMTs dengan tiga rombongan belajar melayani maksimum 2000 jiwa. Untuk pelayanan penduduk lebih dari 2000 jiwa dilakukan penambahan rombongan belajar di sekolah yang telah ada, dan bila rombongan belajar lebih dari 24 dilakukan pembangunan SMPMTs baru. 3. Satu kecamatan dilayani oleh minimum satu SMPMTs yang dapat menampung semua lulusan SDMI di kecamatan tersebut. 4. Satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa dilayani oleh satu SMPMTs dalam jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 6 km melalui lintasan yang tidak membahayakan. 6 Berdasarkan pemaparan di atas bahwa penduduk di suatu pemukiman salah satunya membutuhkan fasilitas sosial diantaranya fasilitas pendidikan. Pendirian fasiltas pendidikan yang berupa sekolah dipengaruhi oleh kuantitas penduduk yaitu ambang batas minimal penduduk untuk berdirinya suatu sekolah.

2. Lokasi

Interaksi manusia dalam menjalani aktifitas di permukaan bumi memerlukan ruang. Keberadaan aktivitas di ruang permukaan bumi akan menunjukan suatu lokasi. Iwan Hermawan dalam bukunya mengemukakan bahwa lokasi adalah letak di permukaan bumi. 7 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah. 6 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No : 24 tahun 2007, loc.cit. 7 Iwan Hermawan, Geografi Sebuah Pengatar,Bandung: Privat Publishing,2009, h.77. KBBI, lokasi diartikan sebagai tempat. 8 Hagget dalam Hargito mengemukakan bahwa “lokasi merupakan tempat dalam suatu ruang yang dapat dideskripsikan dalam bentuk lokasi absolut dan lokasi relativ ”. 9 Aktifitas manusia agar sesuai dengan kebutuhan ruang maka berkaitan dengan pemilihan suatu lokasi. Robinson Tarigan mengemukakan bahwa “landasan dari lokasi adalah ruang”. 10 Dalam studi tentang wilayah, yang dimaksud dengan “ruang adalah permukaan bumi baik yang ada di atasnya maupun di bawahnya sepanjang manusia masih menjangkau ”. 11 Nursid Sumaatmadja memperjelas keterkaitan ruang dengan lokasi bahwa “dalam ruang inilah berlokasinya benda-benda dan gejala-gejala yang berinteraksi satu dengan yang lainya ”. 12 Kemudian dalam studi ruang masih Nursid Sumaatmadja, menguraikan bahwa “yang menjadi perhatian bukanlah kemampuan kita untuk membuat daftar tentang posisi berbagai benda atau kegiatan yang ada dalam ruang wilayah melainkan analisis dampak atau keterkaitan antara kegiatan di suatu lokasi dengan berbagai kegiatan lain pada lokasi lain ”. 13 Studi tentang lokasi adalah “melihat kedekatan atau jauhnya satu kegiatan dengan kegiatan lain dan apa dampaknya atas kegiatan masing-masing karena lokasi yang berdekatan berjauhan tersebut ”. 14 Menurut Daldjoeni dalam Miarsih mengemukakan bahwa terdapat tiga konsep mengenai lokasi kegiatan: 1. Jangkauan range , maksudnya seberapa jauh jarak yang mampu ditempuh untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga tertentu. 2. Batas ambang penduduk treshold, biasanya jumlah penduduk minimal yang dibutuhkanmembutuhkan suatu fasilitas tertentu. 8 Inda Putri Manroe, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap,Surabaya: Gresinda Press Surabaya, h.40. 9 Hargito, “Integrasi Sebaran Lokasi SMP dan Sebaran Permukiman Di Kota Pati,” Tesis pada Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang, 2009, h.41-42, tidak dipublikasikan. 10 Robinson Tarigan, Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, h. 122. 11 Ibid. 12 Nursid Sumaatmadja, Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan, Bandung: Alumni, 1981, h.13. 13 Robinson Tarigan, loc.cit. 14 Ibid.