Operasional Variabel Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal atau arah grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 3 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini penulis menggunakan uji statistik parametriks dengan menggunakan Independent Sample T-test untuk mengetahui perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak, dan jika angka t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho tidak dapat ditolak dan menolak Ha. Abdullah Selamat, 2002:76 Menurut Santoso 1999 dalam Abdullah dan Selamat 2002, untuk menentukan nilai t tabel ada beberapa langkah yang harus ditempuh: a. Tentukan tingkat signifikansi . b. Tentukan degree of freedom df, atau derajat kebebasan yaitu: n-2. c. Uji dilakukan dua sisi two tailed test.

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena Indriantoro dan Supomo, 2005. Varibel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dalam tinjauan pustaka maka operasional variabel penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Variabel Dependen Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel terikat endogen. Variabel endogen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen eksogen Indriantoro dan Supomo, 65:2005. Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen, yaitu peran Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance . 2 Variabel independen Menurut Indriantoro dan Supomo 2005, variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau memengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini variabel independennya adalah persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi. Tabel 3.2: Operasional Variabel Penelitian. Variabel Sub Variabel Indikator Skala pengukuran - Komite Audit Memahami aktivitas isiko Usaha dan Keuangan Muhammad, 2007 bisnis perusahaan. - Memahami konsep hukum dan ketentuan-ketentuan yang ada. - Melakukan penelaahan tehadap investasi perusahaan. Skala Ordinal Sistem dan Pengendalian Internal Muhammad, 2007 - Memahami konsep akuntansi dan audit perusahaan. - Memahami sistem informasi perusahaan. - Memahami keuangan dan pembelanjaan perusahaan. - Memahami sistem pengendalian perusahaan. Skala Ordinal ubungan dengan Auditor Eksternal - Mengusulkan auditor eksternal. - Mereview audit plan. - Berkonsultasi dan membahas hasil audit. - Melakukan penelaahan auditor eksternal. Skala Ordinal Peran Komite Audit Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance ubungan dengan Auditor Internal - Melakukan penelaahan program kerja dan fungsi internal audit. - Melakukan penelaahan pelaksanaan audit. - Berkonsultasi dan meriviewrekomendasi dari auditor internal. - Melakukan investigasi yang diperlukan. Skala Ordinal aporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi Muhammad, 2007 - Memahami analisis laporan keuangan. - Melakukan penelaahan informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan. - Melakukan penelaahan terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan keputusan yang menyangkut kebijaksanaan. Skala Ordinal Penegakan asas GCG - Transparansi transparency - Akuntabilitas Accountability - Responsibilitas Responsibility - Independensi Independency - Kesteraraan dan Kewajaran Skala Ordinal Fairness

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan

0 15 123

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

1 25 193

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

PERSEPSI ETIKA MAHASISWA AKUNTANSI, AUDITOR DAN AKUNTAN PENDIDIK DALAM SITUASI DILEMA ETIS AKUNTANSI

0 2 91

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 10

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP EXPECTATION GAP DALAM ISU PERAN AUDITOR DAN ATURAN SERTA LARANGAN PADA KANTOR AKUNTAN

0 1 15

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey PTS di Kota Surakarta).

0 0 12

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1