Sistem dan pengendalian internal

2. Sistem dan pengendalian internal

a Komite Audit harus melakukan penilaian atas kebijakan akuntansi dan keputusan-keputusan yang menyangkut kebijaksanaan. Tabel 4.13: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 4 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 0.00 0.00 0.00 0.00 N 3 1 4.35 8 10.67 S 4 16 69.56 48 64.00 SS 5 6 26.09 95.65 19 25.33 89.33 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. Tabel 4.13 menunjukan, Sebanyak 95.65 dari akuntan pendidik memiliki persepsi positif, sedangkan mahasiswa akuntansi terdapat 89.33 yang memiliki persepsi positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut. b Komite Audit dapat menciptakan iklim disiplin dan kontrol yang akan mengurangi kemungkinan penyelewengan-penyelewengan. Peran dan tanggung jawab Komite Audit dalam kaitannya dengan sistem dan pengendalian internal, Komite Audit dapat menciptakan iklim disiplin dan kontrol yang akan mengurangi kemungkinan penyelewengan-penyelewengan. Sebanyak 78.26 akuntan pendidik dan 74.67 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut. Tabel 4.14: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 5 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 0.00 0.00 0.00 0.00 N 3 5 21.74 19 25.33 S 4 11 47.83 43 57.33 SS 5 7 30.43 78.26 13 17.34 74.67 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. c Pemahaman tentang keuangan dan pembelanjaan perusahaan harus dimiliki Komite Audit. Tabel 4.15 menunjukan, Sebanyak 82.61 dari akuntan pendidik memiliki persepsi positif, sedangkan mahasiswa akuntansi terdapat 76 yang memiliki persepsi positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan bahwa Pemahaman tentang keuangan dan pembelanjaan perusahaan harus dimiliki Komite Audit. Tabel 4.15: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 6 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 2 2.67 TS 2 0.00 0.00 0.00 2.67 N 3 4 17.39 16 21.33 S 4 11 47.83 38 50.67 SS 5 8 34.78 82.61 19 25.33 76.00 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. d Komite Audit memiliki pemahaman tentang sistem pengendalian perusahaan dengan baik dan cermat. Sebanyak 100 akuntan pendidik dan 97.33 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap peran dan tanggung jawab Komite Audit bahwa Komite Audit harus memiliki pemahaman tentang sistem pengendalian perusahaan dengan baik dan cermat. Sedangkan tidak ada akuntan pendidik memiliki persepsi negatif dan 2.67 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang negatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif. Tabel 4.16: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 7 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 2 2.67 TS 2 0.00 0.00 0.00 2.67 N 3 0.00 0.00 S 4 15 65.22 55 73.33 SS 5 8 34.78 100 18 24.00 97.33 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah.

3. Hubungan Dengan Auditor Eksternal

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan

0 15 123

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

1 25 193

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

PERSEPSI ETIKA MAHASISWA AKUNTANSI, AUDITOR DAN AKUNTAN PENDIDIK DALAM SITUASI DILEMA ETIS AKUNTANSI

0 2 91

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 10

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP EXPECTATION GAP DALAM ISU PERAN AUDITOR DAN ATURAN SERTA LARANGAN PADA KANTOR AKUNTAN

0 1 15

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey PTS di Kota Surakarta).

0 0 12

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1