c.  Menjamin  bahwa  pihak  manajemen  melaksanakan  semua rekomendasi  yang  terkait  dengan  risiko  dan  kontrol,  yang  dibuat
oleh auditor internal dan auditor eksternal.
4. Lingkup Kerja Komite Audit
Komite  Nasional  Good  Corporate  Governance  2002  menjelaskan  bahwa kerangka fungsional Komite Audit harus terdiri dari:
1  Piagam Komite Audit Audit Committee Charter Komite  Audit  harus  mempunyai  suatu  Audit  Committee  Charter  atau
ketentuan  tertulis  yang  menetapkan  secara  jelas  peran  dan  tanggung jawab Komite Audit dan lingkup kerjanya.
Audit Committee Charter tersebut termasuk di dalamnya:
a.  Sasaran dan kekuatan menyeluruh; b.  Peran dan tanggung jawab;
c.  Struktur; d.  Syarat-syarat keanggotaan;
e.  Rapat dan pertemuan; f.  Pelaporan; dan
g.  Kinerja. Audit  Committee  Charter
disiapkan  oleh  Komite  Audit  dan  disetujui oleh  Dewan  Komisaris.  Serta  Audit  Committee  Charter  harus  dikaji
ulang setiap tahun oleh Komite Audit dan Dewan Komisaris.
2  Struktur Komite  Audit  harus  terdiri  dari  individu-individu  yang  mandiri  dan
tidak  terlibat  dengan  tugas  sehari-hari  dalam  manajemen  yang mengelola  perusahaan,  dan  yang  memiliki  pengalaman  untuk
melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif. Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit
diangkat  oleh  Dewan  Komisaris  atau  setidaknya  oleh  Komite Nominasi.  Anggota  Komite  Audit  terdiri  dari  orang-orang  yang
independen,  seperti  Komisaris  yang  tidak  terlibat  dalam  pengurusan perusahaan  dan  pihak-pihak  yang  terafiliasi.  Komite  audit  paling
sedikit terdiri atas 3 orang anggota. Perlu dicatat, berdasarkan praktek dan  pengalaman  dalam  lingkup  internasional,  kebanyakan  dari  komite
audit yang efektif terdiri dari 3 sampai 5 anggota. 3  Rapat dan Pertemuan
Penting  artinya,  bahwa  rapat  dan  pertemuan  Komite  Audit direncanakan dan dipersiapkan dengan cukup baik. Ketua Komite harus
bertanggung  jawab  atas  agenda  dengan  bahan-bahan  pendukung  yang diperlukan.
a.  Komite  Audit  harus  mengadakan  rapat  paling  sedikit  setiap  tiga bulan.
b.  Anggota  Komite  Audit  harus  menghadiri  rapat-rapat  ini,  termasuk rapat  dengan  pihak  luar  yang  diundang  sesuai  keperluan.  Pihak-
pihak luar tersebut antara lain komisaris, manajemen senior, kepala auditor internal dan audit eksternal.
c.  Rapat harus diadakan sesuai agenda yang telah disepakati. d.  Hasil rapat-rapat harus direkam dalam  notulen, dan dibagi-bagikan
kepada para peserta rapat semuanya.
5. Hubungan Kerja