“Komite Audit sebagai Komite yang beranggotakan Komisaris Independen, dan terlepas dari kegiatan manajemen sehari-hari dan mempunyai tanggung
jawab utama untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawabnya terutama dengan masalah yang berhubungan dengan
kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal dan sistem pelaporan keuangan”.
Dari definisi-definisi tentang Komite Audit diatas dapat disimpulkan
peneliti sebagai berikut: 1 Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris.
2 Komite Audit diangkat dan diberhantikan oleh Dewan Komisaris. 3 Komite Audit menerima pendelegasian wewenang dari Dewan
Komisaris untuk mengawasi pelaksanaan tugas direksi dalam mengoperasionalkan perusahaan.
4 Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik Good
Corporate Governance , BEI mewajibkan perusahaaan tercatat wajib memiliki
komisaris independen dan Komite Audit. Keanggotaan Komite Audit sekurang- kurangnya 3 anggota, seorang diantaranya komisaris independen perusahaan
tercatat sekaligus menjadi ketua komite, sedangkan pihak lain adalah pihak ekstern yang independen dan sekurang-kurangnya salah seorang memiliki
kemampuan dibidang akuntansi dan keuangan Sanjaya, 2005.
2. Tugas dan Wewenang Komite Audit
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: PER-05MBU2006, Komite Audit harus bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan
tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada
Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris.
Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: KEP-29PM2004, tugas dari Komite Audit antara lain meliputi:
1 Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan
lainnya; 2 Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang- undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan;
3 Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal;
4 Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi;
5 Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Emiten atau Perusahaan Publik; dan
6 Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan. Sedangkan wewenang yang dimiliki oleh Komite Audit adalah sebagai
berikut: 1 Menyelidiki semua aktivitas dalam batas ruang lingkup tugasnya;
2 Mencari informasi yang relevan dari setiap karyawan; 3 Mengusahaakan saran hukum dan saran professional lainnya yang
independen apabila dipandang perlu; 4 Mengundang kehadiran pihak luar dengan pengalaman yang sesuai,
apabila dianggap perlu.
3. Peran dan Tanggung Jawab Komite Audit
Peran dan tanggung jawab Komite Audit harus dengan jelas tercantum dalam ketentuan-ketentuan Audit Committee Charter. Peran dan tanggung jawab
Komite Audit akan berlainan tergantung kondisi suatu perusahaan tertentu, namun, pada dasarnya akan mengarah pada pemberian bantuan kepada Dewan
Komisaris dalam melaksanakan tugasnya tentang pengendalian intern dan pelaporan keuangan dan manajemen.
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI, 2002, Komite Audit mempunyai peran dan tanggung jawab atas tiga bidang berikut:
1 Laporan Keuangan financial reporting
Tanggung jawab Komite Audit dibidang laporan keuangan adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh
manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang: a. Kondisi keuangan;
b. Hasil usahanya; c. Rencana dan komitmen jangka panjang.
Ruang lingkup pelaksanaan dalam bidang ini adalah: a. Merekomendasikan auditor eksternal;
b. Memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan auditor eksternal, yaitu: 1. Surat penunjukan auditor.
2. Perkiraan biaya audit. 3. Jadwal kunjungan auditor.
4. Koordinasi dengan internal audit. 5. Pengawasan terhadap hasil audit.
6. Menilai pelaksanaan pekerjaan auditor. c. Menilai kebijakan akuntansi dan keputusan-keputusan yang
menyangkut kebijaksanaan. d. Meneliti laporan keuangan financial statement yang meliputi:
1. Laporan paruh tahun interim financial statement. 2. Laporan tahunan financial statement.
3. Opini auditor dan management letters.
Khusus tentang penilaian atas kebijakan akuntansi dan keputussan suatu kebijaksanaan, dapat dilakukan secara efektif dengan
memperoleh suatu rangkuman yang singkat tentang semua kebijakan akuntansi yang mendasari laporan keuangan yang diperoleh dari
pejabat dalam bidang akuntansi. 2 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung jawab Komite Audit dalam Corporate Governance adalah untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan usahanya dengan beretika, melaksanakan pengawasan secara efektif terhadap
benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakuan oleh karyawan perusahaan.
Ruang lingkup dalam pelaksanaan bidang ini adalah: a. Menilai kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan kepatuhan
terhadap undang-undang dan peraturan, etika, benturan kepentingan dan penyelidikan terhadap perbuatan yang merugikan perusahaan
dan kecurangan. b. Memonitor proses pengadilan yang sedang terjadi ataupun yang
ditunda serta yang menyangkut masalah Corporate Governance dalam hal mana perusahaan menjadi salah satu pihak yang terkait
didalamnya.
c. Memeriksa kasus-kasus penting yang berhubungan dengan benturan kepentingan,
perbuatan yang
merugikan perusahaan
dan kecurangan.
d. Keharusan auditor internal untuk melaporkan hasil pemeriksaan Corporate Governance
dan temuan-temuan penting lainnya. 3 Pengawasan Perusahaan Corporate Control
Tanggung jawab Komite Audit untuk pengawasan perusahaan termasuk di dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi
mengandung risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal. Ruang
lingkup auditor internal harus meliputi pemeriksaan dan penilaian tentang kecukupan dan efektifitas sistem pengawasan intern.
Pengawasan perusahaan dalam hal ini menyangkut manajemen risiko dan kontrol. Dalam hal ini peran dan tanggung jawab Komite Audit
adalah: a. Mengawasi proses manajemen risiko dan kontrol, termasuk
identifikasi risiko dan evaluasi dan kontrol untuk mengecilkan risiko tersebut.
b. Mengawasi laporan auditor internal dan auditor eksternal untuk memastikan bahwa setiap bidang kunci risiko dan kontrol
diperhatikan.
c. Menjamin bahwa pihak manajemen melaksanakan semua rekomendasi yang terkait dengan risiko dan kontrol, yang dibuat
oleh auditor internal dan auditor eksternal.
4. Lingkup Kerja Komite Audit