Penegakan Asas GCG Analisis Deskriptif

terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan keputusan yang menyangkut kebijaksanaan. Sebanyak 73.91 akuntan pendidik dan 82.66 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

6. Penegakan Asas GCG

a Komite Audit menjaga keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan perusahaan. Tabel 4.28: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 19 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 0.00 0.00 2 2.67 2.67 N 3 3 13.04 0.00 S 4 15 65.22 63 84.00 SS 5 5 21.74 86.96 10 13.33 97.33 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. Tabel 4.28 tmenunjukan bahwa sebanyak 86.96 akuntan pendidik dan 97.33 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan Komite Audit menjaga keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan perusahaan. Tidak ada akuntan pendidik yang memiliki persepsi negatif sedangkan sebanyak 2.67 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut. b Komite Audit menjaga keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Tabel 4.29: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 20 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 0.00 0.00 0.00 0.00 N 3 2 8.70 11 14.67 S 4 16 69.56 37 49.33 SS 5 5 21.74 91.30 27 36.0085.33 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. Tabel 4.29 diatas dapat disimulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut. Sebanyak 91.30 akuntan pendidik dan 85.33 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap peran dan tanggung jawab Komite Audit dalam menjaga keterbukaan dalam mengemukakan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Tidak ada akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi yang memiliki persepsi negatif. c Komite Audit memastikan suatu entitas telah dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Tabel 4.30: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 21 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 1 4.35 4.35 3 4.00 4.00 N 3 3 13.04 6 8.00 S 4 13 56.52 48 64.00 SS 5 6 26.09 82.61 18 24.0088.00 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. Tidak jauh berbeda dengan tabel-tabel yang lain, bahwa tabel 4.30 menggambarkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan bahwa Komite Audit memastikan suatu entitas telah dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. d Komite Audit memastikan perusahaan telah mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan bisnis. Tabel 4.31: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 22 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 0.00 0.00 0.00 0.00 N 3 4 17.39 7 9.34 S 4 12 52.17 56 74.66 SS 5 7 30.43 82.60 12 16.0090.66 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. Tabel 4.31 diatas dapat disimulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut. Sebanyak 82.60 akuntan pendidik dan 90.66 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap peran dan tanggung jawab Komite Audit dalam memastikan perusahaan telah mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan bisnis. Tidak ada akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi yang memiliki persepsi negatif. e Komite Audit memastikan emiten dikelola secara independen agar masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Tabel 4.32: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 23 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 0.00 0.00 0.00 0.00 N 3 2 8.70 13 17.33 S 4 15 65.22 46 61.33 SS 5 6 26.08 91.30 16 21.3482.67 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. Sebanyak 91.30 akuntan pendidik dan 82.67 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan bahwa Komite Audit memastikan emiten dikelola secara independen agar masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Sedangkan Tidak ada akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi yang memiliki persepsi negatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut. f Komite Audit menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor. Tabel 4.33: Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi 24 Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala Penilaian Bobot Jumlah Responden Total Jumlah Responden Total STS 1 0.00 0.00 TS 2 2 8.70 8.70 0.00 0.00 N 3 3 13.04 18 24.00 S 4 14 60.87 44 58.67 SS 5 4 17.39 78.26 13 17.33 76.00 Total 23 100 75 100 Sumber: data primer yang telah diolah. Tabel 4.33 terlihat bahwa sebanyak 78.26 akuntan pendidik dan 76 mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan Komite Audit menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor. Tidak ada mahasiswa akuntansi yang memiliki persepsi negatif sedangkan sebanyak 8.70 akuntan pendidik memiliki persepsi yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan bagi peneliti untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap peranan Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil uji Independent Sample T- test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap peranan Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance. Sehingga Hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap peranan Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance tidak dapat ditolak, 2. Pemahaman tentang sistem pengendalian perusahaan merupakan pernyataan yang paling disetujui oleh akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi. Seluruh akuntan pendidik menyatakan kesetujuannya, sedangkan mahasiswa hanya 2.67 yang menyatakan tidak setuju. 3. Dalam analisis deskriptif, peneliti mencoba menguraikan persepsi dari setiap kelompok sesuai dengan setiap indikator yang ada dalam instrumen

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan

0 15 123

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

1 25 193

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

PERSEPSI ETIKA MAHASISWA AKUNTANSI, AUDITOR DAN AKUNTAN PENDIDIK DALAM SITUASI DILEMA ETIS AKUNTANSI

0 2 91

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 10

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP EXPECTATION GAP DALAM ISU PERAN AUDITOR DAN ATURAN SERTA LARANGAN PADA KANTOR AKUNTAN

0 1 15

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey PTS di Kota Surakarta).

0 0 12

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1