Hubungan Kerja Komite Audit

b. Anggota Komite Audit harus menghadiri rapat-rapat ini, termasuk rapat dengan pihak luar yang diundang sesuai keperluan. Pihak- pihak luar tersebut antara lain komisaris, manajemen senior, kepala auditor internal dan audit eksternal. c. Rapat harus diadakan sesuai agenda yang telah disepakati. d. Hasil rapat-rapat harus direkam dalam notulen, dan dibagi-bagikan kepada para peserta rapat semuanya.

5. Hubungan Kerja

Hubungan kerja Komite Audit termasuk antara lain dengan: 1 Auditor eksternal Auditor eksternal biasanya akan melapor kepada direktur yang bertanggung jawab atas aktivitas keuangan perusahaan. Namun sehubungan dengan perannya untuk mengadakan pengawasan eksternal audit, maka Komite Audit harus: a. Memberikan rekomendasi tentang pengangkatan danatau penggantian auditor eksternal, b. Meninjau surat pengangkatan auditor eksternal, c. Meninjau biaya untuk eksternal audit, d. Meninjau lingkup dan perencanaan audit eksternal, e. Meninjau laporan audit eksternal, f. Meninjau management letters audit eksternal, g. Memonitor kinerja auditor eksternal, h. Memastikan, bahwa auditor eksternal bekerja sesuai dengan standar profesional yang bersangkutan, khususnya dalam hubungan dengan independensi. 2 Auditor internal Institute Internal Auditors IIA menganggap bahwa Komite Audit dan auditor internal mempunyai tujuan yang sama. Suatu hubungan kerja yang baik dengan auditor internal dapat membantu Komite Audit dalam pelaksanaan tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham dan pihak luar lainnya. Walau kepala auditor internal adalah bagian dari manajemen dan harus melapor kepada Direktur Utama, namun kepala auditor internal harus juga dapat melapor “garis putus-putus” kepada Komite Audit. Oleh karena itu, sehubungan dengan perannya untuk mengawasi fungsi auditor internal, Komite Audit dapat: a. Memberikan rekomendasi terhadap pengangkatan danatau penggantian kepala auditor internal yang ditunjuk oleh Direktur Utama; b. Meninjau Internal Audit Charter; c. Meninjau struktur fungsi audit internal, d. Meninjau rencana tahunan audit internal, e. Memastikan bahwa fungsi audit internal mempunyai metodologi, alat dan sumber yang memadai untuk memenuhi internal audit charter dan mengerjakan rencana tahunan audit intern, f. Meninjau semua laporan audit internal, g. Memonitor kinerja fungsi audit internal, dan h. Memastikan bahwa fungsi audit internal memenuhi standar profesional yang bersangkutan. 3 Manajemen. Disamping bidang khusus keuangan, risiko dan kontrol, dan Corporate Governance , Komite Audit dapat mempertimbangkan suatu rangkaian pokok persoalan yang lebih luas, dan ini dapat diserahkan secara khusus oleh Dewan Komisaris, yaitu: a. Manajemen harus mempergunakan Komite Audit untuk membantu mereka dalam pelaksanaan peran dan tanggung jawab sebagaimana ketentuan yang berlaku. b. Karenanya, sehubungan dengan perannya untuk mengawasi Corporate Governance , Komite Audit harus mengadakan pertemuan dengan manajemen secara berkala untuk membicarakan ‘secara terbuka’ semua pokok-pokok persoalan, yang dapat mempengaruhi kinerja finansial atau non-finansial organisasi.

C. Good Corporate Governance

Dokumen yang terkait

Persepsi akuntan publik, akuntan pendidik, mahasiswa akuntansi dan karyawan bagian akuntansi terhadap etika profesi akuntan

0 15 123

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

1 25 193

Persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Independensi penampilan akuntan publik

0 6 127

PERSEPSI ETIKA MAHASISWA AKUNTANSI, AUDITOR DAN AKUNTAN PENDIDIK DALAM SITUASI DILEMA ETIS AKUNTANSI

0 2 91

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi terhadap Etika Bisnis dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 10

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (SURVEI DI SURAKARTA).

0 1 13

PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN, AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP EXPECTATION GAP DALAM ISU PERAN AUDITOR DAN ATURAN SERTA LARANGAN PADA KANTOR AKUNTAN

0 1 15

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA (Survey PTS di Kota Surakarta).

0 0 12

PERSEPSI AKUNTAN PUBLIK, AKUNTAN PENDIDIK Persepsi Akuntan Publik, Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi (Ums) Terhadap Etika Bisnis Dan Etika Profesi Akuntan.

0 0 14

. PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK, AKUNTAN PUBLIK, DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KODE ETIK IKATAN AKUNTAN INDONESIA

0 0 1