Komponen Instrumentasi Spektrofotometer UV-Visible

b. Monokromator Monokromator berfungsi untuk mendispersikan atau menguraikan cahaya sel polikromatis menjadi monokromatis. c. Penyerap kuvet Cuplikan pada daerah ultraviolet atau terlihat yang biasanya berupa gas atau larutan ditempatkan dalam sel penyerap atau kuvet. Untuk daerah ultraviolet biasanya digunakan quartz atau silika, sedangkan untuk daerah tampak digunakan gelas biasa atau quartz. Sel yang digunakan untuk cuplikan yang berupa gas mempunyai panjang lintasan dari 0,1 – 100 nm, sedang sel untuk larutan mempunyai panjang gelombang tertentu dari 1 - 10 cm. Kuvet untuk analisis secara spektrofotometri harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. Tidak berwarna sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya. 2. Permukaan secara optis harus benar-benar sejajar. 3. Harus tahan tidak bereaksi terhadap bahan-bahan kimia. 4. Tidak boleh rapuh. 5. Mempunyai disain yang sederhana. d. Detektor Persyaratan-persyaratan penting untuk detektor meliputi : 1. Sensitivitas tinggi sehingga dapat mendeteki tenaga cahaya yang mempunyai tingkatan rendah sekalipun. 2. Waktu respon yang pendek. 3. Stabilitas yang panjanglama untuk menjamin respon secara kualitatif. 4. Sinyal elektronik yang mudah diperjelas.

3.1.2. Jenis Reagen yang Digunakan dalam Analisis Spektrofotometer UV- Visible

Reagen-reagen untuk penentuan uranium dengan metode spektrofotometri dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Jenis reagen untuk penentuan uranium dengan metode spektrofotometri Reagen pH Panjang gelombang Zat yang mengganggu Hidrogen peroksida Amonium tiosianat Dibenzoil metana Arsenazo Arsenazo III 12,5 3 7 7,5 4 – 6 M pH 2–3 HCl, HClO 4 , atau HNO 3 390 375 415 595 665 651 Cr, V, Co, Fe, Mo V, Mo, Co, Cu, Ti Th, Ce, Cr, V, Mo Th, Al, U, Re, PO 4 -3 Th, Zr, Re, Ti Pada penelitian ini dilakukan analisa uranium dengan reagen arsenazo III. arsenao III bereaksi dengan uranium IV dalam media asam kuat 6 – 8 M HCl, HNO 3 , HClO 4 , dan dengan uranium VI dalam media asam lemah pH 2 – 3, membentuk kompleks yang berwarna hijau kebiru-biruan. Pada pembentukan kompleks arsenazo III dengan uranium VI diperlukan arsenazo III berlebihan. Serapan maksimum kompleks arsenazo III dengan uranium VI terdapat pada panjang gelombang ± 650 nm. Dasar inilah yang digunakan untuk penentuan uranium VI dengan spektrofotometer.

3.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Analisis Spektrofotometer UV- Visible

Faktor-faktor yang mempengaruhi analisis dengan metode spektrofotometri antara lain : 1. Pengaruh ion-ion lain yang terdapat dalam larutan yang dianalisis, supaya pengaruh ion-ion ini kecil dipilih reaksi warna yang spesifik untuk zat atau unsur tersebut. 2. Stabilitas warna. Perubahan warna semua senyawa berwarna dipengaruhi oleh waktu. Perubahan ini antara lain disebabkan oleh pengaruh ion oksigen dari udara, sinar matahari dan faktor-faktor lain. Pada analisis dengan spektrofotometri penting dilakukan penentuan batas kestabilan kompleks. 3. Konsentrasi ion hidrogen pH. Harga pH yang berlainan akan memperbesar atau memperkecil intensitas warna larutan, dan adakalanya pH larutan akan menyebabkan perubahan bilangan oksidasi dan menyebabkan terjadinya senyawa kompleks dengan warna yang berlainan. 4. Pembentukan senyawa kompleks. 5. Temperatur larutan. Intesitas warna larutan dipengaruhi oleh temperatur. Perubahan temperatur dapat memperbesar atau memperkecil absorbsi senyawa kompleks. 6. Konsentrasi larutan. Pembentukan warna dan intensitas warna akan dipengaruhi oleh konsentrasi zat yang dianalisis dan juga jumlah pereaksi yang ditambahkan. Mengingat faktor –faktor yang mempengaruhi pada analisis dengan metode spektrofotometri seperti yang telah disebutkan di atas, maka dalam analisis spektrofotometri selalu dilakukan analisis pendahuluan yang meliputi : 1. Penentuan pH optimum pembentukan warna. 2. Penentuan panjang gelombang yang mempunyai absorpsi maksimum dan atau optimum. 3. Mengukur batas waktu kestabilan kompleks. 4. Mempengaruhi pengaruh-pengaruh ion lain yang terdapat dalam larutan yang mengganggu analisis. 5. Membuat kurva absorpsi versus konsentrasi dari unsur yang ditentukan.