Uji Densitas Pengujian Blok Polimer-Limbah 1. Pengamatan Visual Hasil Imobilisasi
mempunyai sifat sendiri-sendiri tetapi sifat dalam campuran itu sinergis sehingga saling menguatkan Martono, 1996. Oleh karena itu pada komposisi hasil 20
terbentuk suatu komposit yang kuat tekannya naik. Sedangkan pada waste loading lebih dari 20 kuat tekannya menurun dimana pada kondisi tersebut tidak lagi
membentuk sebagai suatu komposit. Karena pada waste loading lebih dari 20 akan semakin besar kandungan limbah yang digunakan sehingga kuat tekan blok
polimer-limbah yang dihasilkan akan semakin kecil. Hal ini terjadi pada kenaikan kandungan limbah akan diikuti dengan penurunan jumlah epoksi yang digunakan.
Semakin besar persentase limbah maka persentase polimernya semakin sedikit. Ini berarti rantai polimer yang terbentuk semakin pendek. Dengan rantai polimer
yang semakin pendek dan volume blok polimer-limbah yang semakin besar maka tiap lapisan rantai polimer tidak cukup mengungkung limbah, sehingga kekuatan
tekannya semakin menurun Martono, dkk, 2007. Menurunya kuat tekan juga
dapat disebabkan oleh pengadukan yang tidak merata pada pencampuran limbah dengan epoksi dan dengan banyaknya pori-pori dalam blok polimer-limbah
sehingga blok polimer akan rapuh dan menurunkan kuat tekannya pada saat pengujian. Ketidakhomogenan ini harus dihindari dengan mengulang percobaan
jika hasilnya sama, maka faktor ketidakhomogenan dapat diabaikan.