Dalam studi ini akan dilakukan penelitian mengenai penentuan komposisi umpan dan pengaruh waktu kontak untuk mengetahui penyerapan maksimum
radionuklida uranium dalam bentuk kompleks uranil karbonat oleh resin penukar anion. Selanjutnya resin penukar anion yang menyerap uranil karbonat pada
kondisi maksimum dimana resin penukar anion tersebut sudah tidak mampu lagi mempertukarkan ionnya sudah jenuh diimobilisasi dengan menggunakan
polimer.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat diambil
perumusan masalah sebagai berikut :
1. Penentuan komposisi umpan dan lama waktu kontak untuk memperoleh kapasitas maksimal uranil karbonat yang diserap oleh resin penukar anion
amberlite IRA-400 Cl.
2. Penentuan kandungan limbah dalam polimer berdasarkan data penelitian yang diperoleh meliputi : pengukuran densitas, penentuan kuat tekan, dan uji
pelindihan terhadap blok polimer-limbah hasil imobilisasi tersebut pada
berbagai kandungan limbah atau waste loading WL.
1.3. Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan limbah cair simulasi uranium. Limbah cair yang mengandung uranil nitrat UO
2
NO
3 2
ditambah Na
2
CO
3
sehingga berbentuk uranil karbonat [UO
2
CO
3 3
]
-4
. Limbah cair simulasi tersebut diserap dengan amberlite IRA-400 Cl yang merupakan resin penukar anion, selanjutnya amberlite
IRA-400 Cl yang telah jenuh dengan limbah diimobilisasi dengan polimer. Jadi tujuan penelitian ini adalah :
1. Menentukan komposisi umpan dan waktu kontak terhadap serapan maksimum limbah oleh amberlite IRA-400 Cl.
2. Imobilisasi amberlite IRA-400 Cl yang jenuh dengan uranil karbonat menggunakan polimer resin epoksi. Variabel yang dipelajari adalah
kandungan limbah amberlite IRA-400 Cl yang jenuh dengan uranil karbonat dalam polimer terhadap uji pelindihan, densitas dan kuat tekan
hasil imobilisasi yang berupa polimer-limbah.
1.4. Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : 1. Mengetahui komposisi umpan dan lama waktu kontak agar diperoleh
serapan maksimum uranil karbonat oleh resin penukar anion amberlite IRA- 400 Cl.
2. Memberikan metode alternatif untuk mereduksi volume limbah cair selain dengan menggunakan evaporator yaitu dengan menggunakan resin penukar
anion. 3. Memberikan alternatif bahan yang lebih praktis dan ekonomis untuk bahan
matriks imobilisasi yaitu dengan menggunakan resin epoksi. 4. Dapat diterapkan pada operasi rutin pengolahan limbah cair rafinat yang
dihasilkan dari Instalasi Produksi Radioisotop.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.4. Limbah Radioaktif 2.1.1. Pengertian Limbah Radioaktif
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2002, Limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan atau bahan serta peralatan yang telah
terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan radiasi pengion yang tidak dapat
digunakan lagi.
2.1.2. Klasifikasi Limbah Radioaktif
Berdasarkan atas karakteristik dan untuk pengelolaan jangka panjang, maka limbah radioaktif diklasifikasikan menjadi Miyasaki, et al., 1996 dalam Martono,
2007 : 1. Limbah radioaktif dengan aktivitas rendah dan menengah yang
mengandung radioisotop pemancar beta dan gamma berumur pendek umur paruh kurang dari 30 tahun dan konsentrasi radionuklida pemancar
alfanya sangat rendah. Setelah 300 tahun potensi bahaya radiasinya dapat diabaikan.
2. Limbah radioaktif dengan aktivitas tingkat rendah dan menengah yang banyak mengandung radioisotop berumur paruh panjang diantaranya
golongan aktinida sebagai pemancar alfa, dan dapat disebut limbah transuranium TRU.